5. Another

102 13 29
                                    

Penulis: Oren
renulis_

Prompt:
Chita sial dari Senin sampai Sabtu, ditutup dengan keberuntungan di akhir minggu🚜

🍀🍀🍀

"Nee Chan, gabut?" Ar–adik laki-lakiku–seketika masuk ke kamar tanpa mengatakan permisi. Sebagai Kakak yang baik, aku memberikannya tatapan tajam–hadiah karena mengganggu pagi-pagi.

"Um, maaf, Nee Chan, aku lupa salam." Butuh tiga detik untuk Ar sadar kesalahannya. Begitu tatapan tajamku sirna, Ar mendekat sambil melihat apa yang kupandangi di balik layar laptop.

"Diem, dan jangan panggil aku Nee Chan! Geli tahu." Untuk mencegah Ar tidak melihat apa yang kuperbuat, aku memutuskan untuk berdiri dan mencari tempat yang sempit.

"Hiks, Nee Chan jahat, padahal Ototo cuman nanya." Ar memeragakan tangisan tanpa air mata yang dia pelajari dari menonton anime.

"Cih, paling nanti juga kamu minta Kakak download-in anime, 'kan?"

Ar terkesiap. "Nee Chan, sejak kapan jadi mind reader?"

"Sudah kubilang jangan panggil aku Nee Chan! Sekali lagi panggil, kuhapus file animenya!" ancamku dengan menunjukkan keberadaan jari telunjuk di atas tuts 'enter'.

Ar menerjang, sambil merengek dia berteriak, "JANGAN NEE--KAKAK! AR JANJI NGGAK PANGGIL KAKAK NEE CHAN LAGI."

"Hm, bener loh." Ar mengangguk-angguk. Setelahnya, dia tidak banyak mengganggu. Seperti bantal tak berdaya di atas kasur.

"Um ...." Lima belas menit berlalu, barulah niat awalnya terkuak.

"Apa?" tanyaku, pura-pura tidak mengerti.

"Mau download anime anu--"

Nah! Sudah kuduga!

Dengan senyum kuda, aku mengelus tengkuknya. "Sayang sekali, aku kehabisan kuota pagi ini."

"Hoo, jadi itu alasan Nee--Kakak gabut?"

Aku bangkit dari posisi rebahan, mengambil bantal persegi, lalu melemparnya pada Adik takde akhlak.

Tepat sasaran, padahal aku tidak merencanakannya.

"Sakit!" Ar memegang kepala bagian atasnya–terbentur tembok saking kerasnya aku melempar.

"Rasain!"

Yah, aku tidak bohong soal kehabisan paket internet. Pagi tadi saat bangun aku menerima notifikasi kalau pulsa internet habis. Nasib, kemarin khilaf main game dan berburu gambar Enstar.

Sudah ada rencana ingin membeli paket sebenarnya. Tapi, Ma dan Pa sedang sibuk. Dan aku tidak mau mengganggu mereka.

Masalahnya, bagaimana nasib ulangan Bahasa Inggris siang ini coba? Nggak ada paket, dah lah. Ngulang.

Cklek! Pintu depan terbuka, kutebak, itu pasti Ma. Yey! Semoga Ma mengerti.

"Kakak mau ke mana?" Ar bertanya, pfft, mungkin pukulan bantal tadi terlalu keras, ada bekas merah-merah di wajahnya. "Kenapa ketawa? Sakit tahu!"

"Kepo kau. Pokoknya untuk kebaikan bersama," ucapku sambil tersenyum kuda.

Benar dugaanku, Ma sudah pulang. Segera, aku mendekatinya.

"Maa~"

"Mau minta apa?"

Avv Ma pengertian. "Anu, pulsa Kakak habis--"

September: Our Prompt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang