'Aneh! Mengapa mereka bertengkar? Padahal mereka berada di pihak yang sama',pikir Kakashi heran kemudian tatapannya tertuju pada Sasuke.
"Sensei bisa urus yang disana, biar aku yang melawannya",itulah kata-kata yang sebenarnya ingin Sasuke keluarkan saat ini, tapi Sasuke mendadak ragu. Apakah kelompok mereka sanggup melawan seorang ninja yang kini duduk di atas batu besar?
'Tidak bagus, mengapa sekarang mereka malah ragu-ragu untuk maju?',pikir Naruto yang malah gelisah.
"CIH, apa ini ninja-ninja yang diutus oleh Konoha untuk menyelamatkan Sabaku Gaara? Ternyata mereka hanya sekumpulan sampah tak berguna",ledek Naruto.
Menma menggertakkan giginya kesal,"BERISIK! KALAU KAU BERANI, LAWAN AKU! MENGATAI KAMI PENGECUT PADAHAL KAU SENDIRI HANYA BERSEMBUNYI DISANA."
'Si bodoh ini! Jika dibanding dia yang disana, kau sama sekali tidak ada apa-apanya',pikir Sasuke langsung kesal karena merasa Menma telah memanas-manasi lawan yang tak seharusnya mereka lawan.
Menanggapi ungkapan Menma untuknya, Naruto langsung tersenyum kemudian segera beranjak dari tempatnya.
"Jika itu yang kau inginkan.. sungguh apa boleh buat?!",balas Naruto, dalam sekejap mata sudah berada tepat di depan Menma.
'Bagus, sekarang aku bisa melawan Sasuke',pikir Itachi senang.
'Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Kakashi-sensei tidak bergerak dari tempatnya dan kekuatan Sasuke.. INI GILA? APA YANG SEBENARNYA TERJADI?',pikir Sakura pusing tujuh keliling.
"Aku akan senang jika kau dapat menyentuhku sedikit saja",ucap Naruto melanjutkan kata-katanya.
"Rasenggan, RASAKAN INI!",teriak Menma.
Naruto hanya menatap Menma sembari terus menghindar, sampai bosan. Keduanya seperti sedang bermain permainan anak-anak.
Sebaliknya, Itachi segera memanfaatkan kesempatan dan menyerang Sasuke.
"Sensei? Ada apa? Mengapa Sensei tidak menyerang?",tanya Sakura sembari mendekati Kakashi yang malah memilih menonton pertarungan.
'Dia benar! Aku harus bergerak',pikir Kakashi sebelum tatapannya tertuju pada Naruto yang malah menyeringai ke arahnya.
"Kita.. kita tunggu disini saja",balas Kakashi pelan dan ragu pada Sakura yang semakin heran.
*****
Disisi lain terlihat pertarungan sengit yang terjadi pada kelompok barisan kedua dan ketiga Konoha.
Keadaan kelompok barisan kedua. Shikamaru menatap tak berdaya Asuma yang tertusuk pedang Hidan padahal kemampuan Shikamaru yang sekarang sudah sangat berbeda saat dulu ia masih chunin.
Keadaan kelompok barisan ketiga tak kalah gawatnya, Neji yang berusaha menahan tubuhnya yang terluka akibat serangan anggota Akatsuki yang dihadapinya, Guy yang kewalahan, Lee yang sudah terbaring terlentang di tanah karena lelah serangan-serangan yang dilontarkannya tak ada satupun yang mengenai lawan sementara Hinata dilarang ikut ambil bagian dalam penyerangan oleh Neji karena dianggap sangat lemah beranggapan jika ia yang lebih kuat dari Hinata saja tidak mampu apalagi Hinata yang lemah karena kelembutan dan kasih sayang yang selalu melekat pada dirinya.
'Ya ampun',pikir Naruto di tengah-tengah perlawanan yang dilakukan Menma terhadapnya.
"Hahh...",hela nafas Naruto panjang.
"Kakashi-sensei? Terkenal dengan kemampuan matanya dalam meniru ribuan jutsu. Mengapa kau hanya diam? Bagaimana jika berhadapan denganku saja?",tanya Naruto memulai pembicaraan baru dengan Kakashi dan melewatkan Menma.
'Aku kuat! AKU SUNGGUH KUAT! TAPI MENGAPA SERANGANKU TAK ADA YANG BISA MENGENAINYA?!',pikir Menma tak terima.
Kini Naruto sudah ada di hadapan Kakashi dan Sakura yang berada di samping Kakashi sementara Menma merasa terpuruk, selain masih tak bisa mengalahkan Sasuke rivalnya, malah ada musuh baru yang bahkan lebih kuat lagi tapi dirinya bahkan tidak sanggup membuat lawan baru itu serius melawannya.
Selasa, 2 Maret 2021
9:36
KAMU SEDANG MEMBACA
KAMINARI-SAMA OF NARUTO (COMPLETED)
CasualeIni adalah kisah dari setiap langkah sang Dewa Petir yang namanya kan terkenal di seluruh penjuru dunia. Dia di dunia sangatlah terkenal dengan julukan Kitsune, Otsutsuki Naruto. Hidup dalam ketidakadilan, keluarganya membuangnya dan menelantarkan h...