1

44 5 0
                                    

Sinar matahari yang menyilaukan masuk dari sela sela tirai yang terpasang di dinding kamar yang bernuansa putih dan cokelat muda itu, seorang perempuan yang sedang tertidur di atas kasur queen size itu merasa terganggu dan pelan pelan terbangun dari tidur nyenyaknya.

Perempuan itu bernama Samara Airishtya atau biasa dipanggil Semi, perempuan yang seminggu lalu memutuskan pacarnya karena menghamili perempuan lain.

Samara membuka matanya dan hal pertama yang ia lihat adalah langit langit kamarnya, yang berwarna putih. Setelah menemukan kesadaran penuh ia bangun dan langsung menengok kearah kalender yang ada di meja. Tepat sekali hari ini ia tak ada jadwal pemotretan dan artinya ia bisa bermalas malasan, atau tidur seharian di atas kasur empuknya.

Samara adalah seorang model, ia biasanya muncul di berbagai majalah atau iklan komersil, wajahnya yang memiliki paduan ras asian dan western menjadikannya memiliki kecantikan diatas rata rata.

Karena hari ini ia tak ada kegiatan apapun yang berhubungan dengan pekerjaannya, ia bebas melakukan apapun termasuk tidur sampai malam.

Tapi ketika ia kembali membaringkan kepalanya, terdengar suara ketukan pintu yang agak keras.

Pada awalnya, Samara merasa malas untuk turun dari atas kasurnya, tapi karena merasa sangat terganggu karena suaranya berisik, ia terpaksa turun dan berjalan menuju pintu.

"Kamu gak ada pemotretan kan hari ini?, temenin mama belanja yuk" itu adalah suara yang Samara dengar sebelum pintu kamarnya terbuka dengan sempurna.

"Kenapa mama yang belanja sih? Kan ada asisten rumah tangga!"

"Mama ada acara sayang, kamu juga keliatan butuh hiburan"

"Kalo mama mau hibur aku, mama biarin aja aku tidur seharian," katanya mencoba merayu mamanya menatap mamanya dengan tatapan seperti orang kelelahan.

"Nggak boleh gitu dong sayang, kamu siap siap ya mama tunggu di bawah!" Lalu mamanya pergi, menyisakan Samara yang menghela nafas panjang karena rencana tidur sehariannya gagal.

Waktu yang dibutuhkan oleh Samara untuk bersiap siap adalah tiga puluh menit dan sekarang ia sudah siap dengan mengenakan dress berwarna peach terlihat manis dengan tas tangan berwarna senada, rambutnya sengaja digerai dan tidak lupa flatshoes yang berwarna coklat. Jangan tanyakan kenapa ia memakai flatshoes karena, kakinya sudah lelah mengenakan hels tinggi setiap hari.

Setelah selesai ia turun ke bawah dan mendapati mamanya yang sedang duduk menunggunya sambil sarapan pagi.

"Semi sarapan dulu, baru kita berangkat" perintah mamanya yang melihatnya turun dari tangga.

"Aku gak lapar ma" jawab Samara yang memang tak bernafsu makan

"Kamu lupa punya magh akut?" Mamanya mengingatkannnya tentang penyakit yang memang sangat suka kambuh.

"Fine, tapi aku sarapan roti aja." Putusnya dan mamanya terlihat setuju dan mengambil beberapa roti dan mengoleskan selai kacang.

Setelah sarapan, Samara menyetir mobilnya menuju supermarket yang memang selalu dikunjungi mamanya ketika belanja, tidak sampai lima belas menit mereka sampai dan Samara memarkirkan mobilnya dan berjalan menyusul mamanya

Belum juga mengelilingi tempat itu Samara sudah pusing melihat banyak orang, seharusnya ia hari ini sedang berkencan dengan kasurnya seharian dan tidak terjebak dengan situasi yang membuatnya pening apalagi ini adalah hari kedua ia mendapatkan tamu bulanannya.

"Mama kok tumben belanja?" Tanya Samara yang memang mamanya jarang jarang belanja karena memang ada asisten rumah tangga.

"Kan mama udah bilang, mama mau ada tamu sayang." Samara hanya beroh ria karena ia memang tak mau bertanya lagi karena tak peduli juga.

SamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang