CHAPTER 9

1.3K 120 8
                                    

Okok karna hari ini mood aku lagi bagus, jadi aku up lagi:) gpp deh walaupun chapter sebelumnya blm ampe target heheh

.
.
.
.
.

Brukk!!

Chup!!

Tangan Seokjin menarik ku dan jadilah aku jatuh di dada bidangnya. Tapi lagi-lagi bibir kami bersentuhan. Aku rasa sepertinya dia sengaja berbuat seperti itu.

Dengan cepat aku bangun dari tubuhnya. Tapi tangannya memeluk tubuhku dan aku pun tidak bisa bangun dari tempat Kramat ini.

"Biarkan seperti ini dulu, Jisoo" dan dengan anehnya tubuh ku mengiyakannya.

Kami berpelukan. Tepatnya Seokjin dibawah dan aku diatasnya, ah--tepatnya di atas dadanya. Dan lagi-lagi jantung ku berdetak lebih cepat dari biasanya. Semoga saja dia tidak mendengar suaranya karna saking kerasnya.

Aku merasakan tangan Seokjin mengelus punggungku. Tapi entah mengapa, aku sangat nyaman saat ia melakukan ini. Aku merasakan jika aku sangat ia lindungi. Dan aku juga merasakan ada sesuatu dari dalam hati ku.

Aku sedikit melirik mata Seokjin, ternyata dia sedang memejamkan matanya, tapi tangannya tak tinggal diam. Tangannya masih saja mengelus punggungku.

Prang!!!

Dengan cepat aku berdiri dan melihat apa yang terjadi. Ah sial. Ternyata Eunwoo melihat ini. Suara itu berasa dari piring yang Eunwoo pegang. Mungkin dia menjatuhkannya karena terkejut melihat kami.

"Ada apa Eunwoo, kenapa kamu menjatuhkan piring mu" tanya ku sambil menatap matanya.

"Hais dasar mengganggu saja" bukan Eunwoo yang menjawab tapi itu adalah Seokjin. Aku menoleh ke Seokjin, ternyata dia masih tiduran di sofa. Apa dia tidak malu?, Batin ku.

"A-aku hanya l-lewat saja kok, Noona. Aku sungguh tidak melihat apa-apa, sungguh" kata Eunwoo sambil menunjukkan jari telunjuk dan tengahnya. sebenarnya aku juga sedikit kesal sih dengan Eunwoo karna dia mengganggu ku dengan Seokjin yang lagi berpelukan.

Tiba-tiba Seokjin menarik tangan ku dan jadilah aku tarjatuh di pangkuannya. Lalu dengan seenaknya dia memeluk tubuhku layaknya boneka. Aku terkejut??? Tentu saja. Bahkan saat itu Eunwoo juga ikut terkejut. Tapi apa yang aku lakukan??? Aku hanya diam tanpa kata-kata. Tubuhku serasa tak bisa digerakkan. Seokjin mengunci tubuh ku.

Lalu aku melihat Eunwoo. Dia juga diam tanpa protes sedikit pun. Dia hanya berdiri disitu tanpa bergerak sedikitpun.

"Hei bocah. Cepat pergilah, ganggu orang saja" ucap Seokjin. Eunwoo pun langsung tersadar dari lamunannya dan langsung bergegas meninggalkan tempat itu dengan senyum senyum tak jelas tanpa membersihkan piring yang ia jatuhkan.

"HYUNG JANGAN LUPA MAKAN MALAMNYA YA" teriak Eunwoo saat pergi.

Aku pun lantas menatap Seokjin dengan tajam. Bisa bisanya dia berbicara seperti itu didepan Eunwoo. Aku mencoba untuk melepaskan pelukannya. Tapi bukannya lepas, Seokjin malah semakin mengeratkan pelukannya sambil mengecup leher ku.

"Sshh.. Seokjin berhentilah" kata ku sambil menggeliat kegelian.

"Memangnya kenapa, aku suka kok" suaranya bahkan mampu membuat ku merinding. Bagaimana tidak, dia berbicara dengan menggunakan deep voice nya.

"Ahh.. Seokjin, aku geli"

"Tapi aku suka itu" sekarang dia bukan menyium leher ku tapi menyium bibir ku. Entah kapan dia berhasil membalikkan badan ku tapi yang pasti sekarang Lidah miliknya mencoba masuk kedalam mulut ku.

The Angel || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang