Queenza pun keluar dari kamarnya, dan dia pun berjalan kekamar Alesya.
Tok
Tok
Tok"MASUK" teriak Alesya dengan keras.
Ceklek
Semua orang mengalihkan pandangannya ke arah pintu nya yang terbuka dan memperlihatkan Queenza dengan baju pengantin yang luar biasa.
"Udah kali bengong nya, udah jam 18.40 ini" ucap Queenza sukses membuat semua orang tersentak kaget.
"WHAT THE FUCK ANJING" teriak Alesya dengan keras.
"AYO CEPETAN OON" teriak Alesya membahana membuat semua orang menutup telinga nya.
"gausah teriak kali kak" ucap Valley menatap tajam kakaknya.
"cepetan ini para tamu udah nungguin" ucap Alesya dengan sedikit sentak an.
Queenza dan Arkan pun berjalan berselisihan dan bergandengan tangan tapi-
Drtt
DrttAlbayu is calling
Queenza yang melihat nama abang sepupu nya pun mengkerutkan keningnya karna bingung.
Drtt
DrttAlbayu is calling
"angkat sana tau nanti penting" ucap Queenza dengan melirik Arkan sebentar.
"hem" dehem Arkan.
Drtt
DrttAlbayu is calling
"hallo"
"…"
"bangsat"
"…"
"Gua gamau ada gangguan"
"…"
"kalo lu ga ngurus dia siap siap kepala lu gua pengal"
"…"
Tut
Queenza semakin mengerutkan keningnya karna bingung dengan sikap Arkan yang sedari tadi menahan amarah.
"kenapa?" ucap Queenza dengan sangat pelan karna mereka sudah sampai ditempat tujuan.
"nggk" ucap Arkan sambil membenarkan rambut Queenza yang menjuntai kebawah.
"ayok" ucap Queenza dengan menarik tangan Arkan pelan untuk keluar dari mobil.
Arkan dan Queenza pun memasuki halaman gedung yang sudah dihiasi dengan lampu lampu kerlap kerlip dan bunga bunga yang bertebaran dan meja meja berbentuk lingkaran dan makanan makanan yang disebelah kanan dan kiri dan red carpet dan diatas nya bertabur bunga mawar merah dan putih.
"indah" ucap Queenza sambil menoleh kearah Arkan dan tersenyum manis.
Arkan dan Queenza pun berjalan dengan serasi dan tanpa mereka sadari ada hati yang kecewa dan ada keluarga yang menatap kosong kedepan.
Entah usil atau gabut alley menatap semua tamu tamu yang sedang menikmati acara ini.
Deg
Alley membeku ditempat karna melihat pemandangan yang membuat rindu nya sampai sekarang belum tersampaikan.
Pertahanan alley pun runtuh dia pun meneteskan air matanya karna ibunda nya membalas tatapannya, Queenza yang menyadari bahu alley bergetar pertanda dia sedang menahan isak tangisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEENZA
Teen FictionKegelapan Adalah Duniaku. Jeritan Kesakitan Adalah Lagu Penenangku. Darah Adalah Minuman Setiap Hariku. Membalas Dendam Adalah Hobiku. Seorang Gadis Kecil Yang Di Perlakukan Seperti Hewan Oleh Keluarga Tirinya Membuat Gadis Kecil Itu Bertekad Untuk...