Cerita Kita #10

503 141 27
                                    

Happy Reading!
~~~~~~~~~

    "Gue nggak tau Go, gue perlu waktu buat mikir."

    "Lo nggak perlu mikir, kalau lo nggak mau lo tinggal tolak aja."

    Erin mengulurkan tangannya menggenggam jemari Virgo, dulu saat kecil dia ingat bahwa mereka berdua sering bergandengan saat sedang bermain. Virgo adalah teman cowok yang paling bisa Erin andalkan. Cowok itu selalu ada untuk nya, bahkan disaat mereka bermusuhan.

    Virgo sama sekali tidak pernah mengangap Erin sebagai musuh, atau bahkan dia tidak pernah membenci cewek, itu sekalipun Erin terus memusuhi dirinya.

    "Bukan gitu, please kasih gue waktu."

    "Berapa lama?"

    "Pulang dari acara temen gue dan gue bakal ngasih jawaban buat lo."

    "Jangan ngasih gue harapan dengan bersikap kayak gini Rin."

    Erin mengeratkan genggamannya. "Makanya gue bilang tunggu, gue masih harus mikir Virgo."

    Kalau kayak gini boleh nggak sih Virgo mikir kalau Erin juga punya rasa yang sama dengan Virgo? Setelah obrolan kemarin Virgo hari ini benar-benar memberanikan diri untuk menembak Erin, padahal dia udah siap kalau misalnya ditolak atau dia bakalan dipukul sama Erin, tapi cewek itu malah nyuruh dia nunggu.

    "Gimana Go?"

    "Ya udah gue tunggu."

    Erin mendongak lalu tersenyum. "Makasih."

    Virgo jadi salah tingkah sendiri, ini sebenarnya nyata apa dia mimpi sih? Kok tiba-tiba Erin sikapnya kayak gini sama dia?

    Jeremy membulat kan bibirnya. "Wah anjir, gitu dong dari dulu nyet! Ngapain lo susah-susah jadi playboy dulu?"

    "Dia kenapa nggak langsung nolak gue ya? Gue jadi bingung."

    Satriya yang ada sedang sibuk dengan ponselnya menoleh ke arah Virgo. "Kak, lo playboy apaan sih? Masa kayak gitu aja lo nggak paham?"

    "Emang lo paham?" tanya Jeremy.

    "Ya itu artinya kak Erin tuh masih mikir, mau nerima lo atau enggak."

    "Orang bego juga tau Sat!"

    "Sumpah ya lo bego banget, kalau dia sampai minta waktu kayak gitu berarti dia tuh juga ada rasa sama lo! Kalau dia nggak ada rasa pasti akan langsung nolak ngapain dia minta waktu buat mikir!" Satriya sampai ngegas saat mengatakan hal itu, lama-lama dia capek punya temen kayak Jeremy sama Virgo, untung saja mereka berdua lebih tua dari dia.

   "Sok tahu lo."

   Satriya memutar matanya malas, susah emang ngomong sama orang tua, seba salah jadinya.

    "Omongan Satriya itu benar, haduh seandainya semua cowok peka kaya Satriya." Mereka bertiga menoleh melihat Aluna berdiri sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

    "Ini secara nggak langsung lo nyindir gue sama Virgo ya?" tanya Jeremy agak kesal.

    "Lah kapan? Gue kayak gitu? Nuduh aja lo."

    "Kak Aluna mau ke mana?" tanya Satriya.

    "Pergi, kak Jim. Gue pinjem mobil kek."

    "Mau ke mana?"

    "Jalan sama Yuna …."

    "Gue ikut!" ucap Jeremy tiba-tiba, membuat Aluna agak kaget.

    "Eh kalau lo ikut kita gimana nyet?"

    "Ya pulang lah! Lagian demen amat lo di rumah orang."

~

    "Lo bego banget tahu nggak? Lo nyuruh dia nunggu padahal tahu kalau kalian punya perasaan yang sama!"

    "Sabar Han, temen lo ini emang bego banget."

    "Gue masih takut, ini Virgo loh."

    Hanna menyeritkan dahinya. "Takut apaan sih? Emang kenapa dia?"

    "Dia itu temen gue, temen dari kecil."

    "Apaan sih? Terus kenapa kalau dia tak kecil lo?"

    "Kalau pacaran itu bisa putus Joy, gue takut kalau ternyata nanti akan ada saatnya gue sama Virgo putus terus bubungan kita juga ikut renggang."

    "Lo baru mikirin itu sekarang? Telat banget tau nggak? Harusnya lo mikir sebelum nempatin dia di hati lo."

     Erin menghela napas. "Terus gimana?"

     "Jangan tanya kita Rin, ini soal perasaan lo. Kalau lo suka yang terima aja, ngapain lo nunggu?"

    Erin merasakan ponselnya yang berada di dalan tas kecilnya bergetar. Jadi dia mengeluarkan benda pipih itu dan melihat layar ponselnya yang sedang menujukkan deretan nama di sana.

    Nama Sonya terlihat di sana. "Halo Nya? Kenapa?"

    Raut wajah Erin berubah jadi keruh, dia tetap diam dan mendengarkan apa yang temannya itu katakan.

    "Iya gue nanti ke sana ya? Lo tenang aja dulu. Kita cari jalan keluarnya, mungkin lo cuma salah paham aja Nya, berfikir positif aja dulu."

    Hanna sama Joy terlihat penasaran, Erin mematikan ponselnya.

    "Kenapa Rin?"

    "Ini Sonya, kayaknya dia ada masalah sama calon suaminya, dia tadi nangis bilang ada artikel yang bilang kalau calon suaminya sedang berkencan dengan salah satu artis yang jadi brand ambassador dari produk dia."

    "Skandal?"

    "Tunggu jangan bilang Jevan sama Jesslyn? Itu berita yang gue liat di TV."

     Erin menganggukkan kepalanya.

.
.
.
.
~~~~~~~
Tenang aku anaknya andil kok nanti Sowjin juga ada ceritanya hehehe.

Btw sumpah comeback gfriend kali ini nggak ada akhlak, mak sowon ya ampunnnn, yuju sama Yerin juga! Sinb sama Eunha kayak kembar pas rambutnya pendek huhuhu, dedek Ji juga sudah dewasa. Campur aduk banget nggak bisa di jelasin dehhh. Suka banget! Nggak pernah kecewa deh kalau mereka comeback!

   

   

𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑲𝒊𝒕𝒂 0.2 [𝑻𝑨𝑬𝑹𝑰𝑵 𝒇𝒕 𝑩𝑨𝑵𝑮𝑪𝑯𝑰𝑵] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang