Cerita Kita #3

665 157 26
                                    


    Erin sudah keluar dari rumah sakit, walau belum sembuh total, hanya saja dia bisa rawat jalan saja. Tidak perlu berlama-lama di rumah sakit.

    "Mama lo udah balik lagi? Lo kan belum sembuh Rin?"

    Cewek itu hanya menghela napas. "Gue yang minta, lagian gue nggak nyaman diperhatiin sama dia."

    "Masih kayak gini aja? Katanya suatu saat mau baikan?"

    "Yang marahan siapa sih? Gue cuma nggak terbiasa aja, dari dulu setiap gue sakit mereka nggak pernah ngerawat gue, mereka cuma bawa gue ke rumah sakit, tapi tapi nggak pernah nemenin gue."

    Virgo menghela napas, begitu juga Jeremy yang sedang membawa tas milik Erin.

    "Tapi suatu saat lo akan butuh mereka Rin, mereka juga akan butuh lo."

    Jeremy menganggukkan kepalanya. "Lo harus membiasakan Rin, mulai dari hal-hal kecil kayak nelfon mereka atau sekedar nanya kabar."

    Cewek itu menganggukkan kepalanya. "Iya nanti gue usahain."

    Virgo sama Jeremy nggak bisa apa-apa, toh semua itu harus berasal dari kemauan Erin sendiri.

    "Omong-omong Jim, Aluna gimana?"

    "Ya gitu, kayaknya udah baik-baik aja sih. Dia udah nggak pernah kelihatan sedih lagi. Cuma Justin masih sering datang, tapi Aluna selalu menghindar, mungkin masih butuh waktu aja."

     "Aluna nggak pernah mau kita ikut campur, padahal gue pengen banget nampol sekali aja."

    Jeremy memukul kepala Virgo. "Lo berdua satu spesies, nggak usah jadi sok benar."

    Erin terlihat menyetujui ucapan Jeremy, membuat Virgo mencebikan bibirnya. "Gue mau tobat, nanti lo nya pada kaget."

    "Tobat mah tobat aja, ngapain peduli in kata orang, itu mah lo nya aja yang nggak niat."

    Tiba-tiba Erin seperti teringat sesuatu. "Pacar lo nggak marah apa? Hampir setiap hari lo dateng ke rumah sakit. Entah cuma jenguk atau jagain gue. Nanti  dia datang-datang langsung jambak kayak waktu itu."

    "Udah putus. Gue di putusin lebih tepatnya, soalnya gue cerita kalau lo itu tetangga gue. Dia kira gue sengaja ngadu domba kalian. Padahal gue juga nggak tau dia datang terus ngejambak lo kayak gitu."

    "Lo emang cocok jadi pemeran antagonis, cuma antagonis bego yang sering di babuin sama yang lain."

    "Ngomong lagi Jer, belum pernah gue sangkutin di pohon lo ya?"

    Di saat kedua cowok itu malah berantem, Sonya datang dan mengatakan mereka bisa pulang sekarang, semuanya sudah di urus.

~

    "Erin! Gila ya. Gue lagi liburan dapet berita lo kecelakaan. Langsung nggak nikmat lagi liburan gue."

    "Lebay, lagian gue bilang. Kalau gue nggak apa-apa."

    "Kepala lo botak! Nggak apa-apa gimana! Tulang rusuk lo patah anjir! Lagian gimana bisa sih lo ketabrak? Mana gue taunya di hari-hari terakhir liburan gue."

    "Siapa suruh lo asik bulan madu, sampai di hubungin nggak bisa."

    Cewek bernama Joychelin itu masuk saat Erin membuka lebar pintu rumahnya. "Hanna masih di jalan, katanya tadi ada meeting bentar."

    "Kasian banget temen gue itu, sabtu-minggu masih aja ngurusin kerjaan."

    "Iya, gue rasa bosnya sengaja. Ada rasa kali dia sama si Hanna."

   Erin lalu mengajak temannya itu untuk masuk dan duduk di ruang tamu.

   "Eh omong-omong cowok yang tadi keluar dari rumah lo sebelum gue dateng siapa?"

    "Cowok?" Erin rasa yang Joy bicarakan adalah Virgo. "Oh itu Virgo."

   "Virgo? Cowok yang lo sering omongin itu kan? Bukannya hubungan lo berdua nggak baik ya?"

    Erin ingat dia sering bercerita tentang tingkah konyol yang Virgo lakukan. "Ya gitu, udah baikan. Dia yang nemenin gue selama di rumah sakit."

   "Idih, jadi ini yang nama benci jadi Cinta? Bagus deh cepat nyusul gue ya?"

   Erin berdecak, walau memang harus menikah kayaknya nggak sama Virgo juga deh. Soalnya mereka kenal udah lama banget, udah kayak saudara sendiri, pasti bakal canggung banget kalau sampai mereka beneran jadian apa lagi sampai harus nikah.

    Walau Erin sendiri nggak bisa memungkiri kalau Virgo salah satu patah hatinya, dulu cewek itu sadar banget kalau dia anggap Virgo bukan hanya sebatas teman. Tapi semua udah lewat.

   "Idih malah diam, nih Hanna bilang bentar lagi sampai, bukain gerbang sana."

    "Iya nyonya." Erin mencebikkan  bibirnya, lalu berjalan menuju gerbang rumahnya, sementara Joy hanya tertawa.

.
.
.
.
.
~~~~~~~
Joychelin a.k.a Joy Red Velvet
Teman kuliah Erin, status sudah menikah. Paling bawel di antara semua orang yang Erin kenal.

Hanna a.k.a Hayoung Apink
Kalau Erin galak dan Joy bawel, maka Hanna memiliki kedua sifat itu. Tipe cewek mandiri yang bisa membuat cowok jadi minder.

   

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   

  

   
   

𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑲𝒊𝒕𝒂 0.2 [𝑻𝑨𝑬𝑹𝑰𝑵 𝒇𝒕 𝑩𝑨𝑵𝑮𝑪𝑯𝑰𝑵] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang