"permisi" ucap seorang perempuan dan teman temannya dibelakang perempuan itu.
##############################
"yah ada apa?" ucap Valley sambil tersenyum hangat kepada perempuan tersebut.
"boleh kami duduk bersama anda nona? karna meja kantin semua sudah penuh hanya ini saja yang muat menampung teman teman saya dan anda nona Helena" ucap gadis tersebut dengan ramah.
"Oh ya silakan, emery pindah disampingku biar mereka duduk dihadapan kita" ucap Valley yang langsung dituruti Queenza tanpa banyak bicara.
"anjing pintar" ucap Valley membuat Queenza menatap nya tajam.
"Lo.Ngatain.Gua.Jangan.Harap.Organ.Tubuh.Lo.Bisa.Utuh.Lagi" ucap Queenza menekan semua ucapannya dan itu sukses membuat Valley cengesan.
"apa nona ingin makan kami akan pesan kan?" ucap perempuan tersebut dengan senyum tipisnya.
"ah tidak us-AHKK" teriak Valley diakhir kalimat karna Queenza menginjak kaki nya dengan heels nya Queenza.
"gulai 2 dan es teh 2" ucap Queenza singkat jelas dan kembali memfokuskan dirinya pada game dihandphonenya.
"KAU GILA EMERY KAKI KU SAKIT BODOH" bentak Valley menatap tajam kakaknya.
"perkenalkan nama saya Kanaya Sylvia Alexander calon pacar Kevin Yoanda Xavier" ucap Seorang perempuan yang duduk berhadapan dengan Queenza.
"eh nama marga kalian sama yah sama - sama Xavier" lanjut Sylvia yang baru ngeh bawa nama marga Queenza dan kevin sama.
"keluarga Xavier tidak hanya satu banyak didunia ini" ucap Queenza yang masih fokus ke gamenya.
"perkenalkan nama saya Ayara Dita Pratama saya pacar nya Alnando Xavier" ucap seorang gadis yang duduk didepan Valley.
"perkenalkan nama saya Nayara Putri Nicholas saya pacar nya Robert Xavier" ucap seorang gadis yang bersebelahan dengan Ayara.
"perkenalkan nama saya Moza Adisti Abraham saya pacarnya Alvian Xavier" ucap seorang gadis yang duduk dipojok sendiri.
"saya Helena Valley Xavier kembaran dari Calista Queenza Emerald Xavier dan kami tidak mempunyai pasangan" ucap Valley dengan senyum tipisnya.
"permisi neng, ini makanannya maaf yah udah nunggu lama" ucap seorang wanita paru baya yang mengantarkan gulai 6 dan es teh 6.
"makasih bu" ucap Sylvia tersenyum hangat.
"nggh nak" ucap ibu tersebut dan berjalan kearah dagangannya.
"makan Queenza" ucap Valley yang dari tadi melihat Queenza belum menyentuh makanannya.
"kaya biasa" ucap Queenza tanpa mengalihkan perhatian ke handphonenya.
"sini, aaa" ucap Valley membuat Queenza membuka mulutnya dan itu sukses membuat Sylvia dkk menganganga karna pemilik yayasan di sangat manja.
"padahal aku adiknya tapi yang manja kau" lanjut Valley yang memakan makanan nya.
"aku tidak manja tetapi malas" ucap Queenza sambil meletakkan handphonenya diatas meja.
"makan" titah Queenza kepada Valley.
Queenza dan yang lain pun makan dengan tenang, setelah makan Valley dan Queenza pergi dari kantin sebelum itu dia sudah membayar makanannya dan menuju kelapangan dan dia pun membisikkan sesuatu kepada Valley dan Valley mengangukan kepalanya setuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENZA
Teen FictionKegelapan Adalah Duniaku. Jeritan Kesakitan Adalah Lagu Penenangku. Darah Adalah Minuman Setiap Hariku. Membalas Dendam Adalah Hobiku. Seorang Gadis Kecil Yang Di Perlakukan Seperti Hewan Oleh Keluarga Tirinya Membuat Gadis Kecil Itu Bertekad Untuk...