Irene menatap pantulan wajahnya dari kaca kecil yang baru dikeluarkannya. Oke perfect sekali, rambutnya, riasannya, semuanya sempurna.
Kekasihnya, Oh Sehun, pria super sibuk yang paling tidak peka, hari ini tiba-tiba mengajaknya makan malam di hotel mewah. Jarang sekali dia begini, biasanya kalau mereka pergi berkencan harus Irene yang kepusingan memilih tempat dan memaksa-maksa kekasihnya itu.
Oleh karena itu di malam spesial ini, dia harus keliatan paling sempurna daripada sebelumnya. Ada apa ya dengan Sehun dia tidak biasanya begini, membuat Irene jadi penasaran.
Sudah hampir sejam dia menunggu kekasihnya yang tak kunjung datang juga dari waktu kencan yang dijanjikannya. Irene sudah melirik jam nya terus daritadi resah, ditambah pelayan yang daritadi terus menghampirinya karena dia belum juga memesan makanan.
Sehun akhirnya datang setelah terlambat 1jam lebih, dia mengenakan setelan jas dengan bahan velvet berwarna merah maroon gelap, membuat kulit putih dan wajah tampannya semakin bercahaya. Membuat banyak wanita berpaling melihatnya saat dia berjalan masuk menghampiri kekasihnya.
"Tumben kau terlambat, macet ya?" tanya Irene masih sambil tersenyum.
"Ada meeting" jawab Sehun singkat.
Sehun memang dingin dan terkesan cuek, tapi dia akan berubah hangat dan manja seperti kucing dan menempel-nempel dengan manisnya. Itulah yang menjadi daya tarik utama Sehun bagi Irene, selain tentu wajahnya yang tampan. Kalau urusan kekayaan, dari kecil Irene memang juga terlahir dari keluarga yang berada jadi tidak penting Sehun adalah seorang jutawan miliarder atau apa baginya.
"Kamu belum pesan makanan?" tanya Sehun yang masih membuka buku menu.
"Iya soalnya aku menunggu seseorang kan" jawab Irene sambil memandang wajah tampan kekasihnya. Membuat Sehun tersenyum sekilas ke arahnya, dan membuat Irene terpanah lagi.
Sehun mengangkat tangannya, memanggil pelayan yang dengan sigap langsung menghampiri meja mereka. Memesankan makanan untuk dia dan Irene. Kira-kira 20menit kemudian makanan yang mereka pesan sudah siap dan dihidangkan di meja mereka.
Irene seperti biasa memfoto dulu makanan nya, bukan untuk posting sih, sebetulnya dia mau mengabadikan saja kenangan dia dengan Sehun, mengingat jarang sekali mereka bisa bertemu jadi dia mau mengenang apapun yang bisa dia kenang dengan kekasihnya itu. Sementara Sehun sudah langsung menyantap makanannya.
Setelah selesai ritual, Irene pun juga mulai makan. Di tengah sesi makan mereka, tiba-tiba Sehun meletakan pisau dan garpu yang dia pakai untuk memakan steaknya.
"Kamu suka makanannya?" tanya Sehun sambil membersihkan sisa saus steak di mulutnya.
Irene membalas dengan anggukan dan senyum cantik, apapun dengan Sehun dia pasti suka. Tapi Sehun hanya tersenyum dingin.
"Kamu harus tahu kalau aku sama sekali tidak suka kalau sekarang kamu yang makan di depan ku saat ini" lanjut Sehun dingin. Irene mengerjapkan matanya bingung.
"Maksudmu? aku tak mengerti" tanya Irene dengan nada yang ragu-ragu. Kenapa Sehun berbicara begitu tadi?
"Maksudku jelas kan, aku tidak suka kamu lagi Irene. Entah sejak kapan aku bosan bersama mu, tidak suka makan bersama mu. Aku bosan bahkan untuk melihat wajahmu atau mendengar suaramu. Semua terasa begitu melelahkan bagiku jadinya" jawab Sehun.
"Jadi hari ini hari terakhir aku makan bersamamu. Anggap saja hadiah perpisahan" lanjut Sehun dengan seringai dingin.
Irene tidak percaya apa yang di dengarnya sekarang, Sehun sekarang mau menyudahi hubungan mereka? Tapi apa-apaan aku dipermalukan begini dengan alasan bajingan itu sudah bosan denganku, Irene mendengus tak percaya,
"Jadi kau mau mengakhiri hubungan kita cuma karena kau bosan denganku?" tanya Irene menahan emosinya.
Sehun hanya menyeringai sebentar dan kembali menunjukan wajah dinginnya.
"Alasan yang sangat jelas sekali sudah ku katakan tadi padamu bukan" kata Sehun dan dia berdiri dari tempat duduknya sekarang.
"Mau kemana kau, Oh Sehun?" teriak Irene saat Sehun sudah mulai berjalan ke arah pintu keluar.
Sehun berbalik sebentar menatap wajah Irene lekat-lekat.
"Intinya mulai hari ini kita tidak ada hubungan lagi, Irene-sshi" kata Sehun dingin.
"Oh, aku sudah minta pak Kim untuk mengantarkanmu pulang. Jadi habiskan saja dulu makananmu pelan-pelan" ujar Sehun sambil tersenyum dingin. Pak Kim itu supir pribadi Sehun. Dia tetap gentleman kan menyuruh supirnya untuk mengantar Irene pulang?
"Tidak perlu! Aku akan pulang sendiri" bentak Irene galak, emosinya sudah meluap sampai kepalanya. Membuat semakin banyak kepala yang penasaran memperhatikan ke arah mereka berdua.
"Oh baguslah kalau begitu, aku jadi tidak perlu repot memanggil taksi. Aku pergi dulu, jaga dirimu" sahut Sehun santai berjalan keluar meninggalkan Irene sendirian di meja.
Irene meremas kesal taplak meja makan di restoran itu, matanya menatap punggung belakang Sehun dengan penuh dendam. Orang-orang di restoran mulai berbisik-bisik, bergossip atas kejadian yang baru mereka lihat tadi. Irene mendengus sebal tidak percaya dengan kelakuan Sehun tadi. Harga diri dan juga perasaan nya sebagai seorang wanita tercoreng sekali hari ini, beraninya pria itu melakukan hal ini padanya.
Bunga-bunga cinta yang merekah dalam perasaannya tadi sudah terbakar habis oleh kobaran api dendam yang menyala sekarang kepada lelaki brengsek yang meninggalkannya begitu saja bagaikan dia rongsokan tidak berharga, seperti barang buangan yang tidak berguna lagi sekarang. Perasaannya sudah begitu termakan oleh api amarah dan dendam, dan jangan meragukan perasaan seorang wanita yang tersakiti karena Irene sudah ingin sekali membalaskan perasaannya sekarang kepada si pria brengsek itu.
Akan aku buat kau merasakan apa itu sakit hati yang paling sakit karena berani begini padaku, rutuk Irene dengan tangan yang masih mengepal keras.
TBC.
- Seducing Mr. Billionaire -
💔💔💔
This part serves as PROLOGUE ya hahaha. Hope you like, See you on next chapter <3
Sehun ngitungin jumlah cewek yang udah dia putusin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seducing Mr. Billionaire
Storie d'amoreI don't wanna break your heart, you keep yours I'll keep mine. Irene yang dibuat sakit hati oleh playboy billionaire, Oh Sehun, mencari cara untuk membuat Sehun merasakan sakit hati yang sama. Karena inilah Joy terlibat dengan Oh Sehun. Apakah Joy...