Aku tidak akan pergi lagi, aku janji.
Bahkan ketika darah dan daging, mengering dan membusuk termakan belatung. Aku janji.
Aku tidak akan sakit lagi, aku janji.
Bahkan ketika kau menusuk berulang kali dengan wajah yang bahagia. Aku janji.
Aku tidak akan sedih lagi, aku janji.
Bahkan ketika tak ada alasan untuk bisa tinggal dan hidup. Aku janji.
Aku tidak akan bertanya lagi, aku janji.
Bahkan ketika ada seseorang dan kalian saling jatuh cinta. Aku janji.
Aku tidak akan marah lagi, aku janji.
Bahkan ketika kau bercinta dengan orang itu di kasur ku. Aku janji.
aku janji, ketika kau pulang akan kubuatkan kue dengan sepasang mata kalian yang begitu serasi, saling menatap begitu dalam sampai dunia hanya milik kalian saja.
Aku harap kalian memakan itu dengan saling bersuapan dan berbincang soal masa depan kalian yang begitu indah.
Biarkan aku terus melihatnya dengan mata yang terjahit saat kalian begitu romantisnya berbincang dan berciuman.
Aku bahagia, Aku janji.

KAMU SEDANG MEMBACA
katARTsis
Poetry"Memang disayangkan, bahwa si kancil, Tak dapat mengajarkan berlari cepat pada si keong."