"Dari awal kau memang menyebalkan. Sampai detik ini pun, tuhan masih menitipkan sifat menyebalkan itu, pada dirimu."
_Syifa Amalia Fahromi_🌼🌼🌼
Happy reading🎉🎉🎉
Gadis kecil, sudah siap dengan pakaian basket birunya. Semua anggota tim basket SMA Garuda, sedang berkumpul di tengah lapangan.
"Syifaaa!!" Teriak dewi. Dewa, pacar dewi itu, melihat pacarnya sedang berlari mendekati syifa.
"Kenapa, dew?" Tanya syifa.
"Rambut lo." Syifa melihat gerak gerik tangan dewi, yang memegang ikat rambut biru.
"Nunduk dikit fa. Gue, nggak sampai." Syifa berjongkok. Dengan cepat, tangan dewi menguncir satu rambut syifa. Dan kembali memasangkan topi hitam kesukaan gadis itu.
Syifa itu salah satu gadis yang tidak bisa menguncir rambutnya sendiri. Bahkan 95%, sifat syifa, tergolong mirip dengan sifat lelaki.
"Makasih, dew." Ucap syifa. Wajah gadis kecil, terlihat pucat. Suaranya pun tak seperti biasanya.
"Santai ajalah sama gue. Kita kan, sahabat." Ucap dewi. Tubuh dewi pun berbalik dan ingin kembali ke kelas. Namun, dewa mencekal pergelangan tangannya.
"Dewa, lepasin. Gue mau belajar," ucap dewi kesal.
"WOYYY! LATIHAN!!!!" Teriak lukas. Dewa pun melepas cekalan tangan dewi. Mereka pun latihan.
Syifa terlihat sangat berbeda. Biasanya ia gercep pada saat latihan. Teman-temannya, melihat fokus ke arah syifa, saat gadis itu akan memasukkan bola basket ke ring.
"WOYYY! itu, syifa" lukas dari arah kanan mengejar. Gadis kecil itu hampir terjatuh. Syukurnya, ada abi. Pria tinggi yang langsung menangkap syifa, sebelum gadis kecil itu terjatuh. Teman-temannya, saling mendekat ke arah abi dan syifa.
"Lo, nggak papa kan, fa?" Tanya kevin. Si kapten basket, ikut terduduk di samping abi, yang kini sedang memangku syifa. Wajah gadis kecil itu, memucat. Matanya sayup-sayup.
"Bi, bawa ke pinggir lapangan dulu," ucap kevin. Abi mengangkat syifa dan membawanya ke pinggir lapangan. Gadis itu tertidur di pangkuan abi, yang saat ini terduduk pada bangku-bangku di tiap pinggir lapangan.
"Pan, ambilin minyak kayu putih, di UKS," suruh kevin. Irfan pun lari-lari menuju UKS.
"Bi, jagain syifa dulu. Gue, sama yang lain. Lanjut latihan." Kevin dan sisa anggotanya lanjut latihan. Meninggalkan abi dan syifa yang kini berada di bangku pinggir lapangan basket. Mata syifa terbuka, menatap datar wajah abi, yang kini menghadap ke wajahnya. Posisinya ... syifa terpangku dan abi menunduk melihat syifa.
"Ekhemm," syifa berdehem.
"Bi, ini. Kasik syifa. Gue mau latihan lagi." Irfan yang baru datang, langsung melemparkan botol kecil hijau ke arah abi.
"Bisa bangun?" Tanya abi, ke syifa. Syifa menyipitkan kedua matanya. "Bisa" jawabnya ketus.
Syifa bangun, dan terduduk di samping abi. Wajah gadis kecil, masih pucat. Matanya menampakkan jika gadis kecil ini sangat lelah. Topi hitam di kepalanya, di lepas. Di letakkannya di samping syifa.
"Ini," abi mengulurkan botol kecil hijau ke arah syifa.
"Nggak usah," ucap syifa. Abi kembali meletakkan botol hijau itu di sampingnya.
Syifa menghadap ke arah abi, "boleh minta tolong?" Tanya syifa. Dari suara nya pun bisa di tandakan, gadis kecil ini tidak sehat.
"Apa?" Singkat abi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abisyifa
RomansABISYIFA Nggak ada kata mustahil bagi Tuhan. Jika Ia menakdirkanmu untuk berubah, you have changed. Syifa Amalia Fahromi, salah satu siswi di SMA Garuda, yang berbeda dari siswi lainnya. Semenjak kedatangan siswa baru di sekolahnya -- Abip...