"Hari ini, bulan ini, tahun ini, jam ini, menit ini, dan detik ini, haruskah semua bersamanya?"
_Syifa Amalia Fahromi_🌼🌼🌼
"Abi," sapa kevin.
Pria dengan seragam basket biru dan beberapa garis hitam sedang tertunduk di bangkunya. Ketika ada yang memanggilnya, abi mendongak, mencari sumber suara yang baru saja menyebut namanya.
"Iya," jangan di tanyakan lagi, pria itu sama sekali tidak berubah dengan sifat dinginnya, bahkan kepada kakak kelasnya pun begitu.
"Ayo kumpul, semua nya udah di lapangan tuh!" Ajak kevin. Abi yang terduduk, segera bangun dari tempatnya, berjalan mendekati kevin. Dan menuju lapangan basket SMA Garuda.
Lapangan besar dan megah, kini sedang terisi penuh dengan siswa dan siswi SMA Garuda. Disaat abi dan kevin memasuki lapangan, seketika semua bertambah riuhh, siswi-siswi yang terpesona dengan ketampanan sang anggota basket dan si kapten basket pun bersorak ramai, tanpa memikirkan telinga lain yang mendengarnya. Bagi siswa yang merasa terganggu saling menutupi telinga.
"Hari ini, ada dua penambahan anggota tim basket SMA Garuda.
Yaitu, Abiputra dan Alfarezi."
Sang kapten basket itu mengumumkan kepada seluruh siswa siswi SMA Garuda. Dan di sambut dengan sorakan gembira. Abi dan adiknya--Alfa, hanya mereka berdua yang menjadi anggota barunya. Sementara ketiga kembarannya, sedang menonton di kursi para penonton.Anggota tim basket pun berjabat tangan, atas kehadiran anggota baru, sekaligus untuk menyemangati latihan hari ini. Syifa? Gadis itu terus memasangkan wajah jutek yang dimilikinya, gadis dengan topi hitam di kepala dan gadis paling pendek di antara anggota lainnnya. Saat ini giliran syifa yang akan menjabat tangan abi, gadis kecil bertopi hitam terlihat aneh, keempat jarinya di tekuk, hanya telunjuk nya yang di munculkan, anggota lainnya terheran melihat sifat temannya yang satu ini.
"Fa, kok gitu sih?" Kevin yang melihat nya keheranan. Syifa, dengan cepat mengembalikan dan memunculkan keempat jari yang tadi tertekuk.
"Jari-jari mungil keram, kak." Syifa cengengesan, tangan mungil itu menjabat tangan besar milik abi, mata sipit milik syifa terus-terusan menatap tajam wajah datar abi.
"Okeh ... nanti malam, untuk anggota tim basket nya kumpul di cafe, tempat tongkrongan tim kita. Kita rayakan hal ini." Kevin bersemangat, anggota lainnya juga setuju dengan ajakan kevin. Lumayan, main-main.
Beda hal nya dengan syifa. Matanya terus-terusan menatap abi.🌼🌼🌼
Kantin SMA Garuda terlihat sangat ramai. Anggota basket yang baru saja selesai latihan, bertambah dengan siswa-siswi lainnya yang sedang istirahat membuat kantin sekolah penuh. Siswi-siswi yang sok cari perhatian ke anggota basket saling mendekat, tidak heran dengan hal lainnya, yang difikirkannya hanyalah bisa kumpul dengan para siswa anggota tim basket.
Irfan, lukas dan dewa. Tiga pria anggota tim basket tengah asik tiktokan di meja kantin. Meski gaya nya biasa-biasa saja. Tiga pria itu sama sekali tak memikirkan siswa-siswi lainnya yang ingin duduk sambil makan.
"Kak dewa, boleh ikut tiktokan nggak?" Adik kelas--Siswi dengan bando kuning di rambutnya yang sedikit pirang, tanpa malu mendekati dewa. Dan merayu agar bisa ikut tik tok an bersama.
"Oh, boleh dong neng geulis. Sini atuh!" Dewa memberikan tempat duduk untuk adik kelasnya tepat di samping dewa. Irfan dan lukas hanya melongo melihatnya.
"Keciduk dewi, mampus lo!!" Lukas, temannya itu tidak diam melihat kelakuan temannya seperti kekurangan wanita. Dewi, selaku pacar dewa sudah tau, kalau kekasihnya ini bersifat gatal jika berdekatan dengan cewek-cewek cantik.
