"Mencintai seseorang, tapi dia mencintai orang lain. Seperti memeluk pohon kaktus, semakin erat di peluk, maka semakin sakit rasanya."
_kevin argara mahardika_🌼🌼🌼
Happy reading!!!🎉🎉🎉
Hari ini, adalah hari yang paling terburuk bagi syifa. Pria patung yang menyebalkan, telah membuat dirinya uring-uringan. Difikirannya saat ini hanyalah abi si patung si kulkas berjalan. Sangat menyebalkan!
Syifa tak bisa fokus belajar, fikirannya berkelana kemana-mana tanpa tujuan, susah sekali untuk memfokuskannya. Gadis kecil itu pun memainkan handphone nya ... tak ada orang spesial dan tak ada orang istimewa, ia matikan kembali handphone nya. Kaki kecil nya pun lincah menuju ke arah dapur ... hanya menemui asisten rumah tangganya. Dan ketika akan kekamar papanya, ia baru ingat, kalau kemarin pagi, papanya berangkat ke Singapura.
"TING!!!"
Satu notifikasi pesan masuk di handphone nya. Ia menatapnya sebentar -- itu, Kevin. Kakak kelasnya yang kini menduduki kelas XII IPS 1, sejurusan, namun beda angkatan.
Kevin_Arga: syifa
Syifaamalia: iya, kenapa kak?
Kevin_Arga: ganggu nggak?
Syifaamalia: nggak kok.
Kevin_Arga: boleh keluar sebentar? Gue di depan rumah lo, nih!
Syifaamalia: tunggu, ya.
Oblong hitam, celana selutut dengan warna senada, serta rambut yang dibiarkan tergerai membuat penampilan syifa semakin cantik. Gadis kecil itu berdiri di depan pintu rumahnya, menatap pria tinggi, berjacket jeans silver dengan celana jeans hitam.
"Hai," sapa kevin. Kevin, si pria tampan, apalagi dengan gelar ketua basket SMA Garuda, pastinya ia selalu jadi incaran para kaum hawa di sekolahnya.
"Hai, juga." Sahut syifa
"Boleh masuk?" Tanya kevin. syifa merasa sedikit canggung karna lupa menawarkan untuk masuk dulu. Ia sampai lupa, kalau suhu malam hari ini sangat lah dingin. Sedingin sifat abi.
"Ehh, masuk dulu kak!" Gadis kecil itu mempersilahkan pria yang di depannya untuk masuk ke rumahnya.
"BU', BUATIN MINUMAN YAH, ADA TEMEN SYIFA NIH!" syifa berteriak sekeras-kerasnya di dalam rumah besarnya, pastilah membuat suaranya menggema ke penjuru rumah dan memecah kesunyian dimalam hari, pria tinggi di belakangnya hanya bisa menutup telinga tanpa sepengetahuan sang pemilik suara.
"Kak, duduk dulu." Cepat-cepat tangan kevin di singkirkan dari telinganya, kalau sampai syifa tahu? Bisa-bisa, kevin yang habis.
Syifa dan kevin pun terduduk, mata kevin terus menatap syifa, gadis yang di tatapnya risih.
"Tumben, ada apa kak?" Tanya syifa, membuka pembicaraan.
"Oh, iyah. Besok untuk anggota basketnya kumpul dulu. Latihan dan penambahan anggota baru." Jelas kevin. Syifa hanya ber oh ria, tapi ... jeng jeng jeng! Raut wajah yang tadinya hanya santai, sekarang menjadi tegang.
Anggota baru? Murid baru? Tidak-tidak!, gadis kecil itu kembali kacau lagi,"Kalau boleh tau, siapa aja tuh kak?" Tanya syifa penuh penasaran.
"Siswa baru." Syifa diam, tak berkutik. Hari-harinya pasti akan selalu kacau balau, si pria patung pasti akan membuat hidupnya kacau. Tidak-tidak!
"Dia lagi? Dia? Lagi?, haruskah kehidupan gue kayak gini, sial terus! Khilaf deh syifa!" Batin syifa.
"Syifa," tegur kevin saat melihat syifa diam terus. Wajah ceria nya sudah diganti dengan wajah kecewa.
"Ke-kenapa kak?" Syifa menjawabnya dengan gugup, membuat kevin semakin keheranan. Dari arah dapur, terlihat wanita paruh baya sedang berjalan ke arah syifa dan kevin, kedua tangan nya membawa nampan berisi dua gelas susu, minuman favorit syifa.
"Bu', taruh sini aja."
Kebanyakan majikan memanggil asisten rumah tangganya dengan kata bi', mbok dan mbak. Lain halnya dengan syifa. Ia sengaja memanggil asisten rumah tangganya dengan panggilan ibu. Terdapat kisah sedih di balik panggilan yang bermakna itu.
"Kak, diminum," syifa mempersilahkan kevin untuk meminum sajian yang telah di sajikan.
"...........
TBC
☝Kevin argara mahardika
☝Abiputra satria dewandaru
☝ Syifa Amalia Fahromi
Jangan lupa vote dan komennya ya...
Butuh krisan😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Abisyifa
Любовные романыABISYIFA Nggak ada kata mustahil bagi Tuhan. Jika Ia menakdirkanmu untuk berubah, you have changed. Syifa Amalia Fahromi, salah satu siswi di SMA Garuda, yang berbeda dari siswi lainnya. Semenjak kedatangan siswa baru di sekolahnya -- Abip...