Bagian Alvaro
Selesai kumpul rutin gue langsung dateng ke office karena harus ngecek proposal acara yang katanya udah jadi.
Tapi nyampe di sana gue malah disuruh ke basecampnya OSIS. Anjir kan.
Pas udah di basecamp OSIS, gue liat orang-orang penting di sekolah pada ngumpul di sini. Bau-bau rapat inimah.
Ga suka rapat dadakan gue tuh.
Tok. Tok. Tok.
"Misi"
"Nah ini Alvaronya, ayo masuk"
Gue masuk terus ngambil tempat duduk dengan santuy, "Ada apa nih?"
"Kita mau bahas Outbound Akbar, Var"
"Akbar? Yakin lu pada?", gue sih ga yakin. Soalnya acara akbar begitu malah bakal nyusahin panitia.
"Iya makanya mau dibahas dulu"
"Yaudah buruan"
"Nah jadi kan ketua dari organisasi yang bakal ikut outbound ini udah pada ngumpul. Setuju ga sama acara ini?"
"Setuju"
"Iya"
"Varo, gimana?"
Ya elah, pengen bilang ga setuju tapi nanti dikira organisasi gue paling iya.
"Gini, kan dadakan nih. Anak buah gue juga belum tau acaranya. Gimana kalau masing-masing bawa anggota yang lain buat perwakilan? Sekalian satu perwakilan dari angkatan satu, kan ini acaranya mereka"
Sebenernya itu bukan saran dari gue, tapi negosiasi. Wkwk.
"Boleh tuh, kumpulin sekarang ya. 10 menit kumpul ke sini lagi"
Gue langsung meluncur ke office buat nyari tumbal, untung jaraknya ga jauh dari basecamp OSIS.
"Woy, Devan! Sini lu"
Bodo amat ngegas, biar yang dipanggil langsung tanggap.
"Apa woy?"
"Ikut gue ke basecamp OSIS sekarang, sama Agnes. Tuh siapa yang bareng Agnes? Tingkat satu?"
"Iya itu Aluna"
"Yaudah ajak sekalian"
"Iya pak bos, siap meluncur"
Gue baru inget sesuatu pas Devan mau balik ke dalem, "Eh! Bentar sini dulu, Van"
"Apa?"
"Nanti di sana bakal rapat, tolak sebisa lu ya."
"Oke"
-
-
Semuanya udah pada ngumpul lagi ke basecamp OSIS dan rapatnya dimulai lagi.
Dibuka sama Fiona, si ketua OSIS sekaligus pencetus acara Outbound Akbar ini.
"Mulai ya guys! Jadi gini, rencananya kita mau ngadain outbound gabungan nih. Berhubung yang punya acara ini tingkat satu, kita undang perwakilan buat hadir di rapat ini. Sekarang gue mau tanya, setuju ga sama acara ini? Dari tingkat dua PMR, gimana?"
"Setuju!"
"Tingkat dua Jurnalistik?"
"Mohon maaf nih, bukannya ga setuju-tapi gue mau tanya dulu soalnya kita udah sempet bikin plan outbound kemaren dan proposalnya juga udah hampir siap"
Bagus Devan, anak buah gue.
"Kalau begitu silakan tanya"
"Akomodasi acara ini nanti gimana?"
"Oh kalau soal itu udah beres, Pak Oki sama Bu Eni yang urus"
Eh iya, gue kira dua orang itu tadi guru di sini. Pas gue tamatin ternyata bukan.
"Boleh bawa orang luar buat acara ini?", giliran gue yang ngomong.
"Boleh kok. Udah gue ajuin ke Wakil Kesiswaan dan udah di acc"
Gue sama Devan langsung tatap-tatapan. Gagal dah rencana awal.
Emang ya, ketua OSIS yang satu ini udah ga bisa diganggu gugat.
"Ya udah deh kalo gitu. Tinggal tanya pendapatnya tingkat satu"
"Setuju nih ya?"
"Iya"
"Tingkat satunya gimanaa?", Fiona tanya ke Aluna.
"Setuju aja sih, Kak. Kayanya seru"
Hah. Pasrah dah.
"Okay, yang lain setuju?"
"Pasti dongg"
"Setuju, Kak"
"Deal ya! Acaranya minggu pertama bulan depan, bisa dilihat buat destinasi sama rincian kegiatannya ada di fotokopi proposal yang kalian pegang sekalian susunan panitianya. Buat ketua organisasi, silakan tanda tangan dulu di sini"
Ya dengan setengah hati, gue akhirnya ngasih tanda tangan ke proposal yang asli.
"Ayo sini semuanya foto dulu!"
...
-
-
ciee dobel update 🌝
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbeat
Hayran KurguAlvaro sama Aluna itu hampir gapunya kecocokan. Satunya IPA, satunya IPS. Suka fisika, benci fisika. Hobby olahraga, anti olahraga. Alergi udang, pecinta udang. Penikmat susu putih, penikmat susu cokelat. Sebenarnya masih banyak lagi. Tapi kayanya t...