03

1.5K 155 13
                                    

Taehyung baru saja keluar dari gerbang sekolah. Hari ini ia akan mampir sebentar ke toko buku dekat sekolahnya. Ada sesuatu yang ingin ia cari.

Matanya mengedar ke setiap rak buku. Mencari sebuah kelompok buku untuk anak kebutuhan khusus. Sampailah ia disebuah tumpukan buku yang ia cari.

"Mari belajar membaca huruf Braille." Gumamnya sesaat setelah matanya berbinar menemukan sebuah buku bersampul merah.

Buku yang tak seberapa tebal namun berukuran besar itu dibelinya. Sebenarnya ia sendiri tak bisa membaca huruf braille, namun ia akan mencoba mencari tahu caranya nanti.

Lanjutnya ke kedai tempatnya bekerja. Melihat jam dinding di sebuah toko, ia beralih melajukan larinya. Sudah hampir terlambat.

Sampai disana, semua sudah sibuk.

"Kau terlambat lima menit. Gajimu akan aku potong lima persen." Seorang pria berbadan tinggi besar berdiri mengacak pinggang didepannya. Memandang Taehyung yang hanya menunduk takut. Setelah ia mencelotehkan ucapannya, pria itu melenggang pergi. Taehyung langsung mengatur nafasnya yang sempat berhenti sejenak.

"Nak, kemana saja kamu? Kau tahu bos tidak akan suka karyawan yang terlambat?" Ingat seorang ahjumma yang bertugas membersihkan meja dan lantai. Suasana belum terlalu ramai karena belum waktunya jam makan.

"Mian ahjumma. Aku tadi mampir sebentar ke toko buku. Aku pikir tidak akan membutuhkan waktu lama. Ternyata aku bingung disana." Jawabnya seraya meletakkan tas ke rak yang sudah disediakan dan mulai mengambil pakaian khusus karyawan di lemari.

Ahjumma itu melirik tas Taehyung yang tidak tertutup sempurna. Ada sebuah buku berukuran lebar dan tipis menyembul keluar. Tulisan judulnya besar sehingga ahjumma itu bisa membacanya meski dari jarak yang jauh.

"Kau membeli buku braille? Untuk siapa?" Tanyanya penasaran.

"Ah itu untuk adikku. Dia ingin belajar membaca." Jawab Taehyung sembari melirik tasnya yang ternyata membuka.

Ahjumma itu yang semula tidak tahu tentang adik Taehyung mendadak terkejut. Ternyata adik Taehyung tidak bisa melihat. Tanpa harus ia bertanya ia sudah tahu hal itu dari buku yang dibelinya.

"Omong-omong kau sendiri bisa membacanya tidak?"

Taehyung terlihat berpikir dan menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Sepertinya aku tidak bisa."

"Ck Kamu ini, kenapa mau mengajari membaca kalau sendirinya tidak bisa." Ahjumma itu menggeleng heran. "Yasudah, selesai kerja nanti ahjumma ajari. Kebetulan dulu aku seorang guru privat anak berkebutuhan khusus." Lanjutnya.

Taehyung membelalak senang. "Benarkah? Ne ne aku mau."

Merekapun melanjutkan pekerjaan mereka masing-masing. Ahjumma mengepel lantai sementara Taehyung mencuci piring.

***

Jungkook menguap berkali-kali didepan televisi. Dirinya sudah sangat mengantuk tapi Taehyung belum juga pulang. Yugyeom dan Taeji bahkan sudah ke alam mimpi.

Ia hanya ditemani paman dan bibinya. Tapi mereka pun sepertinya sudah mengantuk. Maklum, sekarang sudah pukul sembilan malam. Biasanya Taehyung akan pulang satu jam sebelum ini.

"Kenapa Taehyung belum pulang juga. Ini sudah terlambat satu jam dari biasanya." Gumam sang bibi yang duduk di samping Jungkook. Ia melihat mata Jungkook yang terlihat khawatir namun mengantuk.

"Jungkook, Jungkook tidur di kamar Yugyeom dulu ya. Nanti kalau kakakmu sudah pulang, bibi bangunkan."

Jungkook menggeleng. "Tidak perlu bi. Sebentar lagi Taehyung hyung juga pulang."

My Eyes is YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang