11. Lain kali jangan begitu

4.9K 845 5
                                    

"Tunggu! Kau temannya Junkyu kan?"

Jihoon menghentikan langkah kakinya lalu menoleh. Awalnya ia tidak perduli setelah tau siapa yang memanggil, namun sial... tangannya dicekal.

"Nek, Jihoon ada urusan sebentar ya?" bisik Jihoon pada nenek Junkyu.

Nenek Junkyu mengangguk paham. "Nenek tunggu di motor kamu ya."

"Iyaaa nek!"

Setelah dirasa nenek Junkyu telah menghilang sepenuhnya dari pandangan Jihoon. Barulah ia kembali bertanya.

"Ada apa?"

"Berikan aku nomornya Junkyu."

Sebentar, apa yang baru saja dia katakan?

"Hah? Nomor Junkyu? Enak aja!"

"Ayolah, kau temannya kan?"

Jihoon menatap Yoonbin sengit lalu melepaskan tangannya yang dicekal dengan paksa. "Aku memang temannya, tapi kalau kau memang laki-laki... kenapa tidak minta sendiri saja sama orangnya?"

"Kenapa harus meninta kepada orangnya kalau ada temannya?"

"Kau gila ya?"

"Begini, jika kau memberiku nomornya Junkyu. Kau akan kuberi uang ganti, bagaimana?"

Jihoon tampak berpikir sejenak lalu menggeleng kemudian.

"Memangnya nomor Junkyu untuk apa? Mau nikung sepupu sendiri?"

Yoonbin menghela nafasnya kasar. "Kasih saja, jangan banyak tanya."

Awalnya Jihoon ingin menolak dan ingin segera lari dari hadapan Yoonbin, namun entah kenapa tiba-tiba saja ide jahil muncul ide jahil di kepalanya.

"Baik, karena hari ini adalah hari spesial Junkyu, maka akan kuberikan!"

"Serius?"

"Mau atau tidak?!"

Akhirnya Yoonbin memilih percaya lalu dengan segera menyodorkan ponselnya ke Jihoon. "Bayarannya berapa?"

Jihoon menggeleng. "Ngga perlu, aku juga lagi buru-buru."

Setelah mengetik sebuah nomor di sana, Jihoon lalu bergegas pergi meninggalkan Yoonbin sendirian di sana.

"Ya seenggaknya dikasih sih..."

***

Begitulah awal mulanya.

Awal mula dimana Jihoon harus menyesal karena telah nekat membohongi Yoonbin dengan memberi nomornya di ponsel yang lain.

Tepat sehari setelah pernikahan Junkyu dan Haruto waktu itu. Jihoon ternyata diusir dari kosannya karena telat membayar uang bulanan.

Walau telah memohon namun ibu kos tersebut tetap tidak mau mendengar. Membuat Jihoon terpaksa untuk menahan malu lalu memilih untuk tinggal berdua bersama nenek Junkyu.

Untung saja nenek Junkyu tidak merasa terbebani, malahan nenek Junkyu sedang karena ada yang menemani.

"Nak Jihoon, nenek mau tanya sesuatu. Boleh?"

Terpaksa Nikah | HarukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang