"Kamu sungguh akan berpura - pura pacaran dengan Nichia demi menjaga namaku? Heeseung itu tidak perlu."
"Aku dan Nichia sudah mengatur semuanya. Tenang saja, Sunghoon. Ini tidak akan merepotkan siapapun." Ujar si lelaki Lee Heeseung dengan panggilan telefonnya dengan Sunghoon.
"Lee Heeseung. Kamu saja masih kesakitan setiap kali bertelefon atau berbicara dengan Nichia. Kamu mau memaksakan diri?"
"Aku tidak akan sakit, percayalah. Aku mulai terbiasa dengan rasa sakit itu. Kau tenang saja. Aku akan membereskan namamu."
"Hei, bodoh. Kamu tidak perlu melakukannya. Kamu mempermainkan Chia kalau begini."
"Aku tidak mempermainkannya. Dia pun sudah setuju dengan siasatku ini. Diamlah dan jaga dirimu di rumah sakit. Jangan pedulikan aku dan Nichia, kami akan aman - aman saja."
Heeseung merasa bahwa keputusannya untuk berpura pura menjalin hubungan dengan Nichia adalah yang terbaik.
Selain membersihkan nama Sunghoon, setidaknya sekarang Heeseung juga bisa bersekolah dengan bebas seperti dulu.
"Alys– Nichia!"
Lelaki bermarga Shim yang diketahui namanya adalah Jake itu mengejar Nichia yang baru saja menapakan kakinya keluar dari rumah,
"Oh, hai Jake." Sapanya dengan senyuman.
"Mau berangkat ke sekolah? Ayo aku antar." Tawarnya kepada sang gadis.
Nichia menggeleng menolak "Tidak perlu, Jake. Lagipula sekolahmu lewat jalan yang berbeda. Aku sudah biasa berjalan kaki."
"Ah, hari ini sekolahku sedang libur. Aku bisa mengantarmu kemana saja hari ini. Aku antar ya? Sepertinya kasihan juga jika kamu berangkat sendiri."
"Eumm... Aku rasa tidak perlu. Aku bisa berjalan sendiri. Kamu bisa pulang." Tolaknya dengan nada yang lembut.
Jake bertanya kembali "Memangnya ada apa?"
"Bahaya kalau pacarku melihat. Hehe, aku tahu kita beda sekolah tapi aku hanya tidak ingin berjalan dengan lelaki lain untuk sementara waktu."
"Pa... Pacarmu? Kamu punya pacar...?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ruang hampa ✓
Fanfic⎯ lee heeseung; bahkan aku yang dilahirkan sebagai seorang manusia tidak pernah diperlakukan selayaknya manusia.