Beberapa jam sebelumnya.
"Nah, selesai!"
Junkyu tersenyum senang ketika ia berhasil menghilangkan kerak gosong di teflon biru muda favoritnya.
Setidaknya butuh 20 menit untuk menghilangkannya. Bahkan tangannya sampai lecet karena bergesekan terus dengan spons besi tersebut.
"Ruto, kamu sudah pesan makanannya belum?" teriak Junkyu kecil.
Namun Haruto tetap tidak ada disana, pikir Junkyu mungkin suaminya tersebut sedang tidur siang. Karena itu ia segera melangkahkan kakinya menuju ke kamar Haruto yang berada di lantai dua.
Bukannya menemukan orang yang ia cari, malah sebuah tempelan kertas lah yang ditemukannya.
"Harusnya kalau pergi bilang secara langsung dong..." lirih Junkyu pelan, lalu meremas tempelan kertas tersebut dan membuangnya.
Berarti hari ini ia bebas kan?
Jihoon ♡ •◡• ♡
Jihoon! |
Hari ini aku bebas, ayo ketemuan! || Kyu, maaf. Aku lagi jam kerja sekarang 😔
Begitu ya? :( |
| Begini saja, mau tunggu aku sebentar?
| Soalnya 15 menit lagi adalah jamku istirahat
| Ya?Siap!!! |
| Baiklah 💕
| Omong-omong, mau aku bawakan apa?TES!
Setetes darah tiba-tiba saja jatuh di atas layar ponselnya. "Mimisan?" lirih Junkyu mencoba memastikan.
|Junkyu?
|Kenapa pesanku hanya dibacaJunkyu tentu akan membalas chat tersebut setelah menghentikan mimisannya. Tapi, sepertinya ia tak bisa...
Kepalanya semakin lama semakin sakit dan terasa berat, pandangnya juga terlihat buram.
Hingga sebelum ia benar-benar kehilangan kesadarannya. Junkyu sempat mengirim sebuah voice note kepada Jihoon.
'Jihoon, tolong aku...'
***
"Iya, aku minta maaf karena telah menipumu! Tapi sekarang mari kita pentingkan keadaan Junkyu terlebih dahulu!"
Yoonbin mendesah kasar, dengan segera ia menambah kecepatan motor hingga jarum speedometer nya melebihi angka rata-rata.
"Kenapa kebut sekali! Aku belum mau mati!"
"Kau bilang pentingkan keadaan Junkyu dulu kan? Jadi yasudah, abaikan dulu kepentingan mu!"
Jihoon memeluk erat badan Yoonbin dari belakang ketika motor tersebut melintasi jalan dengan begitu cepat. Sial!!! Ia tidak ingin mati sekarang!
Hingga tak lama kemudian, motor tersebut telah terparkir rapi pada halaman depan rumah mewah yang sudah Jihoon ketahui siapa pemilik rumah tersebut.
"Paman! Buka pagarnya!" teriak Yoonbin.
Namun tidak ada yang menjawab, membuat Yoonbin kesal lalu turun dari motornya. Dengan segera ia membuka pagar tersebut secara kasar.
"Sial, pagarnya tidak dikunci?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Nikah | Harukyu
Fanfiction❛❛Setidaknya, bahagiakan aku untuk satu kali saja.❞ Haruto sebenarnya tau jika ada seseorang yang terluka karena sikapnya. Dan Junkyu juga tau jika Haruto tidak pernah membuka hati untuknya walau mereka sudah menikah. Bukannya apa, tentu saja pern...