Liora kembali ke rumahnya dengan perasaan yang tidak enak. Saat ini nyawanya berada dalam bahaya. Liora masuk ke kamarnya, kemudian merebahkan dirinya di kasur. Saat hendak memejamkan mata, tiba-tiba ponselnya bergetar tanda ada pesan masuk dari nomor tidak dikenal.
"Ingat aku Liora! Aku tidak main-main dengan ucapanku. Sekalinya kamu memberitahukan tentangku kepada Astrid, maka siap-siap nyawa keluargamu berada ditanganku."
Tubuh Liora bergetar, keringat didahinya bercucuran. Rio mengancam keselamatan keluarganya. Dia memberanikan untuk membalas pesan tersebut.
"Tenang saja, aku tidak akan memberitahu Astrid."
Kemudian dia meletakkan ponselnya di nakas samping tempat tidurnya. Saat hendak menaikan menuju kamar mandi, tiba-tiba ada sesuatu yang melempar kaca kamarnya. Liora segera menuju ke arah balkon kamarnya dan menemukan sebuah kotak.
"Kotak apa ini? Dari siapa, ya?" Gumamnya.
Ada perasaan takut saat hendak membuka kotak tersebut. Karena rasa penasarannya dia membuka kotak tersebut.
"Aaaaaaa." Teriak Liora.
Karena teriakan Liora sangat kencang, bi Minah, pembantu di rumahnya segera menuju ke kamar Liora. Saat sampai dia melihat Liora berada dipojokkan balkon. Dengan terpogoh-pogoh, bi Minah menghampiri Liora.
"Non, non Liora kenapa?" Tanya bi Minah dengan nada khawatir.
"I... I... Itu, bi." Tunjuk Liora pada kotak tadi.
Segera bi Minah mengambil kotak tersebut dan terlonjak kaget. Bi Minah melihat isi kotak tersebut. Ternyata isinya kepala kucing yang berlumuran darah.
Saat hendak bertanya pada Liora, bi Minah melihat Liora sudah terkulai lemas di lantai. Kemudian bi Minah memanggil mang Nurdin, satpam rumah Liora.
"Mang Nurdin." Panggil bi Minah saat sampai di pos satpam.
"Apa, Minah? Saya ini lagi ngopi, gak lihat? Hampir saja kopi saya tumpah gara-gara kamu yang tiba-tiba panggil saya." Sewot pak Nurdin.
"Ish, nanti lagi ngopinya, mang. Ini urgent." Jawab bi Minah.
"Apanya yang urgent? Ada apa? Kalau ngomong yang bener. Kalau gak ada yang penting jangan ganggu, saya mah ngopi dulu."
"Itu, non Liora pingsan diatas. Bantuin saya mindahin ke kasurnya." Geram bi Minah.
"Hah, apa? Non Liora pingsan? Kenapa? Ko bisa? Kenapa?" Tanyanya bertubi-tubi.
"Aduh nanti saja saya cerita. Sekarang ayo bantu dulu." Jawab bi Minah sambil berlari ke kamar Liora disusul dengan pak Nurdin.
Bersambung....
Jangan lupa vote😉
![](https://img.wattpad.com/cover/228604324-288-k904739.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I Know You're a Psychopath ✅
Storie breviJudul awal: My Friends Is A Psychopath Liora Sari Wijaya seorang pelajar dari sekolah ternama di Kota Bandung. Selama ini dia tidak menyadari bahwa dia berteman dengan psikopat berdarah dingin. Kabar dijalanan banyak berita tentang seorang psikopat...