Bagian 15

199 65 4
                                    

Setelah Rio mengetahui bahwa Astrid sama seperti dirinya, segera mengikuti Astrid. Astrid yang merasa ada yang mengikutinya membalikkan tubuhnya tapi tidak menemukan seorangpun. Dia hanya mengangkat bahunya acuh. Saat berbalik, dia sangat terkejut karena di depan wajahnya terdapat wajah Rio yang sangat dekat.

"Rio, kamu apaan sih? Ngagetin tau gak?" Ujar Astrid.

"Hehe maaf sayang, sengaja," jawab Rio sambil mengangkat dua jari telunjuk dan tengahnya membentuk huruf V.

"Apa kamu bilang? Sengaja? Kamu mau mencoba membuatku serangan jantung dan mati?" Ujar Astrid marah.

"Eh, ngga gitu, yang. Gak sengaja maksudnya," jawab Rio takut-takut.

Ya, seperti itulah Rio. Jika sedang tidak bersama Astrid dia akan menjadi sosok iblis yang sangat menyeramkan.

"Dari mana kamu?" Tanya Astrid.

"Ngikutin kamu," jawab Rio santai.

Tubuh Astrid menegang. Dia takut kalau Rio melihat apa yang tadi dia lakukan. Bagaimana jika Rio meninggalkannya? Bagaimana jika Rio tidak mau bersamanya lagi? Ah, Astrid bergidik ngeri membayangkan kemungkinan itu.

"Aku tahu perbuatanmu tadi, sayang," ujar Rio sambil mengelus rambut Astrid.

"A.... a... Apa? Aku tidak melakukan apa-apa,"

"Kamu membunuh satpam sahabatmu dengan cara sadis, sayang,"

"Apakah ini saatnya aku harus kehilangan Rio?" Batin Astrid.

Seolah tahu apa yang sedang dipikirkan kekasihnya, Rio segera membawa tubuh Astrid ke pelukannya.

"Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu, sayang," ujar Rio.

Astrid mendongkak menatap mata Rio tanpa melepas pelukannya. "Tapi kenapa?"

"Karena kita sama. Kamu Psychopath, dan aku lebih dari kata psychopath," jawab Rio kelewat santai.

Astrid melepas pelukannya, dan menatap Rio dengan tatapan tidak percaya.

"Kamu seorang Psychopath? Sejak kapan? Mengapa aku tak tahu?" Tanya Astrid.

"Ya, aku Psychopath. Sudah lama, malah sejak umur ku tujuh tahun. Sengaja aku tidak memberi tahumu karena aku tidak ingin kamu takut padaku kemudian meninggalkanku," jelas Rio.

"Jadi, selama ini aku berpacaran dengan psychopath?" Gumam Astrid.

"Aku mendengarmu, sayang," ujar Rio sambil terkekeh.

"Tapi kenapa Liora sepertinya sangat membencimu?" Tanya Astrid penasaran.

"Kamu ingat waktu di cafe waktu itu? Yang kamu digoda oleh lelaki tua bangka?" Astrid hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Waktu itu aku menyeret mereka ke tempat yang sepi kemudian aku membunuhnya. Tapi, Liora ternyata mengikutiku. Aku mengancamnya untuk tidak memberi tahumu tentang aku yang membunuh mereka. Karena aku takut kamu meninggalkanku. Tapi, aku perhatikan sepertinya dia mengajakku bermain. Dia seperti sengaja ingin memberi tahumu. Jadi mulai saat itu, aku menerornya dan terakhir aku membunuh orang tuanya," jelas Rio santai.

"Jadi kamu yang membunuh orang tuanya? Pantas saja dia terus menuduhmu. Lalu tentang luka-luka ditubuhmu waktu itu apa itu perbuatan Liora?"

"Tentu saja bukan, sayang. Ini memang disengaja olehku. Aku ingin menjauhkanmu dari dia supaya aku gampang membunuhnya,"

"Kamu ingin membunuhnya? Berarti tujuan kita sama,"

"Hahaha baiklah, mulai saat ini kita bakal kerja sama untuk menghancurkan Liora," Rio tersenyum mengeluarkan smirik andalannya ketika membunuh seseorang.

Astrid yang melihat itu memberenggut kesal.

"Bisakah kamu menghilangkan senyum jahatmu itu di depanku, sayang?" Tanya Astrid.

"Huh, baiklah maafkan aku, sayang. Aku membuatmu takut."

"Tak apa. Ayo pulang. Kita susun rencana buat membuat Liora hancur," jawab Astrid sambil menarik tangan Rio untuk segera pulang.

"Tunggu kita, Liora," monolog Astrid.































TBC.............



















Jangan lupa vote dan komentar....

















Tunggu part selanjutnya...

I Know You're a Psychopath ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang