Chapter 13 ~ Pewaris Berlian Grup

95 10 0
                                    

20092020

Jelita melirik kearah mobil mewah yang baru saja memasuki pekarangan rumah utama keluarga Baskara. Hari ini adalah malam yang ditunggu-tunggu, kujungan formal perdana keluarga Gunawan sejak berita pertunangan antara kedua keluarga diumumkan.

"Cih!" Jelita tidak menahan diri untuk tidak mencibir kearah mobil yang bahkan belum berhenti itu "Apa ini semacam menjaga image perusahan?" sindir gadis itu saat menyadari pewaris keluarga Gunawan yang juga adalah calon tunangannya potensialnya itu tiba dengan mobil mewah terbaru keluaran perusahaan merek sendiri, Berlian motors.

Seingat Jelita selama dua kali pertemuan mereka sebelumnya, pewaris grup berlian itu selalu mengendarai mobil mewah buatan Eropa. Kenapa tiba-tiba dihari penting semacam ini pria ini justru mengganti seleranya ke mobil keluaran perusahaan mereka sendiri.

"Pencitraan" desis gadis itu sinis.

"Jangan pasang wajah menyeramkan seperti itu!" desis sang ibu yang kebetulan baru memasuki ruang tamu dalam gaun brokat berwarna navy yang sama sexy-nya dengan sang putri.

"Tersenyumlah!" perintah Ratna dengab galak,

Jelita yang malas berdebat hanya menurut dengan enggam memamerkan wajah tersenyum,

"Kau justru terlihat seperti chuky, tersenyum seperti itu" sindir Anugrah Baskara yang juga baru saja tiba diruang tamu, Jelita mencibir kearah sang adik dengan sengit.

"Kau hanya tak ingin kakak cantikmu ini segera menikah kan!" ucap Jelita seolah membaca isi hati adik laki-lakinya itu, "Kau hanya tidak ingin aku meninggalkanmu secepat ini kan"

Jelita mengalungkan lengannya disekitar pundak sang adik yang beberapa senti lebih tinggi darinya itu, "Jangan Khawatir kakakmu ini tidak akan melupakanmu bahkan setelah menikah dengan miliader tampan pewaris grup Berlian itu" ucap Jelita sambil memainkan kedua alisnya dengan tatapan terkunci pada adik laki-lakinya.

"Ckckck" decak Aga sembari menggeleng pelan, Katakan saja apapun yang membuat kakak senang" sinis sang adik, "Memang kakak yakin pria itu akan memilih kakak? Bukannya Anggun?!"

"Kau it.."

"Jiyeon!" bentak sang ayah dengan mata terbelalak horor saat menatap sang putri sontak menghentikan interaksi pasangan kakak beradik Baskara itu. Aga dengan malas menyingkirkan lengan sang kakak dari pundaknya. Pemuda 21 tahun itu melarikan diri sejauh mungkin dari radar pendeteksi kesalahan milik sang ayah, membiarkan radar ayahnya itu bekerja pada sang kakak saja.

"Apa yang kau kenakan itu?!" teriak Putra Baskara dengan darah tinggi yang melonjak naik seketika, tidak bisakah sehari saja gadis nakal itu tidak membuatnya kesal.

Jelita melirik penampilannya sendiri dengan acuh, rasanya tidak ada yang salah dengan apa yang dikenakannya malam ini. Ratna dan Anugrahpun turut melakukan hal yang serupa, mengamati penampilan Jelita dari atas hingga ujung kaki. Penampilan gadis Baskara itu begitu menarik malam ini, apa yang salah?

"Cepat ganti pakaianmu!"

"Why?"

"Ck! Apa kau akan menyambut kakek Ardhi Gunawan dengan pakaian kekurangan kain tidak sopan semacam itu?!" bentak sang ayah dengan wajah tak suka, "Kenakan sesuatu yang pantas! Lihatlah bagaimana Anggun menampiljan dirinya"

Jelita dan sang bunda sontak memutar bola mata mereka secara kompak. Selain paranoid ayahnya itu juga kuno! Sangat ketingalan jaman dan konservatif tingkat akut.

"There we go.." sindir Anugrah sembari melempar dirinya kearah sofa begitu nama Anggun dijadikan tolak ukur lagi dalam rumah ini. Anggun sicucu sempurna, decak pemuda itu dengan jengah.

Apple & OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang