"Jihoon ayo bangun! Kamu hari ini harus kerja!"
"Iya iya aku bangun!" ujar Jihoon yang tentu saja tidak dapat didengar oleh Junkyu.
Junkyu segera menarik paksa tangan Jihoon agar bangun. Lalu akhirnya Jihoon menurut, ia bangun walau hanya separuh badannya yang ditegakkan.
Ia sedang mengumpulkan nyawa sekarang.
"Cepetan mandi, aku buatin sarapan nanti dibawah."
Jihoon mengangguk. "Hmm..."
Mendesah nafas pelan, Junkyu akhirnya keluar dari dalam ruangan tersebut.
"Hmm, sebentar lagi maksudku," ujar Jihoon lalu kembali melanjutkan aktivitas tidurnya yang sempat terganggu.
BRAK!
"Park Jihoon ayo bangun! Kamu kira aku tidak tau kalau kamu akan tidur lagi hah?!"
"Iya!!!"
***
Yoonbin menatap bingung kedua orang di hadapannya sekarang. Bukannya Jihoon dan Junkyu berteman baik? Lalu kenapa mereka malah saling mendiamkan sekarang?
"Kamu ada urusan apa kesini Yoonbin? Kalau kamu disuruh sama Haruto, bilang aku belum mau pulang!"
Yoonbin terkekeh pelan lalu segera mengetikan sesuatu pada ponselnya. "Aku kesini ingin menjemput asisten baruku."
"Asisten baru? Siapa?"
Jihoon angkat tangan.
"Loh? Kamu tidak kerja di kafe lagi?"
Jihoon menggeleng.
"Kenapa?"
Jihoon menunjuk Yoonbin sebal.
"Kafe tempat kerja Jihoon sekarang bangkrut, karena itu dia bekerja denganku sekarang," dalih Yoonbin.
Padahal sebenarnya Jihoon dipaksa bekerja pada Yoonbin karena masalah hutang lima juta yang lalu.
"Yasudah kalau begitu ayo sarapan!"
Jihoon mengangguk lesu, malas sekali acara sarapannya dengan Junkyu tercinta pagi ini harus ada orang ketiga.
"Katanya cuma menjemput? Terus kenapa ikut sarapan disini?!" bisik Jihoon sembari mencubit pelan paha Yoonbin.
"Tidak sempat sarapan di rumah!" jawab Yoonbin seadanya.
"Memangnya orang kaya sepertimu bisa menelan makanan orang miskin seperti kami?!" tanya Jihoon menyindir.
"Bisa lah, kan Junkyu yang masak."
"Jadi maksudnya kalau aku yang masak kau akan memuntahkannya begitu?!"
"Sejak kapan aku berbicara seperti itu?"
"Tadi! Kata-katamu itu tersembunyi kan?! Aku tau!"
"Percaya diri sekali, padahal aku tidak bermaksud seperti itu tuh."
GYUT!
"AKH! SAKIT!" ujar Yoonbin sembari mengelus pelan pahanya yang dicubit Jihoon barusan.
"Rasakan!"
Kedua orang tersebut masih saja sibuk bertengkar sampai-sampai mengabaikan seorang Junkyu yang sedang memandang mereka bingung sekarang.
"Masakan ku tidak enak ya...?" tanyanya dengan tatapan memelas.
Dengan cepat Jihoon dan Yoonbin menggeleng lalu mengacungkan jempol mereka. "ENAK KOK!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Nikah | Harukyu
Fanfiction❛❛Setidaknya, bahagiakan aku untuk satu kali saja.❞ Haruto sebenarnya tau jika ada seseorang yang terluka karena sikapnya. Dan Junkyu juga tau jika Haruto tidak pernah membuka hati untuknya walau mereka sudah menikah. Bukannya apa, tentu saja pern...