"Udah-udah hayu jalan,"ajak Aisyah.
"Assalamualaikum."
Serentak Ari, Aisyah, Ajil menoleh ke arah pintu rumah Ari.
Kebetulan, memang mereka sedang berada di rumah Ari.
"Wa'alaikumsalam,"jawab Aisyah, Ari, dan Ajil bersamaan.
"Wah ada apaan ni rame-rame?"tanya Azka sembari berjalan masuk ke dalam rumah dan menghampiri Ari, Aisyah dan Ajil di ruang tamu.
Arnold yang berada di belakang Azka pun seketika terkejut ketika melihat.
"Woahh ... saha ini teh mana seksi lagi.""Eke Ajil nek."Sahut Ajil dengan nada suara yang serak-serak cewek.
"Anjir, hampir khilap. Lagian lo ngapain dandan ginian?bosen jadi cowok yah sis?"tanya Arnold sekaligus menggodanya.
"Iya tante, aku bosen banget makan ayam mulu,"jawab Ajil dengan menumpukan siku tangan kanan di tangan kirinya layaknya seorang waria.
Sontak Arnold menoyor kepala Ajil.
"Bukan temen aing."Azka terkekeh pelan, begitu pula Ari dan Aisyah yang tidak henti-hentinya menertawakan jeng Ajil ha ha ha.
"Eh, lo apain ni anak orang?"tanya Azka dengan memukul bahu Ari.
Ari begitu juga Aisyah pun saling berpandangan dan tersenyum-senyum.
Azka pun kembali menatap Ajil, yang ternyata cowok itu sudah menatapinya seperti mangsa.
"Ngapain lo liatin gue?"Tidak ada sahutan, ternyata Ajil masih memandangi Azka. Tentu membuat Azka bergedik ngeri sekarang. "Sadar Jil. Gue udah ada cewek."
Ajil pun mulai berjalan mendekati Azka.
"Jil, Jil jangan gue. Arnold aja noh yang masih jomblo."Tolak Azka sambil mengangkat kedua tangannya.
Aisyah pun menahan tawanya, melihat raut wajah Azka yang tidak karuan lagi sekarang.
Ajil yang sudah berhadapan dengan Azka pun tiba-tiba.
"Jil gue masih normal. Jangan gue Jil,"pinta Azka sambil menutup matanya.
"Eh nek, eke juga masih doyan cewek. Dasar buntel."Ujar Ajil sambil menoyor kepala Azka.
Ari, Aisyah dan Arnold pun tertawa melihat Azka yang sudah ketakutan setengah mati itu.
Azka pun membuka matanya, dan bernafas lega sekarang.
Tiba-tiba Ajil mendekati Ari dan seperti membisikkan sesuatu.
"Eh bos, Azka kayaknya lebih cocok kalo jadi cewek."Dan Ari pun mulai memperhatikan Azka, dari ujung kaki sampai ujung kepala.
Kembali Ajil membisikkan sesuatu pada Ari.
"Cocok kan?udah glowing terus tuh muka tembem-tembem mulus lagi. Cocok dah itu mah. Body goals juga.""Ngomongin apaan sih Ri?"tanya Aisyah.
"Tahu nih, lo berdua kenapa sih ngeliatin gue kayak gitu?Gak pernah liat orang ganteng ya sebelumnya?"Tanya Azka sambil memainkan jambul rambutnya.
Ajil yang mendengarnya pun hanya menatap malas sekarang, tak lama ia mendekati Aisyah seraya membisikkan sesuatu.
"Azka cocok kan kalo jadi cewek?coba lo perhatiin."Aisyah pun kaget mendengarnya, tapi tak ada salahnya juga untuk mencoba.
Dan mulailah Aisyah ikut memperhatikan Azka juga, lantas ia tersenyum.
Sepertinya selera mereka kali ini sama.
"Perasaan gue gak enak nih,"gumam Azka.
Aisyah dan Ari pun saling tatap-tatapan, seperti sedang memberi kode.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSYAH
Fanfiction#Sequel BVSKK✓ Hubungan si bendahara Aisyah Aqillah Azhar dan si ketua kelas Ari Irham Nuran Harir pun masih baik-baik saja hingga saat ini. Mereka berdua tampak bahagia sekarang. Namun, apakah hubungan si bendahara dan si ketua kelas akan terus bai...