"Duet tik tok aja lo kas, mulut lo jangan ember dong." Dewa sedikit takut, takut jika dewi mengetahui nya, pasti dewi akan menjewer telinga nya terus-terusan.
"Oh, gampang! Traktir haiyyukk! Iya kan, pan?" Lukas dan irfan mencari kesempatan dalam kesempitan, dua pria itu mengancam dewa. Dewa pun menyetujui saja.
Disisi lain, ada rama. Siswa yang selalu dengan gombalan recehnya itu.
"Dedek manis, sini dong!" Rama yang sedang duduk di tengah-tengah keramaian kantin, Malah mengundang adik-adik kelas nya. Bagi cewek yang centil, pastilah dengan cepat mendekati rama.
"Liat tuh, fa! Rama godain adik kelas mulu!" Upik yang melihat rama seperti itu, bersedih hati. Ia selalu berharap akan menjadi pasangan rama. Syifa yang melihat kelakuan teman nya itu tertawa sendiri. Berbagai macam sifat teman nya.
"Udah lah, terus berjuang upik ku." Syifa menyemangati upik.
Dari pintu kantin, terlihat si kapten basket sedang berjalan menuju tempat duduk syifa saat ini, di sebelah kanannya terlihat wajah datar milik abi, seisi kantin pun terus menatap dua pria yang baru datang. Dan itu, hanya berlaku bagi siswi!
"Syifa," sapa kevin. Kevin dan pria yang di sebelahnya berdiri di depan meja yang di tempati syifa dan upik. Seketika syifa terhenti tertawa.
"Eh, kak kevin," sapa upik. Gadis itu cengengesan sekaligus deg deg an, di saat dua pria tampan mendatangi tempatnya. Upik memperhatikan wajah syifa yang tiba-tiba berubah menyebalkan, abi? Itulah masalah syifa saat ini.
Syifa terbangun dari duduk nya. Tangan gadis itu menarik tangan upik. "Kak, kita ke kelas dulu ya?" Syifa berpamitan ke kevin, tak perduli dengan pria yang satunya lagi. Kevin terheran.
"Fa, makanan gue belum habis" upik meringis. Karna memang, makanan yang dibelinya, masih tersisa banyak.
"Nanti aja," syifa melototkan matanya ke upik, membuat upik bergidik ngeri, ia ikut berdiri.
"Yaudah, kita pamit dulu ya kak?" Upik pun ikut berpamitan. Kevin dari tadi hanya menaik-naikkan sebelah alisnya. Heran? Heran? Ada apa?
"INGAT NANTI MALAM YA, FA!!" kevin pun berteriak mengingatkan hal kepada syifa. Anggota-anggota tim basket sama sekali belum ada yang bersalin bajunya. Mereka menyempatkan dirinya untuk makan-makan dulu.
"IYA KAK!!" Teriak syifa.
🌼🌼🌼
Syifa membawa upik ke kelasnya--XI IPS 1. sahabat syifa yang satu ini terus-terusan merengek, karna sisa baksonya yang dikantin tadi masih terbilang banyak. Dan ia memakannya sedikit.
"Fa, gue masih laper." Rengek upik. Gadis dengan wajah bulat terus mengelus-elus perut nya yang terasa lapar.
"Tuh, ambil aja makanan di meja gue." Mata upik berbinar. Dengan lincah kaki nya berlari-lari menuju tempat duduk syifa, tangan nya dengan cepat membuka tutup cup salad milik syifa yang diberikannya ke upik. Syifa terduduk di kursi milik temannya, karna upik yang menduduki kursi miliknya. Gadis kecil itu mengambil handphone di lokernya, dan kembali duduk. Baru saja ia akan memainkan handphone, lukas--pacar nana, sekaligus sahabat syifa, datang. Tangan lukas membawa lipatan kertas origami berwarna biru muda.
"Fa, ini dari abi." Syifa terbingung. Lalu menarik lipatan kertas dari tangan lukas. Lukas pun kembali ke kantin.
"Apa tuh fa?" Upik yang sedang mengunyah makanan, berdiri. menghampiri syifa dengan keadaan mulut yang masih penuh dengan makanan.
"Nggak tau......
TBC
Jangan lupa vote dan komennya ya...
Butuh krisan😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Abisyifa
RomanceABISYIFA Nggak ada kata mustahil bagi Tuhan. Jika Ia menakdirkanmu untuk berubah, you have changed. Syifa Amalia Fahromi, salah satu siswi di SMA Garuda, yang berbeda dari siswi lainnya. Semenjak kedatangan siswa baru di sekolahnya -- Abip...