"Nichia! Hai!" Sapa Sunghoon setelah pembicaraan mereka berempat terkesan mati, Nichia masih tidak percaya dan bingung.
"Eumm... Sebenarnya, kami menyiapkan penyambutan ini juga untukmu. Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan Alysia. Kamu senang kan?" Tanya Heeseung kepada Nichia.
Jujur, Nichia masih tidak percaya setelah melihat sosok perempuan yang sangat mirip dengannya itu "I... Ini... Sungguh Alysia?"
"Iya. Hai Nichia! Kamu tahu kan aku merindukanmu?" Akhirnya Alysia berdiri dari tempat duduknya dan memeluk si saudara.
"Kamu... Dari mana saja selama ini?" Tanyanya melalui bisikan.
"Panjang ceritanya. Eum, aku terseret ombak, bertemu wanita tua dan dirawat di rumahnya. Intinya, kamu senangkan aku kembali?"
Heeseung dan Sunghoon berharap Nichia akan sangat menyukainya, pasti dia sudah merindukan kedatangan saudara kembarnya itu,
"Keluar..."
"Eh?" Heeseung bertanya karena tidak begitu jelas mendengar omongan Nichia, itu mungkin karena suaranya sangat kecil.
"Aku bilang, keluar." Ucapnya sedikit mengeraskan nadanya. Perkataan itu di maksudkan untuk Alysia.
"Hah? Kenapa?" Tanya Alysia yang begitu bingung dengan sifat kembarannya yang satu itu.
"Aku bilang, KITA KELUAR!"
Seisi cafe hening setelah mendengar teriakan dari perempuan itu, apalagi Heeseung dan Sunghoon yang tidak menyangka Nichia bisa membentak seseorang.
Lengan putih Alysia ditarik secara paksa oleh Nichia, membuat si kembar yang baru ditemukan itu ketakutan "Nichia... A... Ada apa...?"
"Nichia!" Sunghoon dan Heeseung berlari ke arah Nichia yang sedang menarik paksa tangan kembarannya.
Sunghoon berusaha untuk bertanya "Ada apa? Kenapa kamu marah?"
"Ini bukan urusan kalian berdua. Pulang!"
Sunghoon masih mau mengejarnya, tapu pemuda bermarga Lee menghentikan aksi Sunghoon "Sudah cukup, hoon. Aku rasa ada satu malah pribadi yang tidak perlu kita ketahui juga."
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang hampa ✓
Fiksi Penggemar⎯ lee heeseung; bahkan aku yang dilahirkan sebagai seorang manusia tidak pernah diperlakukan selayaknya manusia.