Bab 9

1.1K 149 20
                                    

"Leo, Baim... Ini makanannya." seru Bima.

"Terimakasih," seru Leo.

"Baim, kenapa kau melakukan itu? Seharusnya biarkan aku saja yang di pukul." ujar Bima.

Baim tersenyum, lalu ia berbicara. "Jika kau mati, siapa yang akan menemani Mario? Kau lupa, kepalamu pernah cedera gara-gara jatuh dari motor."

"Aku tau, tapi Mario dan aku..." ujar Bima.

"Aku sudah tau, kau dan Mario memiliki hubungan Khusus kok. Aku tanpa sengaja melihat kalian waktu di kelas." ujar Baim.

"Ya sudah, makan dulu. Kalian tidak membeli untuk kalian sendiri?" tanya Leo.

"Kami beli kok, ini kami juga belikan untukmu." sahut Mario.

Leo sibuk menyiapkan makanan untuk Baim, lalu Baim berbicara. "Aku makan sendiri, kau makanlah."

Leo mengangguk, lalu tetap saja Leo tidak akan puas kalau suapan pertama tidak dari tangan Baim, hal itu pertama kali Baim lakukan saat makan bakso di Mall waktu itu. Leo menunggu Baim, lalu seakan tau apa yang Leo tunggu Baim pun menyuapkan suapan pertama untuk Leo. Mereka melanjutkan makan mereka, lalu setelah itu Baim sudah boleh pulang. Bima dan Mario pergi kembali kerumah mereka. Lalu Baim dan Leo kembali kerumah mereka. Sesampainya dirumah Bayu dan Sarinah terkejut saat melihat Baim penuh memar.

"Kau kenapa nak?" ujar Sarinah.

"Biasa anak laki-laki, berantem di sekolah." ujar Baim.

"Aduh, kamu ini. Ya sudah sana ganti baju dulu. Kalian sudah makan?" seru Sarinah.

"Sudah nek, tadi di sekolah." ujar Leo.

"Ya sudah ganti baju atau mandi langsung ya sudah sore. Nenek sama kakek mau pergi kepasar dulu." seru Sarinah.

Leo dan Baim mengangguk, lalu Leo memapah Baim kedalam kamar. Mereka sudah berganti pakaian, Leo memainkan ponsel Baim, mereka bahkan saling terbuka satu sama lain. Kunci Ponsel Leo pun Baim tau, sama halnya kunci ponsel Baim Leo juga tau. Tiba-tiba pesan dari Glen masuk dan di baca oleh Leo.

'Baim, aku tunggu kamu di taman tempat kita dulu sering bertemu.' Isi pesan Glen.

Leo memberikan ponsel itu pada Baim, lalu Baim mengabaikan pesan itu. Leo pun berbicara. "Apa kau ingin menemuinya?"

"Untuk apa? Lebih baik aku disini bersamamu." ujar Baim.

Merasa seperti di hargai, Leo pun tersenyum dan memeluk Baim. "Terimakasih,"

Leo tersenyum senang, kemudian ia kembali duduk dan bersandar di tempat tidur. Baim di atas tempat tidur, sementara Leo duduk dibawah. Sementara kepalanya menghadap keatas dan pandangan mereka bertemu. Baim merasa jantungnya serseran, lalu ia mengalihkan pandangannya.

"Aku mau tidur." ujar Baim, ia tidak dapat menyembunyikan raut wajahnya yang bersemu merah.
Leo tersenyum, lalu dia juga naik keatas tempat tidur dan memeluk Baim.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BL- PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang