Di dalam perjalanan kami hanya berjalan kaki karena aku yang bukan ninja membuat yang lain juga harus ikut berjalan.
"Gaara, bukankah akan terlambat jika kita hanya berjalan saja?",tanyaku heran.
"Kau benar, aku akan menggendongmu saat kita keluar dari padang pasir ini",ucap Gaara santai.
Akhirnya setelah cukup lama berjalan kami keluar juga dari Padang pasir dan Gaara langsung menggendongku di punggung. Kami pun sampai lebih cepat daripada saat kami berjalan di padang pasir. Mulai dari gerbang masuk Konoha sampai aku masuk ke dalam dapat kurasakan tatapan terpesona orang-orang yang melihatku.
"Naruto, ketampananmu itu berbahaya",bisik Gaara menyadari tatapan orang-orang padaku.
Aku? Aku hanya diam, tidak tahu apa yang salah denganku. Tapi yang kutahu mungkin ini karena perubahanku yang terlihat sangat mencolok. Alasannya simpel, mungkin karena rambutku yang kini berwarna biru terang dengan model rambut seperti mantan ayahku.
"Gaara, bisakah kau melepaskan genggaman tanganmu? Aku ingin sedikit berkeliling",ucapku santai.
"Kalau begitu aku ikut",balas Gaara santai tapi tajam ke rekan setimnya yang agaknya tidak ingin Gaara pergi terlalu jauh dari mereka tapi juga takut jika Gaara akan mengamuk dan membunuh mereka.
"Baiklah",balasku pelan mencoba memahami suasana sekitar.
Di tengah perjalanan, aku memandang suasana asing yang baru pertama kali kulihat hingga sampailah kami ke tempat tujuan. Tak ingin terlalu lama mengitari Konoha yang sebagian besar masih sama seperti saat sebelum aku pergi.
Di depan pintu masuk ruang Hokage, aku menolak masuk bersama tim Gaara karena aku bukanlah bagian tim dan dengan sedikit memaksa jika aku tidak akan pergi kemana pun jika Gaara mau masuk ke dalam kantor Hokage. Gaara akhirnya mau menurut dan aku pun menunggu diluar dengan hikmat.
Selama menunggu aku nikmati dengan waktu kesendirianku yang tentu saja mendapatkan tatapan bingung dari para penjaga yang berjaga diluar.
Gaara akhirnya keluar dan langsung menggenggam tanganku kembali. Kami pun lantas pergi ke penginapan khusus yang sudah disiapkan.
"Kau tidak apa disini? Baru-baru ini aku tahu jika desa ini sudah membuangmu",ucap Gaara penasaran.
"Hm, ya. Aku tak apa. Lagian ini sudah jadi keputusanku untuk pindah ke Desa Kiri",ucapku pelan. Aku benar-benar sudah tidak merasakan lagi ikatan dengan Desa Konoha.
"Gaara, kau yakin aku harus tidur di sebelahmu?"tanyaku melihat hanya kamar ini yang diberikan dua tempat tidur.
"Iya, jika kau tidak bersamaku mungkin aku akan mengamuk",balas Gaara berbaring di kasurnya.
Di malam harinya, aku memanfaatkan saat Gaara masih tertidur dan menyusup ke area pedesaan seorang diri.
'Naruto, aku harap kau tidak kembali ke desa yang telah membuangmu ini',pikir Gaara yang rupanya belum tertidur.
Sementara Naruto dengan kecepatan kilat berkeliling seluruh area Desa Konoha."Hahh, tumpukkan berkas yang tiada habisnya",omel Minato bersender di kursi kebesarannya.
"Permisi Hokage-sama, saya ingin melaporkan tentang keikutsertaan anggota tim dari desa luar",gumam seorang ninja bertopeng tiba-tiba muncul di ruangan Hokage.
"Berikan padaku", perintah Hokage dan Anbu itu pun menurut.
'Hm, dia masih sama saja',pikir Naruto yang kini telah benar-benar menghilang dan kembali ke kamarnya.
Keesokan harinya, Naruto benar-benar lenyap dari hadapan Gaara dan Gaara sendiri tidak mencari keberadaan Naruto saat itu hingga waktu ujian chunin pun dimulai.
