Seducing Mr. Billionaire

6. Hunting Rabbit

Irene dan Sooyoung sekarang sedang mengadakan rapat penting, karena situasi kemarin tentang Sehun yang memergoki Sooyoung yang ternyata bekerja di gallery. Irene daritadi menggigiti kuku ibu jarinya dengan muka cemas di wajahnya, dia menatap Sooyoung yang sekarang juga menggigiti bibir bawahnya.

"Kenapa juga dia bisa ke gallery kemarin itu?" gumam Irene kepada dirinya sendiri.

Mengingat betapa Sehun sangat menghargai waktunya, kenapa juga dia sampai repot sendiri begitu. Kenapa dia tidak menyuruh si Krystal centil itu seperti biasanya, gerutu Irene dalam hatinya sendiri. Karena misi pembalasan dendamnya kemungkinan bisa terancam sekarang.

"Makanya kan sudah kubilang padamu jangan yang terlalu mudah" omel Irene sambil memegangi kepalanya sendiri.

"Aku suruh dia membeli lukisan itu karena sepertinya cukup susah kan" jawab Sooyoung lemas.

"Itu terlalu mudah baginya dia ini kan milliarder Joy. Hal seperti itu masalah kecil pasti buatnya" gerutu Irene.

Dari awal Sooyoung memberitahukan dia menyuruh Sehun membeli lukisan, Irene memang kurang setuju tapi ya mungkin tidak apa-apa juga sebagai syarat awal karena juga sudah terlanjur. Ternyata dia malah mendapatkan kemungkinan buruk rencananya bisa terancam gagal begini.

Sooyoung menghela nafasnya, kalau tau begini jadinya tadi harusnya kusuruh dia membuat 1000 candi dalam 1 malam atau membawakan telur burung dodo sekalian, dan Sooyoung mulai menggaruk dan memegangi kepalanya sendiri, frustasi.

"Lagipula kenapa eonnie menggelar pestanya di gallery tempatku bekerja, aku jadi langsung teringat lukisan itu" gantian Sooyoung yang memprotes sekarang.

Membuat Irene mengedip-ngedipkan matanya mendengar protes Sooyoung. "Kenapa kau malah jadi menyalahkan aku sekarang? Pesta nya sudah aku rencanakan satu bulan sebelumnya"

Sooyoung masih memegangi kepalanya dengan kedua tangannya terlihat berpikir keras, pasti ini hukumannya dari yang di atas karena terlalu tergoda dengan uang kemarin. Dia menghembuskan nafasnya panjang.

"Eonnie, aku mau hentikan ini saja, aku tidak mau terlibat lagi" kata Sooyoung akhirnya. Yang langsung membuat Irene terdiam di tempatnya dulu sebentar sebelum mulai berucap lagi.

"Tidak mungkin, tidak bisa, ini semua sudah terlanjur kan" balas Irene.

"Lebih baik aku mengaku saja padanya ya eonnie, tentang semua hal ini" kata Sooyoung akhirnya.

"Kau sudah gila ya? Itu sama saja seperti bunuh diri untukku, tidak bisa Joy" jawab Irene lagi dengan muka yang sangat keberatan.

Sooyoung makin memegangi kepalanya pusing, sekarang dia tidak bisa bergerak kemana-mana ke kiri atau kanan sama saja. Harusnya aku kabur saja waktu itu dari Irene eonnie. Apa ini karma karena aku sering mengatai Myungsoo si Tuan Krab kikir yang selalu peduli dengan uang, sekarang aku yang terkena hukuman karena jatuh juga dalam lumbung dosa yang sama bernama uang, pikir Sooyoung sambil mengacak rambutnya sendiri, pasrah.

"Akan aku tambahkan bayaranmu, tapi tolong kita lanjutkan ini oke? Semua masih bisa diteruskan" pinta Irene lagi.

Membuat Sooyoung hanya menghela nafasnya panjang. Kenapa orang kaya selalu beranggapan uang bisa menyelesaikan segalanya, tapi dia sendiri yang memang awalnya tergoda karena imbalan 100jt won dari Irene. Sooyoung makin ingin menyumpahi dirinya sendiri sekarang.

"Sekarang bukan lagi permasalahan tentang uang, eonnie. Tadi aku sudah bilang padamu kan, dia memintaku untuk bekerja dengannya" kata Sooyoung lagi masih berusaha protes.

"Iya aku tau, tapi semua ini masih bisa dijalankan Joy, kau malah bisa lebih sering bertemu dengannya kan jadinya" kilah Irene.

Berhubung rencana awalnya terlanjur berantakan begini, maka Irene harus mengatur ulang siasatnya, dan dia rasa ini masih mungkin dilakukan. Dia sudah terlanjur basah jadi tanggung kalau dia melompat keluar kolam sekarang. Irene sepertinya sudah terlanjur dikuasai perasaan dendamnya kepada Oh Sehun sampai segininya.