CHAPTER 3

1.4K 150 3
                                    

Jisoo tiba di sebuah dunia yang ia tidak tau sebelumnya. Kini ia berada di pinggir sungai yang sangat panjang. Terdapat pula orang-orang yang berlalu lalang didekatnya. Jisoo segera berdiri dan mengamati sekeliling nya.

Tak banyak orang pula yang melihat Jisoo dengan tatapan terheran-heran, karna saat ini Jisoo sedang memakai gaun yang sama saat ia hilang lalu.

'siapakah dia, mengapa dia memakai gaun kerajaan'

'apakah dia putri kerajaan?'

'yang benar saja, mana ada jaman sekarang ada kerajaan, kau ini'

Suara yang Jisoo dengar kala ia melihat dua orang perempuan yang sedang berjalan dihadapannya. Jisoo sangat geram, apakah dia tidak melihat penampilan Jisoo sekarang. Jisoo memakai gaun yang indah, memakai juga beberapa perhiasan di tubuhnya dan yang paling penting ia memakai mahkota kerajaannya.

Dasar manusia norak, apa kau tidak pernah melihat putri kerajaan -batin Jisoo.

Jisoo saat ini tengah berada di dunia manusia yang sebenarnya. Sebelumnya ia sudah tahu apa itu manusia karna Irene sering menceritakan tentang manusia beserta sifatnya.

Hari yang sudah mulai larut malam, membuat Jisoo kebingungan. Ia harus bermalam dimana?. Itulah pertanyaan yang ada di pikirannya sekarang.

Tentang cahaya lingkaran oval itu. Cahaya itu langsung hilang begitu saja ketika Jisoo keluar dari sana. Pertanyaan Jisoo saat ini ialah 'bagaimana ia kembali ke dunianya jika jalan masuknya saja tidak ada' itu lah yang Jisoo terus pikirkan juga. Ia juga khawatir bagaimana nanti jika keluarganya mencarinya. Jisoo tetap berusaha agar ia dapat kembali ke dunianya. Apapun rintangan dan alasannya.

Jisoo berjalan ke arah yang tak tentu. Sambil memandangi keindahan sungai itu pada malam hari.

Sebut saja itu Sungai Han.

Berjalan sambil melihat orang yang sedang menatapnya dengan tatapan kagum karna Jisoo berpakaian bak seorang putri kerajaan atau menatap Jisoo dengan tatapan aneh karna memakai gaun itu. Tapi, bukan Jisoo namanya jika ia meladeni tatapan tatapan itu.

Dalam hatinya, ia terus mengumpati omongan orang yang berkata berkata kalo dirinya aneh. Kalau dilihat-lihat, sebenarnya pakaian Jisoo tidak aneh bahkan pakaiannya sangat anggun. Kalau orang yang mengerti fashion, pasti orang itu kan mengatakan bahwa Jisoo habis pergi ke suatu acara pesta yang memakai tema kerajaan atau sebagai nya.

Jisoo masih berjalan dengan tertatih-tatih sambil memegang gaunnya itu. Kini ia sampai di sebuah lorong yang sedikit gelap. Ia berhenti sejenak, berfikir apakah didalam sana ada orang jahat atau tidak. Tapi, ada atau tidak ia tetap akan memasuki jalan kecil itu. Jisoo pun melanjutkan perjalanannya ke jalan sempit itu.

Tepat saat ia berjalan, ia dapat menghirup bau yang sangat menyengat. Sepertinya aroma itu berasal dari minuman keras. Seperti yang pernah ia pelajari sebelumnya, minuman minuman keras banyak sekali di temukan di kelab-kelab malam atau pun di restoran kecil pinggir jalan, namun, kenapa saat ini ia menemukan benda itu di gang sempit seperti ini. Jisoo tak peduli itu.

Ia menutup hidungnya lalu kembali berjalan. Menatap bawah jalannya yang terdapat beberapa botol minuman keras dan putung-putung rokok yang sudah mengecil. Kini, tatapannya kembali ke depan, melihat beberapa orang pemuda yang tengah berkumpul. Kini suara-suara keributan terdengar di telinganya. Ia pun mencoba mendekati suara itu, dan hasilnya....

"Hei, apa yang kalian lakukan?" Tanya Jisoo yang membuat perkelahian itu terhenti.

"Wow, siapa yang datang ini. Apakah kau seorang peri penyelamat? Tapi aku lihat pakaian mu seperti seorang putri kerajaan..hais" sahut pemuda yang tidak terlalu tinggi itu. Teman-temannya pun hanya menertawakan perkataan itu.

The Angel || Jinsoo (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang