"Sunghoon, bagun." Perintah Heeseung kepada Sunghoon yang tidur di kasur atas.
"SUNGHOON, BANGUN."
"Aishhh... 5 menit lagi." Ucapnya seraya menutup wajahnya dengan selimut.
"Ayo sebentar lagi kita harus masuk sekolah. Dan kamu lupa? Habis pulang sekolah aku harus bertemu dengan Chia?"
Sunghoon langsung duduk "AH IYA! AYO SINI AKU DANDANI DULU. KAMU HARUS TAMPAN HARI INI."
"Hah? Kamu kenapa sih? Biasa saja. Aku tidak mau terlalu terlihat mencolok hari ini."
Sunghoon turun dari kasurnya kemudian menganalisa Heeseung dari atas sampai bawah,
"Kamu tidak bisa bertemu dengannya kalau begini. Kamu mandi dulu, nanti aku akan mengatur rambutmu. Bahkan seragammu. Ayo sana mandi duluan." Seunghoon mendorong Heeseung masuk duluan.
Heeseung pasrah saja, terserah Sunghoon. Heeseung juga sudah lelah dengan pola pikir aneh sahabatnya itu
"Duduk disini. Kamu harus menghadap cermin."
"Haih... Kamu kenapa bersemangat sekali sih?" Ucap Heeseung yang bahkan belum selesai mengeringkan rambutnya.
"Ayo, sini."
Heeseung duduk dengan pasrah di depan kaca sementara Sunghoon sudah siap untuk mengubah penampilan Heeseung hari ini.
"Pertama! Kamu bisa kan berhenti pakai topi? Astaga aku sangat muak melihat topi berwarna putih dan jingga itu. Ayo tunjukan rambutmu sesekali."
"Kedua! Kamu selalu menutup keningmu. Kamu tau kalau bagi wanita itu kening sangat menarik perhatian mereka?"
"Ketiga! Bisa kamu berhenti pakai hoodie dan celana kebesaran? Kamu harus menunjukan tubuh bagusmu."
"Keempat! Pilih baju yang sesuai denganmu. Bajumu monoton."
Heeseung menghembuskan nafas beratnya, dia malas sekali mendengar teriakkan Sunghoon yang bahkan dia tidak pedulikan.
"Diam! Aku ingin menata rambutmu." Perintah Sunghoon karena Heeseung sedari tadi bergerak kesana kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang hampa ✓
Fanfic⎯ lee heeseung; bahkan aku yang dilahirkan sebagai seorang manusia tidak pernah diperlakukan selayaknya manusia.