Chapter 5 : Fitzpatrick

8 0 0
                                    

#5 Rolfie Fitzpatrick

Usai menyelesaikan shift kerjanya yang terakhir untuk hari ini, Rolfie segera mengganti bajunya dari seragam kerja menjadi baju biasanya. Ia memanggul tas selempangnya dan berjalan menuju pintu keluar ruang karyawan. "Terima kasih atas kerja samanya!"

"Ya! Terima kasih!" Sahut karyawan lainnya.

Rolfie berjalan menyusuri trotoar menuju rumahnya. Tidak jauh memang. Hanya membutuhkan waktu sekitar 35 menit dengan jalan kaki untuk sampai ke rumahnya. Dengan ini ia bisa menghemat biaya bahan bakar mobilnya yang menjadi menganggur di bagasi. Uang itu cukup penting untuk kehidupannya. Sebisa mungkin ia berhemat dan menabung untuk keperluan di masa mendatang. Mungkin ada saat-saat kritis baginya ketika ia tidak memiliki cukup uang atau permasalahan personal lainnya. Tetapi sebisa mungkin ia mencegah dan tidak membuat konflik dengan orang lain agar ia memiliki kehidupan yang damai dan sejahtera.

Itulah yang Rolfie pikirkan awalnya sampai ia melihat kekacauan di dalam taman. Ia tidak bisa hanya diam dan menjadi saksi bisu, tubuhnya bergerak sendiri untuk menolong gadis yang ada di sana.

Tangan Rolfie terulur untuk mengangkat Julia dalam gendongannya. Gadis itu cukup berat jika ditambah dengan gaun putih anehnya. Ia merasa seperti pernah melihat gaun itu sebelumnya, namun ia tidak bisa mengingatnya. Ada minimarket di dekat sini. Rolfie akan membawa Julia untuk menenangkan diri di sana. "Aku akan membawamu ke minimarket terdekat. Aku harap kau tidak keberatan."

"T-tunggu, apa yang kau lakukan?" Tanya Julia yang sedikit berontak dalam gendongannya.

Rolfie segera berjalan dan berlari sambil menjaga keseimbangannya ketika membawa Julia di tangannya. Gaun di tubuh Julia sangat mengganggunya dan berat. Ia tidak bisa berkata jujur kepada Julia untuk melepaskan gaun tersebut dan menggantinya dengan sesuatu yang lain. "Aku membawamu dengan cepat. Berpegangan lah."

"Tunggu, kau bahkan belum-" pada langkah selanjutnya, Julia hampir kehilangan keseimbangannya di gendongan Rolfie. Dengan segera ia merangkulkan kedua tangannya ke bahu Rolfie dan memejamkan kedua matanya. Ia tidak memiliki keberanian untuk melihat ke bawah, meski ketinggiannya dari trotoar tidak seberapa.

"Sebentar lagi kita akan sampai," ucap Rolfie hanya sebagai penenang bagi Julia agar gadis itu tidak merasa tidak nyaman. Ini adalah pertemuan pertama bagi Rolfie dengan gadis itu. Ini pertama kalinya ia pernah menggendong orang asing di tangannya dan mungkin ini berarti berbalik bagi Julia. Begitu melihat minimarket di sisi jalan, Rolfie mengurangi kecepatannya dan menurunkan tubuh Julia di atas kursi di depan mini market.

Karena telah malam, pengunjung di dalam minimarket tidak seramai ketika pagi hari. Beberapa orang mungkin telah tidur atau menghabiskan waktu malam mereka di dalam rumah atau lembur kerja di kantor. Rolfie menatap Julia yang menatapnya terkejut. "Tunggu disini, aku akan membelikanmu sesuatu." Setelah mengucapkan kalimat itu, sosok Rolfie memasuki pintu kaca minimarket.

Julia hanya melihat sosok Rolfie dari balik kaca minimarket. Sendirinya ia terkejut dengan apa yang Rolfie lakukan kepadanya. Melihat apa yang Rolfie lakukan kepadanya, apakah Rolfie telah mengingatnya kembali? Tidak, itu tidak mungkin. Lalu apakah Rolfie selalu berbuat sebaik ini kepada orang asing seperti dirinya? Berbeda dengan Julia yang menganggap bahwa kekasihnya tengah hilang ingatan, Rolfie secara total menganggap bahwa Julia adalah orang asing.

Julia tidak bisa diam saja. Pikirannya teralihkan dan tangannya menggenggam batu ametisnya yang ada di dalam tas serutnya. Ia harus menghubungi Aerlf secepat yang ia bisa untuk melaporkan apa yang terjadi.

Penyihir hitam ialah penyihir yang dikononkan telah mencuri banyak batu berharga milik penyihir dan menggunakannya atas keinginannya sendiri. Karena ulahnya, hal ini menyebabkan kematian bagi banyak penyihir besar. Penyihir hitam jugalah yang mengincar batu berharga milik penerus keluarga Gridtern, Alfind. Ada pun sosok penyihir hitam terdahulu ialah seorang murid pintar di akademi penyihir. Dia mengusulkan sebuah sihir jenis baru dengan penelitian dari batu berharganya yang kebetulan sama dengan Julia, batu ametis.

The Doll in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang