7. Strawberries & Cigarettes

760 109 56
                                    

Sehun sudah tiba di kantornya sekitar jam 8.30-an pagi hari ini. Dia sedang bersender di kursinya sembari memejamkan matanya dengan senyum yang sangat puas di wajahnya, senyum kemenangannya,  dan menikmati lagu yang sedang diputarnya dengan keras We Are the Champions - Queen sembari menggerakan tangannya seperti seorang konduktor opera. 

Johnny hanya bisa mendengus sambil tersenyum saja melihat kelakuannya. Sehun memang selalu berangkat kerja dengan Johnny karena apa gunanya Johnny jadi bodyguard kan kalau dia tidak melindungi Sehun, selain untuk membuat Sehun terlihat lebih keren saja tentunya.

Si gila ini pasti sudah mendapatkan yang dia mau, pikir Johnny. 

"Kau sudah berhasil meniduri gadis kehormatan mu itu?" tanya Johnny akhirnya. 

Sehun menggeleng pelan masih tersenyum dan memejamkan matanya.

"Lalu kenapa kau terlihat senang begitu?" tanya Johnny lagi. 

Sehun membuka matanya dan menyeringai, menatap ke arah Johnny sekarang. "Karena aku mendapatkan hasil akhir yang lebih baik Johnny" 

Johnny mengernyitkan alisnya tanda minta penjelasan lebih lanjut, tapi Sehun hanya terkekeh saja melihatnya. 

"Nanti kau akan lihat sendiri kelinci ku datang melompat masuk dari pintu itu" jawab Sehun senang sekali dia memang. 

Situasi kemarin benar-benar tidak disangkanya, tidak ada dalam perkiraannya sama sekali kalau gadis itu berbohong padanya di pesta dan malah jadi menguntungkannya begini. Keberuntungan memang selalu menyertai Sehun sepertinya, dia seperti jimat berjalan setidaknya itu menurut pikirannya. Nasib baiknya seakan tidak pernah putus-putus saja, seperti sekarang ini kelincinya yang datang sendiri kepadanya dan jadi terperangkap bersamanya. Terjebak dengan sendirinya di tangannya sekarang.

Kenapa juga gadis itu berbohong segala kemarin, apa alasannya? Ah, peduli amat yang jelas sekarang semakin seru kan jadinya. Sehun kembali menyeringai lagi.

Dia memang paling benci orang yang berbohong, semua kebohongan tidak bisa ditoleransi olehnya dan harus dituntas habis, awal pengkhianatan bisa dimulai dari kebohongan kecil. Itu salah satu motto hidupnya lagi, dan Oh Sehun memang punya banyak motto hidup. 

Tapi anehnya baru kali ini dia senang mendapati ada orang yang berbohong padanya. Setelah mengetahui 'Joy' itu membohonginya dia malah semakin terus tertarik saja entah kenapa, dia malah semakin puas saja rasanya dengan buruannya yang kali ini.

Senyumnya semakin merekah saat seorang perempuan muda dengan rambut hitam panjang dan muka yang murung masuk ke dalam ruangannya sekarang.

"Selamat pagi Joy" sapa Sehun ramah tapi dengan senyuman yang susah diartikan.

Sooyoung membungkuk dalam kepada boss barunya yang masih asik menyeringai ini, sedangkan muka Sooyoung sangat tidak bersemangat. Sungguh sangat berkebalikan sekali mereka satu sama lain sekarang.

"Johnny, bisakah kau tinggalkan aku berdua dengan asisten baruku ini?" pinta Sehun dengan senyum menyeringai nya. Johnny langsung mengangguk mengerti, sambil tersenyum juga dan keluar dari ruang kerja Sehun.

"Ah, jadi aku mau menjelaskan soal pekerjaan mu. Simple saja sebetulnya, kau hanya perlu menemaniku kalau aku minta" jelas Sehun.

"Menemanimu?" tanya Sooyoung bingung, sembari mengerjapkan matanya.

Maksudnya, dia tidak mau berpikiran yang macam-macam, tapi kalau mengingat dia ini pria bajingan seperti yang diceritakan Irene kepadanya, membuat Sooyoung langsung menelan ludahnya. Ini bukan menemani seperti yang ada dalam bayangan kepalanya sekarang kan.

Seducing Mr. BillionaireTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang