Sampai di rumah Astrid, Rio menaiki tembok untuk sampai di balkon kamar gadisnya. Setelah itu, dia membuka pintu balkonnya menggunakan kunci cadangannya. Dia melihat kalau gadisnya sedang tidur nyenyak sekali. Kemudian dia naik ke kasur sambil memeluk tubuh Astrid.
Astrid merasa terganggu dengan berat tangan Rio yang memeluknya. Dengan ragu, dia berbalik jadi berhadapan dengan Rio.
"Rio, ngapain kesini? Kan udah malem. Tuh lihat udah jam 11. Biasanya kesini jam 8. Tadi ditungguin nggak dateng-dateng."
"Maaf, sayang. Tadi aku ketiduran."
"Nggak dimaafin." Jawab Astrid ketus.
"Ah, sayang jangan gitu." Ucap Rio sambil memasang puppy eyesnya.
Ya, itulah Rio. Menjadi seorang yang manja ketika berhadapan dengan Astrid. Tapi, kejam dan tidak ada rasa kasihan pada orang lain ketika tidak bersama Astrid.
Astrid tergelak melihat wajah Rio yang memelas seperti itu. Sedangkan Rio tambah cemberut, karena ditertawakan terus oleh Astrid.
"Sayang, ih." Ucap Rio merengek.
"Iya, iya aku maafin." Jawab Astrid sambil mengusap bekas air mata karena tertawa.
Astrid mencium bau anyir darah dari tubuh Rio. Dia terus mengendus tubuh Rio. Saat itu, Rio sudah berkeringat dingin. Dia lupa ganti baju setelah membunuh Monica.
"Shit! Lupa ganti baju. Please, jangan curiga sama aku." Batinnya.
"Rio, ko kamu bau anyir darah sih? Kamu habis dari mana? Badan kamu juga nggak ada yang luka." Tanya Astrid sambil menyipitkan matanya.
"E... E... Itu yang." Jawabnya gugup.
"Itu apa, Rio?" Astrid masih penasaran, dan sedikit curiga pada Rio.
"Ah, iya tadi pas jalan kesini aku bantuin korban kecilakaan yang ketabrak mobil. Terus yang nabraknya kabur gitu aja. Jadi, aku yang bawa dia ke rumah sakit." Alibinya.
"Ah pacarku baik banget sih." Ucap Astrid sambil mengeratkan pelukannya.
Rio hanya tersenyum. Padahal kenyataannya Rio telah membunuh Monica. Orang yang mungkin akan menjauhkan Astrid dengan Rio.
"Maafin aku, yang. Aku tidak sebaik apa yang kamu pikirkan. Aku seorang psikopat yang tidak memiliki rasa kasihan pada orang, dan aku nggak bisa ngilangin gitu aja kebiasaan aku ini. Membunuh orang, bagiku itu adalah suatu kewajiban. Aku membunuh Monica, karena aku nggak mau kamu ninggalin aku. Aku gak bisa hidup tanpa kamu. Sekali lagi maafin aku." Batinnya sambil mencium kening Astrid.
Tak lama, terdengar suara nafas teratur. Itu berarti Astrid sudah tidur kembali dipelukkan Rio. Perlahan, dia melepas pelukannya dan pergi meninggalkan rumah gadisnya.
Bersambung.....
Jangan lupa vote 😉

KAMU SEDANG MEMBACA
I Know You're a Psychopath ✅
NouvellesJudul awal: My Friends Is A Psychopath Liora Sari Wijaya seorang pelajar dari sekolah ternama di Kota Bandung. Selama ini dia tidak menyadari bahwa dia berteman dengan psikopat berdarah dingin. Kabar dijalanan banyak berita tentang seorang psikopat...