Anggota Xazquez itu masih menatap Lizz dengan tatapan tajam. Ia sama sekali tidak berniat untuk menceritakan kronologis penculikan Terissa dan dalang dari penculikan tersebut. Namun, ketika Lizz memasang wajah seramnya dan mengambil pisau lipat dari sakunya, anggota Xazquez itu tampak bergidik ngeri membayangkan apa yang akan terjadi padanya.
“Siapa namamu?” Tanya Lizz
“….” Karena anggota Xazquez itu tidak kunjung menjawab, Lizz mendekatkan pisau itu hingga menyentuh leher musuhnya itu.
“Ryan.” Jawabnya takut-takut.
“Oke, Ryan. I can’t wait forever. Now tell me everything you know and I’ll let you go.”
“We are from Spain. We are members of criminal organization that major in selling drugs and gun.” Jelas Ryan.
Lizz memutar bola matanya karena kesal karena Ryan mencoba menjelaskan dengan berputar-putar agar tidak perlu menjelaskan pokok masalahnya, “I already know that. What I wanna know is what do you want from Terissa?”
“A help.” Jawab Ryan.
Lizz menghembuskan napas panjang untuk mengatur emosinya, “What kind of help?”
“funds. We need funds support from her dad.” Jelas Ryan akhirnya.
“What will you use the funds for?” Tanya Lizz.
“Untuk merekrut anggota baru. Kita berencana untuk membangun jaringan narkoba dan senjata terbesar di dunia. “ Ryan tampak pasrah. Kali ini dia tidak lagi menutup-nutupi informasi yang diketahuinya.
“Apakah kalian juga merupakan produsen narkoba dan senjata?”
Ryan menggelengkan kepalanya, “Kami bukan merupakan produsen senjata, tetapi kami merupakan produsen narkoba.”
“Lalu darimana kalian mendapat senjata itu?”
“Kalau soal itu, aku juga tidak tahu. Sekalipun kau bunuh aku, aku juga aku tidak dapat menjawabnya. Informasi seperti itu hanya diketahui oleh pihak yang memiliki posisi penting di organisasi, dan aku tidak termasuk di dalamnya.”
Setelah selesai menginterogasi Ryan, Lizz membawa Ryan ke tempat anggota Xazquez lainnya ditangkap.
“Bukankah kau mengatakan akan membiarkan aku pergi kalau aku memberikan informasi padamu?” Ryan menatap Lizz dengan emosi yang membara.
“Percayalah, tindakanku ini justru kulakukan demi dirimu. Menurutmu apa yang akan terjadi jika hanya kau yang kembali dan teman-temanmu ditawan musuh? Kau kira organisasi akan membebaskanmu dari sanksi? Aku sudah sering berurusan dengan organisasi bawah tanah seperti ini. Aku tahu jika kau kembali, hanya ada kematian yang menunggumu disana.”
“Kalau begitu, aku tidak dapat kembali lagi kesana?” Ryan tampak lemas mendengar penjelasan Lizz.
“Jika kamu dibebaskan dari sini, kembalilah ke keluargamu. Jangan kembali ke Xazquez lagi!”
Ryan mengalihkan pandangannya dari Lizz dan memandang ke bawah, “Aku tidak punya keluarga lagi.”
“Aku bisa merekomendasikanmu ke tempatku jika kau mau, hanya saja kau harus berjanji bahwa kau akan meninggalkan pekerjaanmu di organisasi kriminal seperti ini.” Lizz biasanya tidak pernah peduli pada tawanannya. Ini adalah pertama kalinya Lizz menawarkan pekerjaan pada tawanannya. Hal tersebut dilakukan Lizz karena Lizz merasa bahwa wajah Ryan mirip dengan seseorang yang dikenalnya.
Ryan menatap Lizz dengan penuh harapan, “Benarkah? Aku sangat ingin memiliki kehidupan yang normal. Namun karena aku terlahir di daerah perang, aku terpaksa menjadi seperti ini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HEROIC GIRL
ActionLizz adalah gadis yang bertarung di garis depan perang. Memakai senjata adalah kesehariannya, berperang adalah rutinitasnya. Lalu, apa yang terjadi ketika tiba-tiba ia dikirim untuk bersekolah di sekolah umum? ***...