"Tolong antar pesanan ini ke meja nomor satu!"
"Berikan ini ke pelanggan yang duduk di meja nomor tujuh, Kyu!"
"Junkyu! Tolong bantu aku membawa pesanan ini!"
"Pesanan saya mana?!"
"Kopi untuk meja nomor tiga!"
"Junkyu, tolong pel lantai yang baru saja ketumpahan air itu!"
"Junkyu, bantu aku memanggang roti ini!"
"Junkyu!"
"Junkyu!"
"Junkyu!"
Cukup sudah! Junkyu lelah!
Mendudukkan dirinya pada salah satu kursi khusus karyawan, Junkyu memilih untuk mengistirahatkan dirinya barang sejenak saja.
Hari ini sudah banyak sekali yang ia kerjakan, kakinya saja bahkan terlalu lemas untuk dibawa berjalan sekarang.
"Capek ya Kyu? Istirahat aja sampai puas, 10 menit lagi juga kafe tutup!"
Junkyu berujar terimakasih kepada salah satu rekan kerjanya tersebut. Sangat menyentuh rasanya ketika seseorang bisa memahami dirimu.
***
"Kerja bagus semuanya! Kalian telah bekerja keras hari ini! Jadi silahkan pulang dan beristirahat lah!"
"TERIMAKASIH BOS!"
Junkyu tersenyum senang ketika akhirnya waktu bekerjanya telah habis. Walau pekerjaannya terkesan remeh, tapi ternyata lelah nya tidak main-main.
Harus menulis pesanan pelanggan dengan sabar, menunggu pelanggan membaca menu, membawa makanan yang terkadang banyak menuju satu-satu meja pelanggan, menerima komplain dari pelanggan jika ada menu yang salah dan masih banyak lagi.
Ya, Junkyu seorang pelayan biasa disalah satu kafe dipinggir jalan kota Seoul.
"Capek banget hari ini! Pelanggannya banyak banget, coba sepi aja gitu!
"Jihoon, ngga boleh ngomong begitu! Kalau sepi nanti kita dapat uang dari mana?!" tegur Junkyu kepada sang sahabat, Park Jihoon.
"Iyaaa, maaf nyonya Junkyu!"
Jihoon dan Junkyu berjalan beriringan menuju parkiran kafe, lalu berpamitan kepada sesama pegawai lain jika ada yang menyapa.
"Hoon, hari ini kamu ngga perlu nganter aku pulang. Aku mau pergi ke tempat lain soalnya!"
Jihoon mengerutkan dahinya. "Kan bisa sekalian? Aku gapapa kok kalau harus nunggu..."
"Ngga, kamu pulang aja duluan. Aku mau jalan kaki aja, sekalian olahraga!"
"Udah kurus kaya begitu masih mau olahraga, tiati bengek!"
Junkyu mengerucutkan bibirnya tanda ia sebal. Membuat Jihoon mau tak mau gemas dibuatnya.
"Kita udah tiga tahun temenan, jangan buat aku belok buat suka sama kamu ya Kyu!" ujar Jihoon sebelum pergi meninggalkan Junkyu dengan motornya.
"Ngga boleh!!!" teriak Junkyu yang entah dapat didengar oleh Jihoon atau tidak.
Tidak tau kenapa, Junkyu tidak suka ketika Jihoon menggodanya seperti barusan.
Tidak, bukannya Junkyu sok jual mahal!
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Nikah | Harukyu
Fanfiction❛❛Setidaknya, bahagiakan aku untuk satu kali saja.❞ Haruto sebenarnya tau jika ada seseorang yang terluka karena sikapnya. Dan Junkyu juga tau jika Haruto tidak pernah membuka hati untuknya walau mereka sudah menikah. Bukannya apa, tentu saja pern...