"Itu hanya omongan. Jika itu menjadi nyata, gue pasti akan jadi manusia yang paling beruntung ... memiliki lo."
_Abiputra Satria Dewandaru_🌼🌼🌼
Happy reading🎉🎉🎉
"Tega banget, dit," ucap adi lirih, kepada pria yang duduk di sampingnya--adit.
"Iya, di. Punya abang gini amat. Adek-adek nya kelaparan, malah jalan-jalan," ucap adit.
Ya? Adi dan adit. Mereka berdualah yang menatap horor ke arah abi. Dan kini meminta-minta agar di beri makan. Abi menggelengkan kepala melihat kelakuan adik-adiknya.
"Darimana, bang?" Agung yang sedari tadi membaca buku, langsung melihat abi. Kacamata yang bertengger di hidung mancungnya semakin membuat pria itu menjadi tampan.
"Nganterin syifa," sahut abi. Keempat kembarannya langsung menatap cengo ke arah abi. Ini kejadian yang sangat langka. Baru kali ini ia melihat kembarannya, menghantarkan seorang gadis. Adi yang mendengarnya, langsung beranjak dari sofa yang nyaman itu. Mendekat ke arah abi, dan sedikit menepuk bahu seseorang, yang wajah nya sebelas duabelas dengannya.
"Udah jadian nih, bang?" Tanya adi dengan menaik-naikkan alisnya berulang-ulang kali.
Adit pun tak mau kalah. Pria itu ikut beranjak dari kediamanny dan mendekat ke arah Abi dan Adi. "Pj dong, bang." Katanya.
"Jadian lo sama syifa, bang?" Tanya agung. Abi menghela napas nya dalam-dalam. Saat ini, pria itu benar-benar sedang di intograsi ke empat kembarannya. Dan keempat nya itu benar-benar menjadi wartawan mendadak.
"Udah, nanyaknya?" Tanya abi sambil melipat tangannya di dada. Adi, adit dan agung langsung cengar cengir tak jelas.
Abi, yang baru saja ingin bicara, lebih dulu di stop alfa. Pria di samping agung itu, sudah selesai dari kegiatan baca-baca buku, siapa lagi kalau bukan si alfarezi.
"Eh bentar ya bentar!" Ucap alfa yang membuat abi semakin geram melihatnya. Adi, adit dan agung langsung menatap heran."Saya mencium aroma-aroma ... hmmm Adakah, dari kalian yang berpacaran?" Tanya alfa sok polos.
Abi menyipitkan kedua matanya yang semakin menjadi sipit. "Makanan atau omongan?" Tanya abi dengan nada kesal. Keempat kembarannya, paham apa yang dimaksudkan abi. Jika ia meneruskan untuk berbicara, maka abi tidak akan membuatkan makanan untuk mereka.
Seketika semuanya senyap. "Yaudah, gue ke kamar dulu," ucap abi santai sambil memainkan kunci motor. Keempat kembarannya pun lega, selamat dari ucapan abi yang hanya membuat panas dingin suhu tubuh.
"Kabeneran, singa teu ambek." Ucap adi. Keluarga dewandaru, adalah keluarga pindahan dari daerah jawa barat. Yang mestinya daerah dengan memakai bahasa sunda.
🌼🌼🌼
Cahaya matahari, yang menyinari dari arah barat, membuat rumah besar syifa terkena sinarnya. Ini hampir sore. Rumah dengan nuansa putih, dan tinggi lebarnya yang lumayan, seperti istana bagi syifa. Gadis yang baru saja datang itu, menatap heran ke sekitar rumahnya. Dari atas sampai bawah. Dari ujung sebelah barat hingga kesebelah timur. Ujung utara hingga ujung selatan. Ia tidak melihat mobil hitam milik papanya. Bukankah hari ini, papanya pulang dari singapore? Syifa turun dari motornya setelah ia parkiran di garasi. Terlihat wanita paruh baya yang sudah menunggu di pintu utama.
"Assalamualaikum, buk," salam syifa yang langsung di jawab buk ijah.
"Buk, papa udah dateng?" Tanya syifa.
"Malahan, udah balik ke singapore lagi, non. Tadi, pak romi dapat panggilan mendadak. Jadinya, yah begitu non." Ucap buk ijah dengan nada rendah. Ia tahu kalau gadis kecil di depannya, sedang menginginkan papanya untuk didekatnya.
Syifa merosotkan kedua bahunya. "Yahhh, cepet banget sih." Gadis kecil, tertunduk lesu. Memang hari yang sangat melelahkan.
"Tapi, tadi pak romi nitipin hadiah buat non, loh!" Buk ijah berusaha membuat majikan kecilnya senang. Memang, tadi pak romi--papa syifa, menitipkan kotak kecil ke buk ijah, dan akan di berikan ke syifa.
"Hah, apa buk?" Gadis kecil itu langsung mendongak. Matanya berbinar menatap buk ijah.
"Tapi non makan dulu yah? Buk ijah udah buatin makanan kesukaan non, loh! Muanteppp bangettt!!!" Ucap buk ijah dengan mengacungkan kedua jempolnya. Syifa yang melihatnya langsung tertawa. "Yaudah, syifa makan dulu. Ibuk makan bareng syifa yah?" Syifa langsung merangkul wanita paruh baya yang sangat ia sayangi.
🌼🌼🌼
"Buk, hadiah nya mana?" Tanya syifa yang baru saja selesai makan. Gadis kecil ini sangatlah tidak sabar.
"Ini ... untuk non yang paling cantikkk." Buk ijah mengulurkan sebuah kotak kecil berlapiskan kertas kado ke syifa. Mata gadis itu, langsung berbinar.
"Wahhh, ini handphone yah, buk?!" Tanya syifa. Tangan gadis itu, langsung menarik pelan kotak yang di berikan buk ijah. Ia yakin kalau ini isinya handphone. Terlihat dari bentuk kotaknya dan beratnya.
"Iya non. Khusus buat non," buk ijah berbisik mengatakannya. Syifa pun tertawa melihat kelakuan lucu buk ijah.
TBC
Jangan lupa vote dan komennya ya...
Vote itu gratis👍🌟🌟🌟Maaf, masih banyak typo...
KAMU SEDANG MEMBACA
Abisyifa
RomanceABISYIFA Nggak ada kata mustahil bagi Tuhan. Jika Ia menakdirkanmu untuk berubah, you have changed. Syifa Amalia Fahromi, salah satu siswi di SMA Garuda, yang berbeda dari siswi lainnya. Semenjak kedatangan siswa baru di sekolahnya -- Abip...