Heartbeat

5.7 ; Jauh

"Lu udah punya cewe masih minta cariin cewe lagi?"

Alvaro bareng Devan dkk lagi di angkringan tempat biasa mereka nongkrong.

Biasa lah, gibah ala cowo.

"Iya, cariin"

"Ogah. Lu cari sendiri"

Si Devan ga habis pikir. Sejak Alvaro putus sama Aluna, temennya ini jadi keblangsak kaya dia.

"Ga ada kenalan gitu?" Varo tanya.

"Ga ada"

"Boong banget"

"Bukannya lu deket sama adek kelas yang namanya Keisha itu, Var?"

"Oh itu. Cuma adek biasa"

"Cantik loh padahal"

"Pengen lu?"

"Pengen"

"Ambil aja"

"Kok lu ga minat?"

"Gapapa sih, ga srek aja"

"Kenapa?"

"Kepo lu. Urusin tuh Agnes yang lu gantungin mulu"

Oke, pukulan buat Devan.

"Agnes ada cerita apa soal gue?"

Jelas banyak, Varo kan csnya wkwk.

"Banyak. Dia kayanya kecewa sama lu"

"Kok gitu?"

"Iyalah, jadian makanya. Jangan dibaperin aja tapi ga dikasih kepastian"

"Gue belum nembak aja dia udah kecewa"

"Lu nya kelamaan"

Tatapannya Davin ke Alvaro langsung nyolot, gitu juga tatapannya Alvaro ke Davin.

"Gavin mana? Kok ga ikut?" Davin ngalihin topik mereka.

"Ga ikut dia. Udah gue ajakin"

"Kenapa?"

Varo naikin bahunya, "Sibuk katanya"

"Ngerasa ga, Var? Lu sama Gavin mulai renggang sejak rebutan Aluna?"

"Sembarangan. Kapan gue rebutan?"

"Pokoknya gitu, ngerasa ga lu?"

"Ngerasa sih. Dia mulai sedikit ga suka sama gue, kayanya"

"Ga ada niat mau damai gitu?"

"Gue usahain, yang penting ga baku hantam"

"Iya tapi perang dingin ya?"

"Yoi"

—

Niatnya pulang acara organisasi tadi Aluna mau istirahat, soalnya besok senin tetep masuk sekolah. Eh ternyata Gavin mampir ke rumah dia.

Ga jadi istirahat deh.

Sampai di rumah yang ganti baju cuma Aluna, Gavin masih stay pakai seragamnya yang ditutupin sama hoodie.

"Ga panas apa bajunya lapis kaya gitu?"

"Mau aku buka semuanya?"

"Heh! Jangan aneh-aneh"

Gavin ngomongnya udah ga terlalu formal lagi, Aluna juga sih yang minta. Kurang nyaman aja bagi cewe itu kalau denger pacarnya terlalu formal.