4.2 ; Ga Jadi Pulang

356 75 2
                                        

Bagian Alvaro

"Var"

"Hm?"

"Katanya orang tua gue belum bisa pulang sore ini"

"Loh? Terus kapan?"

"Katanya subuh"

Duh, berani ga dia kalo gue tinggal.

"Gimana dong?"

Aluna ngeliatin gue, "Takut kalau malem. Serius. Kadang ada orang mabuk suka ke depan rumah"

Ga tega mau ninggal jadinya.

"Nginep sini gue. Boleh ga?"

"Eumm. . ."

"Kalau boleh, gue izin ke bunda gue nih"

"I-Iya temenin deh"

Gue langsung ngalihin jendela hp gue yang awalnya game ke WhatsApp.

Iya buat nelpon Salma.

Ada alasan kenapa gue lebih milih nelpon Salma ketimbang langsung nelpon ke mama.

Pertama, gue ga punya nomor teleponnya.

Kedua, gue suka gonta ganti nomor dan mama ga bakal ngangkat telepon dari nomor ga dikenal.

Ketiga, mama gue ga make WhatsApp sedangkan gue ga punya pulsa.

Hehe.

"Halo? "

"Sal, kasihin teleponnya ke mama dong"

"Oke, sebentar"

". . ."

"Kenapa, Kak? "

"Aku malem ini ga pulang dulu ya? Nemenin Aluna"

"Nginep kamu? "

"Iya, Ma. Tadi rencananya sore pulang, ternyata orang tuanya baru pulang nanti subuh. Dianya ga berani tinggal sendiri"

"Ga kamu ajak kesini aja? "

"Ya ampun, Ma. Nanti orang tuanya pulang anaknya ilang gimana?"

"Ya gimana ya, kamunya yang bener-bener tapi "

"Sumpah, aku ga ngapa-ngapain. Cuma nemenin dia doang"

"Ya udah kalau gitu. Awas macem-macem"

"Ga percaya banget sih sama anaknya", gue ngomong pelan.

"Nanti tunggu orang tuanya Aluna datang baru kamu pulang, pamitan. Bilang kalau nemenin dia tadi malem"

"Oke siap, Bos. Laksanakan"

"Ya udah. Hati-hati, mama tutup"

Tut.

Kok seneng ya, anjir.

"Dibolehin, Var?" Aluna tanya.

"Iya dong"

"Maaf ya ngerepotin"

"Apasih yang engga buat lu?"

"Hih gombal"

Gue ketawa.

Tiba-tiba Aluna berdiri.

"Kenapa?"

"Udah sore, mau mandi"

"Kirain kenapa"

Abis itu gue ditinggal di ruang tengah sendiri.

Baru sadar gue juga belum mandi, wkwk.

HeartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang