Happy Reading
✌Mobil Darren terhenti di depan gerbang rumah Yara, keduanya diam, tidak ada obrolan sama sekali. Yara yang terlalu bingung dan tidak percaya, sedangkan Darren terlalu canggung untuk memulai pembicaraan.
Baru sebulan lalu Darren menerima berita kalau kekasihnya hamil anak orang, lalu sekarang dia mendapatkannya sendiri. Menghamili anak orang. Darren benar benar naik level.
"Ren,"
"Kak,"
Keduanya berbicara bersamaan, suasananya benar benar canggung. Padahal sebelum ini tidak, mereka berdua dekat sebagai seorang teman. Hanya saja, untuk sekarang apa status hubungan mereka akan berubah?
"Ke rumah gue aja udah lah," Darren kembali membawa mobilnya menuju ke rumahnya.
Yara menunduk, memainkan kesepuluh jari tangannya dengan gusar. Ke rumah Darren? Itu berarti Mereka akan bertemu dengan keluarga Darren.
"Ren, berarti ini mau ketemu orang tua lo?" tanya Yara yang mendapatkan anggukan dari Darren.
"Gak papa, orang tua gue gak galak kok," jawab Darren. Dia tersenyum tipis.
Iya gak galak, tapi bagi Yara itu benar benar membuat jantungnya kembali berdetak sangat cepat. Sensasinya luar biar biasa untuk Yara yang hanya pernah satu kali pacaran dan tidak pernah bertemu calon mertua.
Tidak lama, Darren menghentikan mobilnya di depan rumah berlantai dua dengan cat berwarna putih gading. Laki laki itu keluar di susul oleh Yara yang keluar dari mobil dengan ragu.
"Ayo, kak."
Darren menggenggam tangan kanan Yara dengan erat tapi lembut. Cowok itu menarik tangan Yara masuk kedalam rumahnya.
Yara hanya diam, dia memperhatikan tangannya yang di genggam lembut oleh Darren. Dia tersenyum, rasanya menyenangkan.
"Bunda!"
Yara tersentak mendengar teriakan Darren. Laki laki itu punya akhlak tidak?
"Bunda! Bun..Bund--"
"Apa sih Darren teriak teriak gitu? Nanti tetangga denger!" tegur sang Bunda yang keluar dari dapur di susul oleh Ayah nya. "Kamu bawa siapa?"
"Pacar baru, Bun. Yang kemarin kan di tinggal nikah," ledek Ayah nya membuat Darren memberenggut kesal.
"Yah, gak usah di inget inget." Darren mendengus, dia menarik Yara yang sejak tadi bersembunyi di balik punggungnya. "Ayo kak, sini."
"Siapa sih itu?" tanya Bunda bingung.
Yara menggeleng, dia meremas baju seragam yang di pakai oleh Darren. Darren menghela napas pelan, dia menatap kedua orang tuanya yang kebingungan.
"Bun, Yah, kalian pengen punya cucu kek punya bang Leon sama kak Zeline gak?" tanya Darren. Walaupun terdengar santai, tapi jantungnya berdetak tidak karuan.
"Kenapa tanya gitu?" Bunda bingung.
"Ya siapa tau Bunda sama Ayah mau nambah keluarga baru." jawab Darren, genggaman Yara di baju seragamnya semakin erat.
"Nambah aja Bun, Yah, nanti bang Darren di coret daru KK." ujar Diana yang tiba tiba saja datang.
Darren melirik adiknya tajam, dia menarik tangan Yara sampai cewek itu berdiri di sebelahnya. Yara menunduk, menatap tangannya yang bertautan dengan tangan Darren.
"Lagian, kenapa lo tanya gitu sih bang? Lo hamilin gadis orang? Atau--"
"Iya gue hamilin anak orang." ucap Darren cepat, bahkan kelewat cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESSIVE SENIOR (✔)
De Todo"Aku hamil anakmu, tapi kenapa kita tidak dapat bersatu?" tanya Yara menahan sesak di hatinya. "Kenapa kita tidak dapat bersatu?" Maaf, ada beberapa part dengan tema adult. Belum cukup umur mending cari cerita lain. September 2020.