"Bagaimana? Apa jadi Nichia datang kemari untuk makan malam?" Tanya sang ibunda sekali lagi setelah Heeseung duduk di ruang tengah rumahnya.
Heeseung sendiri bingung kenapa ibunya jadi sangat ceria dan berbeda dengan yang biasanya. Kalian tahu sendiri seberapa bencinya perempuan itu kepada Heeseung.
"Aku belum bertanya kepadanya."
"Kenapa belum? Kan aku sudah menyuruhmu toh. Sana telefon dia, kamu harus membawanya kesini."
Heeseung menghela nafas pamjangnya. Runtuh harapannya malam ini untuk bertemu dengan Sunghoon. Kenapa sih mereka harus memaksanya membawa Nichia kemari?
Tapi mau tidak mau kan? Heeseung juga sudah berjanji tadi pagi. Yasudahlah, itu bukan masalah besar.
"Halo? Nichia?" Ucapnya melalui sambungan suara kepadanya. Tidak lupa juga dia menutup pintu kamarnya supaya tidak ada yang mendengarkan dulu.
"Iya, ada apa sung?"
"Kamu bisa datang kerumahku malam ini? Rencananya ibu akan menjamu makan malam."
"Ah begitu kah? Bukannya hari ini kita harusnya membantu Sunghoon untuk kembali ke sekolah besok?"
"Aku sudah bilang pada Sunghoon tadi. Katanya tidak apa, dia akan mengurus keperluannya sendiri. Kamu bisa bantu aku kan?"
"Astaga. Aku sudah lama tidak bertemu dengan ibumu. Pasti akan canggung."
"Tidak. Aku yakin kamu bisa berbicara dengannya. Setidaknya untuk membuktikan bahwa kita benar - benar pacaran. Meskipun ya... Kita tidak punya hubungan lagi."
"Baiklah! Aku akan siap - siap. Aku tiba jam tujuh, oke?"
"Iya kutunggu."
Heeseung mematikan panggilan suaranya. Sepertinya hari ini akan menjadi hari yang cukup penting untuknya.
Hari dimana status kebohongan itu akan mereka tutupi dengan sebuah senyum belaka. Tapi tenang saja... Mereka aktor yang hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang hampa ✓
Fanfiction⎯ lee heeseung; bahkan aku yang dilahirkan sebagai seorang manusia tidak pernah diperlakukan selayaknya manusia.