Di kamar yang menjadi saksi lebam
remuk jiwa menangisi aksara
Tepat sekali ditikam saat kalah
Maka rasa jadi tuna wicara.
.
Di gelap ku ingin menyatu
Di kepala ku ingin mereda
Di kau ingin aku mengaku
Bahwa masa kini aku sedang tidak baik-baik saja.
.
Baik-buruk terhitung saat beberapa mulut menguji dan memuji
Biar aku tenggelam di samudra untuk kau maju menjadi dewasa
Ku panik dan bingung lupa cara berdoa
Ku panik dan bingung lupa cara berduka
.
Hapuskan mimpiku saja, harapkan sia-sia
Ku belum merasa saja, bukan
Bunuh diri tiap pagi
memudar dan hilang
dan pengulangan...
KAMU SEDANG MEMBACA
katARTsis
Poetry"Memang disayangkan, bahwa si kancil, Tak dapat mengajarkan berlari cepat pada si keong."