8. Oreo in Wonderland

81 12 36
                                    

Penulis: Elin
Fururun

Prompt:
Andrew sedang berburu Oreo X Chanel. Tahu-tahu, Andrew nekat menjatuhkan diri ke lubang yang sama dengan lubang yang Alice masuki untuk mencapai Wonderland.

🍀🍀🍀

"Apa?! Oreo×Chanel ngeluarin produk baru?!" seru Andrew yang sedang berada di depan laptopnya sambil menelepon seseorang.

"Tumben kamu nggak tahu," ujar Nana—kakak Andrew—dari seberang teleponnya.

"Sumpah, beneran nggak tahu aku," balasnya sembari memijit pelipisnya. Tentu saja, beberapa hari terakhir ini, Andrew terus menerus mengejar setumpuk deadline yang ada di hadapannya. Entah itu deadline cerpen atau tugas sekolahnya.

"Coba cek deh," ujar Nana.

"Iya deh, nanti setelah pr biologiku selesai. Makasih ya, qaqa terbar-barku," balas Andrew sambil mengulas senyum.

Nana yang hendak membalas perkataan Andrew langsung mengurungkan niatnya mengingat Andrew sedang sibuk, "untung aku baik."

Andrew tertawa mendengarnya, "iya … iya …, kututup dulu ya, Kak."

Tangannya menari-nari di atas keyboard mengetikkan kata Oreo×Chanel di penelusuran.

"Ih beneran produk baru," gumamnya sendiri. Semangatnya mulai terisi kembali. "Ayo, An. Semangat."

*

"Asik, akhirnya kelar juga." Andrew meregangkan tangan dan melakukan beberapa gerakan kecil agar tubuhnya yang sedari tadi duduk tidak kaku. "Saatnya berburu Oreo×Chanel."

Matanya berhenti di kolom bio pencarian. "Limited edition?!" pekiknya.

Terlihat angka stok produk mulai menurun sedikit demi sedikit, keringat dingin mulai membasahi wajahnya. Bergegas, Andrew menyambar jaket hijaunya dan pergi ke supermarket andalannya.

"Oh, An. Nyari oreo?" tanya Si Penjaga Toko seakan telah paham akan gelagat anehnya.

"Hooh, yang baru itu," balas Andrew sembari matanya tajam menatap setiap rak di toko.

"Itu tadi oreo barunya tuh di bagian sudut kanan atas," ujar Si Penjaga Toko.

Sesegera mungkin, Andrew langsung melesat ke bagian yang dikatakan. Matanya mencari dengan seksama keberadaan sebungkus oreo mini.

"Dapat!" Tersisa sebungkus terakhir dan Andrew mendapatkannya, ia bersorak bahagia dan mengangkatnya tinggi-tinggi seakan itu adalah sebuah piala emas kebanggaannya.

"Harganya 9.999 rupiah," ujar Si Penjaga Toko.

"Siapa sih yang naruh harga? Gantung banget," ujar Andrew berbasa-basi.

Si penjaga toko tertawa renyah membalasnya.

Tidak sia-sia perjuangannya ngebut-ngebutan menggambar sel-sel di catatan biologinya, sebenarnya Andrew ingin membeli lebih banyak tapi yah tidak apalah, toh dia sudah berhasil membawa pulang sebungkus.

September: Our Prompt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang