Si sebuah ruangan Taeyong sedang duduk dengan bebarapa orang tengah berdiskusi.
Ini kali pertama taeyong diikutsertakan dalam sebuah proyek pembangunan langsung di lapangan.
Sebab sebelumnya ketika pertama datang ke perusahaan ini dia terus diberi tugas yang mirip dengan tugas kampusnya.
Rasanya Taeyong ingin protes, tapi apa daya karena dia cuma mahasiswa magang disini. Dan memang tujuan dia disini untuk di bimbing.
Tapi hari ini, entah ada angin apa tiba tiba kepala timnya mengajak taeyong ikut serta dalam rapat dan memasukkan namanya dalam daftar orang yang akan mengerjakan proyek besar ini.
Proyek ini adalah pembangunan jalan layang pertama di kota E. Kabarnya pemerintah menggelontorkan harga yang fantastis untuk pembangunan ini.
Semua orang dalam tim di minta untuk mendeskripsikan pendapatnya bagaimana jalan layang ini mesti di bangun, tak terkecuali taeyong.
Karena pada dasarnya, Seorang Lee Taeyong adalah orang yang sangat artistik dan mempertimbangkan nilai estetika jadi tidak heran kalau dia mendeskripsikan jalan layang dengan sangat instagramable atau sebutannya kekinian.
"Wah Taeyong-ssi imajinasi mu luar biasa, aku bahkan tidak memikirkan hal hal detail seperti itu" puji seseorang
"Kau bahkan mempertimbangkan program go green dibalik pembangunan jalan" timpal yang lainnya
"Apa kau pecinta alam? Liat highlight dari gambarmu, pepohonan disana lebih mendominasi jalan layangnya" ucap orang yang paling tua diantara mereka
"Hyung kau bicara seperti itu karena masih menghirup udara secara gratis, coba bayangkan jika kau harus membayar hanya untuk satu tarikan nafas. Berapa uang yang mesti kau keluarkam untuk bertahan hidup?" Jelas Taeyong
Ucapan Taeyong barusan sukses membuat semua orang diam terpaku. Ketua tim yang memandangi mereka dari luar ruangan hanya tersenyum tipis.
Di perusahaan tempat taeyong magang ada seorang gadis yang manaruh rasa pada taeyong. Gadis itu terus memperhatikan taeyong sejak pertama kali mereka jumpa.
"Taeyong.." sapa seorang gadis
"Halo Eunjae" balas taeyong ketika menolehkan kepalanya
"Bagaimana proyeknya?"
"Masih tahap diskusi"
"Eummm"
"Ada perlu apa?" Tanya taeyong
"Mau makan siang bersama?" Tawar eunjae
"Oke, ayo pergi"
Taeyong berjalan terlebih dahulu diikuti Eunjae di belakangnya.
Mereka berdua makan di restoran yang gak jauh dari perusahaan. Lagi asik ngobrol ponsel Taeyong tiba tiba berbunyi seseorang menelponnya
"Ada apa?" Tanya taeyong
"Hyung apa kau tau dimana sepatu putih ku?" Suara dari seberang
"Mark Lee kenapa kau terus menelpon ku hanya untuk menanyakan barang mu hah?"
"Jungwoo hyung bilang jika lupa menaruh barang tanyakan saja padamu, kau pasti tau dimana" jelas mark
Taeyong membuang nafasnya sambil menutup kedua matanya dengan kepala tertunduk.
Ketika dia mendongak dan menjawab dengan nada kesal
"Kau pernah meminjamkan sepatu itu untuk xiaojun, cari di kamarnya dan berhenti menelponku untuk hak tidak penting"
Taeyong langsung mematikan teleponya tanpa menunggu jawaban dari mark. Kemudian dia menatap ke luar, memperhatikan kendaraan yang berlalu lalang.
"Bocah bocah itu memang tidak bisa ditinggal" batinnya
"Adikmu ya?" Tanya Eunjae membuyarkan lamunan taeyong
"Teman kos ku" ucap taeyong tanpa mengalihkan pandangannya
"Kalian terdengar sangat akrab seperti saudara"
"Ya tentu saja, aku sudah menganggap dia seperti adikku sendiri"
Selesai makan, taeyong dan eunjae balik ke perusahaan. Ketika sampai taeyong dipanggil seorang senior
"Lee Taeyong"
Si pemilik nama menoleh dan membungkukkan badannya. Kemudian berjalan ke tempat senior itu berdiri.
"Ikut aku ke atap" intruksi si senior
Saat berada di atas atap, senior menatap taeyong iba.
"Aku sebenarnya tidak ingin mengecewakanmu, jujur aku senang kau berada dalam tim tapi mengingat posisimu hanya mahasiswa magang para petinggi menolak permintaan untuk mengikutasertakan mu dalam proyek besar ini" jelas senior panjang lebar
"Terimakasih untuk saran singkat mu tadi pagi, dan ambil ini. Ini daftar tugas mu selanjutnya" senior menyerahkan flashdisk pada Taeyong.
Berita dikeluarkannya taeyong dari tim beredar dengan cepat di lingkungan perusahaan. Orang orang jadi bertanya apa alasan taeyong dikeluarkan? Apa karena bersitegang dengan seniornya tadi pagi saat rapat? Atau karena dia tidak berkompeten?
Taeyong mengabaikan segala desas desus tentang dirinya, toh dia bukan pekerja tetap di perusahaan ini.
Yang harus taeyong lakukan sekarang adalah tetap bersikap baik pada atasannya agar mendapat kualifikasi nilai yang bagus untuk diserahkan pada dosen di kampusnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOS KOSAN BOBROK [COMPLETED]
РазноеPerjalanan hidup 21 Remaja penuh lika liku. Mengandung kata kasar dan tidak menggunakan bhs indonesia dgn baik dan benar Baca dulu manatau srekk Yekannn ??? Typo bertebarannn Harap maklum krn jempol kurang langsing :v 09/09/20 #39 hechan 26/09/20...