Cerita Kita #9

553 150 74
                                    

Budayakan Vote sebelum membaca!
~~~~~

    "Lo sadarkan Erin juga suka sama lo?"

    Virgo mengerjapkan matanya. "Tau dari mana lo?"

    Cewek itu berdecak. "Bego lo ya? Sekali liat aja orang juga bisa tau! Liat matanya! Tatapannya tuh beda, gue udah sering liat cowok deketin Erin, tapi tatapan Erin itu beda buat lo, sikapnya juga beda."

    "Tapi dia bilang, dia nggak mau pacaran sama gue."

    Joy melipat kedua tangannya di depan dada. "Dia itu gengsi, dia masih mikir, kenapa dia harus suka sama lo? Lo itu sahabatnya, kalian udah bareng-bareng dari kecil. Virgo dengerin gue ya, Erin itu masih ngira kalau lo itu cuma main-main, jadi lo harus buktiin! Kasih tau kalau lo itu serius."

    "Caranya?"

    "Ya lo pikir lah, yang cowok kan lo! Masa kayak gini aja harus dibantuin, katanya playboy!"

    "Gue bukan playboy ya anjir."

    "Ya gue sih anaknya percaya aja, orang-orang bilangnya lo playboy."

     Nggak usah heran kenapa obrolan Joy sama Virgo bisa selancar ini, soalnya Joy memang mudah banget ngajak orang ngomong, walau sebelumnya mereka nggak kenal sama sekali.

    Tiba-tiba bel rumah Erin bunyi, membuat keduanya saling melirik satu sama lain.

    "Apa lo? Sana buka, gue kan juga tamu," ucap cewek itu.

    Erin lagi ke minimarket depan kompleks, terus kebetulan ada Virgo tadi baru selesai lari pagi, jadi cowok itu dia suruh untuk menemani Joy.

    Virgo membuka pintu rumah Erin dan melihat sosok laki-laki yang tidak pernah  dia lihat sebelumnya. "Siapa?"

    "Ini bukan rumahnya Erina?"

    "Oh, Erin lagi pergi. Kenapa nyari dia?"

    "Istri saya bilang dia ada di sini."

    "Istri?" Virgo mengerutkan dahinya, namun dia teringat kalau cewek yang tadi bicara dengannya itu sudah menikah, menyuruh cerita Erin. "Oh masuk, orangnya ada di dalem."

   Mereka berdua masuk ke dalam, membuat Joy menoleh lalu memasang wajah tidak suka.

    "Ngapain kamu di sini?"

    "Pulang yuk? Kita bicara di rumah."

    "Nggak mau, bicara aja di sini!"

    Virgo mundur secara teratur, dia nggak mau ikut-ikutan urusan rumah tangga orang lain. Jadi cowok itu menunggu di teras rumah Erin.

    Tapi dia masih bisa mendengar pembicaraan kedua orang itu.

   "Kak Virgo kan? Ngapain bengong begitu?"

   Cowok itu mendongak, dia sebenarnya agak kaget, apa lagi tadi itu nggak ada orang. "Eh, lagi nunggu Erin."

    "Oh, nunggu kak Erin." cewek itu menganggukkan kepalanya. "Kak mau nanya boleh?"

    "Nanya apaan? Jangan bilang lo lupa rumah Aluna yang mana."

    Yuna memutar matanya malas. "Kemarin kak Jeremy kenapa sih? Tiba-tiba datang ke rumah, tapi pas di tanya kenapa dia malah diem aja, sambil pegangin tangan gue, aneh banget deh. Udah gitu langsung pergi gitu aja."

    Virgo mengerutkan dahi. Apa gara-gara omongan Cindy kemarin ya?

    "Tuh anak emang suka nggak jelas, udah biarin aja suka-suka dia."

    "Ya emang sih, tapi aneh aja. Oh iya kak, satu lagi gue mau ngasih tau. Jangan lama-lama nanti kak Erin direbut orang, kalau untuk sekarang sih tinggal cari moment yang pas aja."

~

    "Minggu depan jangan lupa Go."

    "Iya, lagian kalau lupa, rumah kita tuh deketan Rin, lo kan bisa dateng."

    "Ya jangan sampai lupa lah, udah dari kapan tau janjiannya."

    "Eh janjian apaan sih? Berdua aja lo ngomong kaga ngajak-ngajak."

    "Pengen banget diajak, lo siapa?" ucap Satriya.

    Jeremy berdecak. "Lo semua mah jahat sama gue, kalau pergi kaga ada yang pernah ingat sama gue."

    "Apaan sih Jim, gue mau pergi ke acara temennya Erin, lagian lo malem minggu pasti pergi kan sama Yuna."

    "Hah? Apaan sama gue?" tumben banget kan Yuna ikut ngumpul sama yang lain.

    Erin tertawa. "Dah yun ajak dih, kasian jomblo."

    "Kalau dia mau gue ajak pacaran juga nggak akan jomblo gue," jawab Jeremy.

    "Eh apaan nih? Lu di tolak Yuna?" tanya Virgo kaget.

    "Serius? Ditolak?" sambar Erin lagi.

    Yuna menepuk lengan Jeremy. "Siapa yang nembak? Ngaco aja."

    "Ampun dah Jer. Lama amat, nunggu apaan lagi."

    "Kalau gue nembak di tolak nggak?" tanya Jeremy.

    Virgo ingin sekali menjambak rambut Jeremy, tapi dia ingat kalau mereka berdua sama. Terlalu pengecut.

    "Tembak dong yang romantis tapi, jangan di sini."

     "Dih kak Erin kode apa gimana?" ucap Yuna.

   Cewek itu langsung menatap tajam ke arah Yuna. "Eh, nggak usah pengalihan isu deh."

    "Kak Virgo, cepetan ya jangan lama-lama," Ucap Yuna.

.
.
.
~~~~~~~~~~~~
:) inget book ini nggak akan panjang
Bhay
Btw aku update di jam orang pada tidur, karena itu waktu free aku, paham lah kenapa.
Makasih buat yang sudah sering vote dan komen karena baca dan balas komentar kalian tuh buat mood aku jadi baik banget dan Maaf beberapa waktu kebelakang mood aku lagi buruk banget makanya jadi suka kasar 🙏
   

𝑪𝒆𝒓𝒊𝒕𝒂 𝑲𝒊𝒕𝒂 0.2 [𝑻𝑨𝑬𝑹𝑰𝑵 𝒇𝒕 𝑩𝑨𝑵𝑮𝑪𝑯𝑰𝑵] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang