kami kembali menjadi yang dulu

619 123 30
                                    

Heeseung memeriksa ponselnya lagi, hari ini dia belum mendapatnya satu notifikasipun dari wanita yang mengirim pesan untuknya kemarin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heeseung memeriksa ponselnya lagi, hari ini dia belum mendapatnya satu notifikasipun dari wanita yang mengirim pesan untuknya kemarin

Ya... Kalian pasti tau siapa yang Heeseung maksud. Nichia itu...

Pesannya belum dibaca sama sekali. Masih belum ada notifikasi yang masuk.

"Heeseung! Ini pesanan terakhir untuk hari ini!"

Heeseung menerima buket bunga yang diberikan oleh ibu pemilik toko. Lagi - lagi itu bunga peony yang biasanya dipesan oleh nenek itu,

"Antarkan ke alamat yang biasa ya, nak Heeseung."

Heeseung mengangguk "Oh, baiklah. Aku akan pergi."

"Hati - hati! Habis kamu mengantarnya, kamu langsung pulang saja kerumah. Uang bayarannya bisa kamu serahkan besok. Ini sudah larut."

"Baik bu, terima kasih. Aku duluan ya, bu!"

"Iya Heeseung!"

"Permisi! Nenek!"

"Nenek!"

Heeseung sudah menunggu lebih dari sepuluh menit, bukannya dia tidak sabar, tapi dia tidak bisa lama menunggu karena ia harus segera pulang sebelum ibunya memarahinya lagi.

Krek...

"Oh, Heeseung kan? Benar?"

Heeseung langsung menunduk lagi "Ah... Kamu yang waktu itu menerima bunga ini kan? Ini... Nenek yang tinggal disini membeli bunga dari tokoku lagi."

Lawan bicara Heeseung itu adalah wanita yang menerima bunga yang Heeseung kirim beberapa hari yang lalu, kalian pasti masih mengingatnya

"Baiklah, terima kasih."

"Umm... Sebentar. Ada yang ingin aku tanyakan."

"Ada apa?"

"Kamu sungguh bukan seseorang yang bernama nichia?"

Wanita itu tertawa mendengar ucapan Heeseung "Sungguh... Haha, aku bukan perempuan yang kamu sebut itu. Kenapa hah? Semirip itukah diriku dengannya?"

"I... Iya... Aku yakin aku salah orang. Tapi aku masih punya perasaan kalau kamu orang yang aku kenal."

"Yah, sudahlah. Aku hanya pelanggan toko bungamu. Pulang saja. Ini sudah terlalu larut."

Wanita itu menutup pintunya. Heeseung pulang kembali ke rumahnya seperti biasa.

Tapi masih ada seribu pertanyaan yang belum terjawab dari benaknya. Kenapa dia sangat mirip dengan orang yang dia kenal? Kenapa dia selalu memesan bunga peony? Kenapa nenek itu sudah tidak terlihat lagi akhir - akhir ini?

Ahhh sudahlah... Lee Heeseung, kamu terlalu banyak pikiran.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ruang hampa ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang