CHAPTER 4

1.4K 145 11
                                    


Pagi hari Jisoo sudah berkutat dengan peralatan dapur milik Seokjin. Ia berencana membuat sarapan untuk penghuni rumah ini.  Ia akan membuat roti sandwich saja agar tidak memakan waktu lama.

Jisoo sempat bingung dengan dapur Seokjin. Bagaimana tidak. Semua peralan masaknya berwana pink. Mulai dari wajan hingga panci semuanya berwarna pink. Mungkin pink adalah warna kesukaannya, pikir Jisoo.

Jisoo mulai memasukkan roti tawar ke dalam panggang. Lalu ia beralih untuk membuat isiannya. Ia memilih isiannya seperti daun selada, tomat, timun, dan juga telor. Sangat lezat bukan.

Ia mulai memotong sayuran nya menjadi beberapa bagian. Setelah itu, ia mulai menggoreng telor menjadi bentuk mata sapi.  Ia memasak sekitar tiga butir yakni untuk Seokjin, Eunwoo, dan juga untuk dirinya. Setelah matang, ia meletakkan telor itu di piring yang sudah di beri tisu khusus.

Ia beralih ke roti panggang nya. Ternyata itu sudah matang. Rotinya sangat pas, tidak terlalu gosong. Jisoo pun mulai menyusun isian sandwich nya. Sebenarnya ia sedikit kesusahan karna rambutnya yang panjang dan tidak ia ikat.

"Aigoo~ kenapa rambut ku menyusahkan sekali"  Jisoo tetap melanjutkan kegiatannya walaupun terhalang rambut indahnya yang sedang menyusahkan.

Tanpa sadar ada sebuah tangan besar yang mengikat rambut Jisoo. Jisoo sangat terkejut dengan sentuhan tangan itu.

"Lain kali kalau ingin memasak lebih baik kau harus menguncir rambutmu dulu agar kau tidak kesusahan" kata lelaki itu sambil menguncir rambut Jisoo. Setelah selesai, Jisoo membalikkan badannya agar mengetahui siapa pelakunya.

"S-seokjin"

Ya. Seokjin adalah pelakunya. Dia yang sudah menguncir rambut Jisoo dengan tiba tiba dan membuat jantung Jisoo berdetak lebih cepat.

"Kau membuat apa?" Tanya Seokjin yang membuat lamunan Jisoo tersadar.

"A-aku sedang membuat sandwich untuk sarapan"

"Baiklah akan aku bantu" kata Seokjin sambil menaikkan lengan kemejanya hingga setinggi sikutnya.

Perlu kalian tahu. Seokjin sebenarnya sudah rapi. Ia memakai kemeja putih lengan panjang. Celana hitam panjang. Dan juga sepatu pantofel nya. Hanya saja ia belum memakai jas nya. Dan satu hal lagi, Seokjin menata rambut ke samping sehingga keningnya dapat terlihat dengan jelas. Sempurna dan tampan. Mungkin itu adalah kata yang cocok untuknya saat ini.

Baru saja Seokjin memegang piring sandwich, jisoo berkata.."Seokjin, lebih baik kau tunggu saja di meja makan. Jika kau disini nanti kemejamu akan kotor" mendengar itu Seokjin langsung melirik kemejanya. Ada benarnya juga perkataan Jisoo lebih baik ia tunggu di meja makan saja.

"Baiklah, aku akan menunggu di meja makan" Jisoo hanya mengangguk lalu melanjutkan aktivitas nya.

Sekitar sepuluh menit, makanan itu sudah tertata rapi di meja makan. Jisoo juga membuat teh manis hangat.

Saat Jisoo menata makanan itu. Ia melihat Eunwoo sudah ada di meja makan. Bahkan ia kini terlihat sangat tampan seperti kakaknya, sangat berbeda saat kemarin, saat Jisoo datang ke rumah ini. Kemarin Eunwoo hanya memakai baju hitam polos dan juga celana pendek, dan ia juga menguncir rambut depannya karna sedikit panjang. Sangat imut ditambah tampan.

"Waahh noona, kau sudah seperti kakak ipar ku saja haha" mendengar ucapan adiknya itu, Seokjin langsung menatap Jisoo, sedangkan Jisoo, ia juga menatap Seokjin. Dan Eunwoo, ia sama sekali tidak merasa bersalah dengan ucapannya. Buktinya ia langsung mengambil sandwich nya dan langsung memakannya.

Jisoo saat ini tengah menahan wajahnya agar tidak memerah karna malu. Kini Jisoo lebih memilih duduk di samping Seokjin. Mereka sama-sama diam karna mereka lebih  menikmati sarapannya daripada mengurusi ucapan Eunwoo.

The Angel || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang