Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*Tolong beri tanda kalo ada typo atau salah nama. Happy Reading!❤️
.
Hari ini Chenle masuk sekolah setelah tiga hari tidak masuk tanpa keterangan. Dia duduk seorang diri di mejanya. Jeongin belum datang entahlah anak itu masuk sekolah atau tidak.
Chenle menatap Keluar jendela yang mengarah langsung ke lapangan basket. Dia sudah siap apapun yang akan Jisung katakan nanti, dia juga sudah siap untuk melepas Jisung kalau itu jalan yang terbaik.
"Chenle!"
Chenle tersentak, saat mendengar suara Jeongin di kuping nya dan goncangan di tubuhnya yang brutal.
Chenle melirik sinis Jeongin yang sedang tersenyum konyol. "Pagi-pagi ganggu."
"Ya ampun Lele gua itu seneng banget tau nggak lo masuk sekolah lagi." Kata Jeongin dengan antusias, dia duduk di kursinya menghadap Chenle.
Memang ketika tiga hari Chenle tidak masuk sekolah, dia sangat kesepian. Karena dia hanya punya sahabat Chenle, teman di kelasnya tidak terlalu akrab dengan dirinya.
Chenle memutar bola matanya malas, "ck lebay."
"Ih serius~ Lo kemana si kenapa sampe nggak masuk tiga hari? Mana nggak ada keterangan, chat gua juga nggak di balas. Chat Jisung juga nggak lo bales, mana katanya nomor lo nggak aktif lagi."
Chenle terdiam. Jisung mencari dirinya?
Chenle terkekeh miris, ngapain juga Jisung masih mencari dirinya?
"Lele ihh orang di tanya kok malah bengong. Lo kenapa sih gua perhatiin lo sering banget bengong."
Chenle tidak menjawab, Jeongin yang ingin protes terpaksa diam karena guru yang mengajar memasuki kelas mereka.
🍦𝙄𝙘𝙚 𝘾𝙧𝙚𝙖𝙢🍦
"Chenle gua duluan ya? Soalnya Hyunjin sakit jadi gua harus ke rumahnya." Kata Jeongin, dia buru-buru memasuki barang-barangnya ke dalam tas.
Chenle mengangguk sebagai balasan, memang arah rumah Hyunjin berbeda arah dengan rumah Jeongin maupun Chenle. Jadi mereka berbeda bus.
Setelah mendapat anggukan dari Chenle, Jeongin dengan cepat berlari keluar kelas setelah melambaikan tangan ke sahabat nya.
Setelah kepergian Jeongin, Chenle menghela nafas. Bohong kalau dia rela melepaskan Jisung. Karena ucapan berbeda dengan perasaan hatinya.
Chenle menatap ruangan kelas, sepi hanya ada dirinya. Karena memang bel sudah berbunyi dari lima menit yang lalu.
Dengan malas dia menggendong tas di punggungnya. Berjalan keluar kelas melewati koridor yang sepi dengan dia yang pikirannya entah kemana.
Langkah Chenle terhenti di depan pagar sekolah saat melihat lelaki yang tempo hari dia lihat sedang bertengkar dengan Jisung di depan cafe.