Saat ini di tempat Naruto berada, adanya pertarungan antara Kiba vs Menma. Pertarungan berakhir dengan kemenangan mutlak milik Kiba dan Menma yang mengamuk karena kalah.
"Menma",gumam Naruto.
Memandangi langit cerah di luar arena pertandingan, Naruto akan menyaksikan langsung tahap final antara Gaara dan Sasuke yang datang terlambat.
'Tapi sepertinya ada sesuatu disana yang harus ku urus terlebih dulu',pikir Naruto beranjak pergi dan menghilang dengan kecepatan kilat.
"Hey harus kita apakan dia?",tanya anbu bertopeng.
"Tidak tahu, tiba-tiba dia menghilang",balas anbu satunya ikut bingung.
Sebenarnya sesaat akan menonton pertandingan Gaara vs Sasuke di atas atap, Naruto tengah diawasi beberapa anbu ne karena tingkah Naruto yang tak biasa setelah memasuki Desa Konoha padahal dia bukan ninja. Jadilah saat ini para anbu ne yang mengawasi Naruto keheranan dengan menghilangnya target pengawasan mereka. Sementara para anbu ne tengah kebingungan Naruto sudah sampai ke tempat tujuannya.
"Menyusahkan, untung mereka tidak menyusul",gumam Naruto.
Tak sengaja melihat gelagat aneh dari seorang ninja perempuan, Naruto pun berniat mengikuti dari dekat. Naruto hanyalah manusia biasa tanpa cakra tapi Naruto mempunyai hal lain yang tidak dimiliki siapapun di dunia, dia adalah Kaminari-Sama of Thunder. Jadi tak heran jika kecepatannya adalah yang termutlak dan tidak dapat tertembus siapapun.
'Apa yang tengah dilakukannya?',pikir Naruto sembari mengintip ninja perempuan yang mencurigakan. Naruto langsung terpelongo menyadari kesalahannya telah mengintip,'sepertinya lebih baik aku pergi saja' pikir Naruto dengan sebutir keringat yang menetes di dahinya.
Saat sudah berada di tempat yang cukup jauh dari ninja perempuan tadi Naruto seakan menyadari telah melewatkan pertandingan antara Gaara vs Sasuke.
'Aku lupa tujuan awalku, apa masih sempat ya?', pikir Naruto kembali menghilang dengan kecepatan kilat.
"AKH",Naruto lantas terkejut bukan main melihat lapangan pertandingan yang tadinya masih utuh kini hancur berantakan.
'Gaara?',pikir Naruto tidak melihat Gaara dimana pun.
"Sebaiknya dia tidak mengamuk",gumam Naruto melepaskan kecepatan kilat yang sejujurnya selama ini selalu ditahannya.
'Hahh tadi itu benar-benar gawat',desah Naruto cukup lega yang kemudian mendarat di titik lokasi tempat Gaara berada.
"Huh? Ini hutan kenapa jadi medan tempur?",gumam Naruto terpelongo lihat kanan lihat kiri.
"Itu dia",ucap Naruto begitu menemukan Gaara dengan Sasuke yang sudah babak belur dan Sakura yang sudah pingsan.
'Tunggu, perempuan pink itu tidak mati kan?',pikir Naruto shock sendiri.
"Bagaimana ini? Apa Sebaiknya kita menjauh saja?",tanya Kankuro pada Temari ketakutan dengan kegelapan yang dipancarkan Gaara.
"Itu lebih baik, ayo pergi",ucap Temari yang sudah pucat pasi.
'Sebaiknya aku tidak terlambat dan mereka tidak keburu mati',pikir Naruto berharap tepat setelah dirinya mendarat ke atas pohon yang masih utuh.
Kemudian Naruto kembali mengambil langkah dan mencoba menangani Gaara secara langsung kemudian kesunyian kembali menyelimuti keduanya.
Next😗👉7 Oktober 2020. 08:45
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMINARI-SAMA OF NARUTO (COMPLETED)
De TodoIni adalah kisah dari setiap langkah sang Dewa Petir yang namanya kan terkenal di seluruh penjuru dunia. Dia di dunia sangatlah terkenal dengan julukan Kitsune, Otsutsuki Naruto. Hidup dalam ketidakadilan, keluarganya membuangnya dan menelantarkan h...