S E M B I L A N

809 117 7
                                    

Jihyo melangkahkan kakinya riang, mengikuti pria tinggi dihadapannya.

Hari ini jadwal Namjoon untuk mengunjungi perpustakaan kecil buatannya. Perpustakaan itu ia buat didekat perkampungan kumuh dipinggir sungai supaya anak anak yang kurang mampu masih tetap bisa belajar secara gratis.

Namjoon tak mau anak anak kecil yang seharusnya layak mendapat pendidikan harus menjadi sepertinya dulu mencari sumber kehidupan dijalanan tanpa memiliki ilmu sedikitpun.

"Namjoonie oppa!" Seorang gadis kecil yang lebih dulu melihat kedatangan Namjoon segera berlari menghampirinya, Namjoon dengan senang hati menggendong tubuh kecil anak berumur 6 tahun itu.

"Yeji, kau sudah disini?" Tanyanya.

"Iya oppa! Aku sama Hyunjin tapi dia main bola sama sikembar sama Soobin juga. Yeji ditinggal sendirian disini" jelas Yeji dengan wajah sedikit murung.

Yeji dan Hyunjin adalah kaka beradik, umur mereka berbeda 1 tahun sedangkan sikembar yang dimaksud Yeji adalah Han dan Felix, mereka berumur 7 tahun sama seperti Hyunjin dan juga Soobin.

Yeji menoleh pada perempuan dibelakang Namjoon tak suka, "siapa, oppa?"

Namjoon dan Jihyo saling melirik, "dia kekasih, oppa. Ayo kenalan"

"Hai, kamu Yeji, kan? Aku Jihyo" Jihyo memperkenalkan dirinya dengan ramah pada Yeji namun Yeji malah mengeratkan pelukannya dileher Namjoon.

"Yeji tak suka dia"

"Yeji, kau tak boleh seperti itu"

Belum sempat Yeji menjawab, teriakan nyaring dari belakang berhasil mengganggunya.

"Namjoonie oppa!" Teriakan Lia bersamaan dengan Ryujin dan Chaeryoung. Sama seperti Yeji, mereka segera memeluk Namjoon, karena masih ada Yeji di gendongannya, ketiga gadis kecil itu hanya memeluk kaki Namjoon.

"Namjoonie oppa kenapa baru datang?" Tanya Chaeryoung.

"Oppa, siapa dia?" Lia menunjuk kearah Jihyo. Sedangkan Ryujin tanpa bertanya, ia mengulurkan tangannya pada Jihyo.

"Aku Ryujin. Unnie, siapa namamu? Namjoonie oppa tak pernah membawa orang lain selain Hobie oppa kesini" Serunya semangat.

Namjoon dan Jihyo kembali saling melirik sebelum akhirnya ia berjongkok mensejajarkan dirinya pada Ryujin serta menyambut uluran tangan Ryujin, Jihyo tersenyum melihat Ryujin yang ramah padanya. "Aku Jihyo. Kau manis sekali" puji Jihyo.

"Unnie, apa aku juga manis?" Tanya Chaeryoung mendekati Jihyo.

Jihyo tersenyum lalu menggeleng membuat Chaeryoung mulai murung, "tidak, kau cantik. Siapa namamu?"

"Chaeryoung, unnie"

"Kalau aku Lia!" Lia ikut menghampiri Jihyo.

"Oppa mau buka perpustakaan dulu, kalian panggil teman teman yang lain ya?" Semua mengangguk, "Yeji, turun ya?" Yeji mengangguk dan ikut pergi bersama ketiga gadis kecil lainnya.

Setelah semua pergi, Namjoon beralih pada Jihyo dan mengacak pelan rambut gadis itu, "aku senang kau cepat akrab dengan mereka"

"Mereka anak anak yang lucu, aku sangat menyukai anak kecil"

"Berarti setelah kita menikah, kita buat anak yang banyak, oke?" Namjoon tersenyum sambil mengedipkan sebelah matanya pada Jihyo hingga membuat pipi gadis itu terasa memanas.

"K-kau bicara apa? Menikah saja belum, udah bicara tentang anak" Jihyo menyikut perut Namjoon pelan.

Namjoon terkekeh, "Aku hanya merencanakan untuk dua langkah kedepan, kita menikah, punya anak, dan hidup bahagia, begitu kan?"

Survive in the New World [slow update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang