12

41 3 2
                                    

Seperti pagi-pagi biasanya, Samara akan bangun lebih dulu dibanding Satya, laki-laki itu akan terbangun beberapa menit setelah Samara membuka mata.

Samara memandang wajah Satya, bagaimana lebih dari sebulan ini membuatnya sangat hafal wajah laki-laki yang adalah suaminya itu, Satya masih tertidur dengan damai dan Samara tetap memilih menatap wajah laki-laki itu lebih lama.

Kemudian Satya membuka matanya pelan dan langsung melihat Samara yang sedang menatap wajahnya.

"Pemandangannya indah kan?" Ucapnya tersenyum sambil menatap Samara yang wajahnya mulai memerah, mungkin perempuan itu malu karena ketahuan menatap wajahnya.

"Kamu perlu mandi terus berangkat ke kantor, aku siapin sarapan dulu." Samara bangun dan turun dari kasur dengan buru-buru yang mengakibatkan Satya tertawa melihat tingkah istrinya itu.

Satya masih tertawa bahkan ketika Samara menghilang dibalik pintu, bahkan perempuan itu tak mau mencuci mukanya dulu dan langsung menuju ke dapur.

Setelah selesai mandi dan bersiap-siap Satya keluar dari kamar dan melihat Samara sudah duduk dengan tenang di meja makan.

"Kamu bahkan gamau cuci muka dulu, bahkan masih ada belek di mata kamu." Bohong Satya karena tak ada apa-apa di atas wajah Samara

Samara buru-buru berdiri dan bergegas menuju kamar mandi dan Satya kembali tertawa keras melihat itu.

"Kamu bohong," setelah selesai mencuci muka Samara kembali ke meja makan dan duduk didepan Satya dengan ekspresi kesal. "Aku malu tau." Ucap gadis itu cemberut.

"Sorry." Ucap Satya tapi ia masih tertawa kecil

....

Hari ini setelah Satya berangkat ke kantor, Samara bersiap-siap karena ia ada pemotretan jam sepuluh nanti, Ann sudah memberikan jadwalnya untuk hari ini jadi mereka akan bertemu di lokasi, tapi karena sedang malas memyetir, Samara lebih memesan taksi online untuk mengantarnya.

Ia hari ini mengenakan dress berwarna biru langit yang tampak sangat menyatu dengan kulit putihnya, ia membawa tas tangan dan memakai heels berwarna putih.

Taksi yang sudah ia pesan sudah ada di depan gedung apartemennya, ia hanya tinggal turun dan langsung berangkat ke lokasi pemotretan.

Lima belas menit kemudian dia sampai karena jalanan tak terlalu macet dan disana seperti biasa Ann menghampirinya dan membawanya ke make up artis untuk di dandani.

Hari ini mereka melakukan pemotretan outdoor dan dilakukan di taman yang sudah di dekor sesuai tema pemotretan hari ini. Sebuah iklan suplemen yang katanya dari alam.

Setelah selesai di dandani, dan mengganti pakaiannya Samara berdiri di depan kamera dan melakukan berbagai macam pose yang diarahkan oleh fotograper agar sesuai dengan apa yang diinginkan.

Setengah jam kemudian pemotretan selesai di lakukan dan Samara pergi dari sana dan berganti pakaian lalu berniat beristirahat dan duduk di kursi yang di sediakan.

Ketika ia berjalan kearah kursi, matanya menangkap Satya yang datang dan berjalan kearahnya, lelaki itu memanggil namanya sambil melambaikan tangan dan Samara berjalan kearahnya.

"Kok kamu tau aku ada pemotretan disini" Samara bertanya karena ini tak pernah disangka sangka.

Satya memberikan sebuah buket bunga mawar merah besar kepada Samara yang langsung di terima dengan wajah sumringah.

"Aku nanya Ann, dan dia ngasih tau lokasinya" Jawab Satya

Kemudian Ann datang dan menyapa Satya sebentar lalu ia pamit karena hari ini Samara tak ada pekerjaan lain.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SamaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang