Prilly's Pov
" aku serius prill "
Ali menggenggam tanganku, oh tuhan baru kali ini aku melihat tatapan matanya yang begitu serius. Aku mencoba mencari sesuatu apa dia sedang bercanda ? hatiku terus bertanya Tanya.
" sejak kecil aku sudah tertarik padamu, itu kenapa aku senang sekali menggoda dan menjahilimu aku pikir ini hanya cinta sesaat yang wajar dirasakan oleh anak kecil yang baru mengenal cinta, tapi dugaanku salah. Semakin aku bernajak dewasa justru perasaan ini tumbuh semakin kuat, ada niat untuk mengutarakan rasa ini sejak dulu tapi waktu itu kamu membuat perjanjian bahwa tidak boleh saling jatuh cinta di antara kita bertiga, kamu tau prill ? setiap pagi aku menulis surat untukmu..slalu ku isi dengan harapan, semoga suatu hari nanti tuhan menakdirkan kita bersama dan meridhoi setiap langkah kita "
Hari ini aku ingin mendengar jawaban langsung dari bibirmu, smoga jawaban itu sama seperti yang aku rasakan
Itu surat terakhir yang kau baca tadi pagi
Tes....air mata turun membasahi wajahku, jadi dia yang dengan setia menulis surat untukku selama 12 tahun, jadi dia yang selama 12 tahun ini mencintaiku dalam diam.
" beri aku waktu untuk menjawab semua ini " aku bernajak dari tempat dudukku dan pulang sendirian, menurutku itu lebih baik daripada pulang bersamanya aku takut mendapatkan suasana tidak nyaman saat bersama ali.
Aku menunggu taxi tapi tak kunjung datang padahal malam ini hujan turun deras, aku memutuskan untuk jalan kaki karena kebetulan tempat ini tidak jauh dari rumah Gloria.
Aku mengetuk pintu rumah Gloria, untung saja dia belum tidur
" ya ampun prill, lo ngapain malam malam gini ? hujan hujanan lagi... ayok masuk " Gloria menarik tanganku dia membawaku masuk ke dalam dan memberikan handuk untuk mengeringkan badanku.
" ini diminum dulu teh nya biar hangat "
Sejak tadi aku tak bersuara, aku membiarkan Gloria yang terus saja mengoceh
" lagian kenapa sih gak telphon gw ? atau sms kek, wa , line pan bisa gw jemput, ini kan udah malem mana hujan lagi. gw kawatir sam... " belum selesai Gloria berucap karena aku memotong pembicaraannya
" tadi ali bilang cinta ke gw "
" heyyyy bukannya itu bagus ? waktu itu lo pernah bilang kalo lo menyukai salah satu dari mereka "
" tapi bukan ali yg gw maksud " aku menggeleng pelan
" jangan bilang lo sukanya sama si delfi "
Aku mengangguk, memang benar selama ini aku menyimpan rasa pada delfi. Diam diam aku menaruh hati padanya, meskipun aku tau cintanya hanya untuk Zahra. Maaf ali... aku juga sudah melanggar perjanjian kita.
***
Aku mengerjapkan mata memperhatikan langit-langit dan memperhatikan ruangan di sekitar, ternyata aku tidak lagi di kamar Gloria tapi di kamarku sendiri.
Ada sesuatu yang menempel di keningku. Sebuah lap yang masih basah, jadi semalam aku demam tinggi mungkin karena tadi malam aku kehujanan, aku melirik ke samping perempuan itu tertidur di sampingku
Jadi semalaman dia menunggu , merawat dan menjagaku
Perempuan itu terbangun dan aku langsung pura pura tertidur, dia menempelkan punggung tangannya di keningku
" sudah tidak panas " dia melangkahkan kakinya keluar kamar
Drtttt drttttttt... I phone ku bergetar
Gloria : prill gimana sekarang udah mendingan ?
Prilly : udah glo, makasih buat semalem
Gloria : iyak sama2 prill , eh semalem ibu tiri lo datang kesini dan bawa lo pulang, gw semalem gak tega bangunin lo, demam tinggi. Istirahat yak jangan mikirin yang gak seharusnya lo pikirin. Cepet sembuh sayang :*
perempuan itu datang lagi ke kamarku membawa semangkuk bubur dan segelas susu
" udah bangun sayang ? dimakan ya buburnya trus minum obat biar cepat sembuh "
" ibu suapin yak ? " tanyanya hati hati
" gak usah, gw bisa sendiri "
Dia mengangguk, lalu berjalan keluar kamar
" terimakasih " tiba2 kata itu keluar dari bibirku, perempuan itu membalikan badannya dan tersenyum ke arahku.
***
" fi, aku mau minta tolong . kamu bisa kan mengajariku ? aku ingin belajar bahasa arab "
" seriusan ? "
Aku mengangguk
" serius, emang gak boleh yah. Kalu non muslim ingin belajar bahasa arab ? "
" bukan begitu, tapi aneh saja, tiba2 kamu pengen belajar bahasa arab "
Kali ini aku menjawabnya dengan senyuman yang sulit di artikan
Beberapa menit kemudian ali datang, aku bingung harus bersikap bagaimana semenjak ali menyatakan cintanya, hubunganku dengan ali menjadi dingin.
Ditambah dengan delfi yang meninggalkan aku dan ali begitu saja, tuh kan hening, tadinya mau menghindar eh malah di tinggal beduaan.
" Aku butuh jawaban itu sekarang " suara ali memecah keheningan
" maaf... kalo jawaban aku ini tidak sama seperti yang kamu rasakan li, karena sampai saat ini aku menyayangimu sebagai sahabat. Tidak lebih " aku beranjak pergi meninggalkan ali.
" aku rasa bukan aku saja yang melanggar janji itu, tapi kamu juga prill "
Ali berhasil mengehentikan langkahku dan aku membalikkan tubuhku menatap ke arahnya
" aku tau kamu suka sama delfi, maaf jika selama ini aku pura pura menutup mata, mungkin disni cuma aku yang telalu berharap akan hati yang telah termiliki itu. trimakasih untuk jawabannya prill "
Ali melangkah pergi meninggalkanku
Ya tuhan, jadi selama ini ali tau kalau diam2 aku menaruh hati pada delfi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat hidup
Spiritualkamu harus tegas memilih perasaan yang harusnya di tinggalkan atau di perjuangkan karena pada akhirnya yang kita cari itu bukan tentang kesempurnaan melainkan tentang kenyamanan