PROLOG

1.5K 64 0
                                    

Seorang gadis berjalan dengan mengunyah permen karet didalam mulut dan melewati ruang tamu begitu saja tanpa menoleh ataupun mengatakan sesuatu.

"Darimana aja lo? Habis ngejalang iya?" ucap kakak tirinya yang sedang memakan cemilan di ruang tamu.

"Dasar murahan" lanjut kakak tirinya yang sedang tersenyum miring.

Langkah gadis itu pun berhenti didepan ruang tamu dan berbalik badan kearah sang kakak dan dia melihat kakaknya dari ujung kepala sampai kaki berulang ulang kali.

"ngapain lo liatin gua kaya gitu" ucap kakak tirinya marah.

"gua tau gua cantik dari lo mangkannya lo iri" lanjut kakak sambil tersenyum mengejek.

Gadis itu hanya terkekeh pelan dan berjalan kearah sang kakak yang sedang mengejeknya, gadis itu berjalan kearah kakaknya dan selesai itu dia memutari setiap bagian tubuh kakaknya berulang ulang kali dan berhenti didepan kakak nya yang melihat dia kebingungan.

"iya lo cantik tapi sayang hati lo ga secantik wajah lo" ucap gadis itu dan dia berbalik untuk melanjutkan perjalanan ke kamar nya.

Kakak dari gadis tersebut mematung karna ucapan sang adik yang berani berani nya melawan dirinya.

"awas lo gua bakal bales" guman kakak dari gadis tersebut dengan senyum miring nya.

"lo salah cari lawan bitch" batin gadis tersebut terkekeh pelan.

BRAKK..

"hari yang melelahkan" guman gadis tersebut yang berjalan gontai ke kamar mandi.

Ditempat lain

"bagaimana keadaan cucu ku al" ucap seorang kakek paru baya yang sedang duduk di kursi kebanggaannya.

"dia selalu disiksa dengan alasan yang tidak maksud akal dan dia selalu difitnah oleh kakak tirinya" ucap seseorang yang dipanggil al tadi.

"kasian sekali cucu ku al aku ingin menemui nya, tapi sekarang keadaan sangat sangat tidak bisa di jelaskan" ucap kakek paru baya itu.

"kita akan menjemput nya waktu dia umur berapa pa" ucap al.

"kita tunggu saja al" ucap kakek tersebut.

"sudah cukup pa aku tidak ingin anak ku tersakiti terus menerus dengan keluarga bajingan itu" ucap al dengan nafas memburu.

"Althan Althan kau selalu mementingkan ego mu, jika kau menjemput nya sekarang maka musibah yang dia dapat malah banyak al" ucap kakek itu tegas.

"tapi papa tau kan kapan dia kita jemput" ucap al yang sudah tenang.

"tinggal 1 tahun lagi kau jemput dia dan bahwa dia kesini" ucap kakek tersebut.

"baiklah aku akan menjemput nya 1 tahun lagi" ucap al.

"awasi saja pergerakannya" ucap kakek tersebut.

Kembali ke gadis kecil

"tubuhku rasa ingin ku remukkan saja huff" ucap gadis tersebut sambil merebahkan dirinya di atas kasur.

"aku merindukan kalian keluarga kandungku" ucap gadis tersebut tanpa disadari mata gadis itu berkaca-kaca.

Tok
Tok

"masalah datang" guman gadis tersebut sambil berjalan kearah pintunya.

Ceklek

"ada ap-" ucapan gadis tersebut terpotong karna tamparan di pipi kirinya.

Plakk

"MAKSUD KAMU APAAN HAH?! NGATAIN ANAK SAYA PELACUR KAMU ITU HARUS NYA SADAR DIRI DONG KAMU YANG PELAJUR, ANAK GA TAU DIRI, GAPUNYA SOPAN SANTUN" teriak ibu tirinya sang gadis tersebut.

QUEENZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang